Sabtu, 18 Juni 2016

Selamat Ulang Tahun Sang Pendongeng Favorit @aiodongeng

sumber : google.com
Sejak kecil, ibu sering sekali membacakan cerita untukku sebelum tidur. Dia tidak pernah pelit membelikan kami buku-buku untuk dibacakannya sepulang kerja. Dan disaat senggang, saya dan kakak laki-laki saya mulai suka membaca buku, dongeng dan febel yang ibu belikan untuk kami. Salah satu buku pengarang dongeng terbaik sepanjang masa yang saya suka sekali buku-nya adalah Hans Christian Andersen. Ya, familiarkah kalian dengan nama itu? Atau ingatkah kalian dengan cerita-cerita ini, Itik Buruk Rupa; Ratu Salju; Gadis Penjual Korek Api; Thumbelina dan masih banyak lagi karya-karya Pak Andersen yang membekas di ingatan saya hingga kini.

Sampai suatu hari kami menonton televisi, yang kebetulan saat itu Indonesia hanya memiliki satu channel televisi. Disanalah kami bertemu dengan Unyil, Usro, Ucrit, Meilani, Pak Ogah, Bu Bariah, dan the legendary one.. Pak Raden. Saya pikir dongeng tidak pernah ada di Indonesia, tapi saya salah. Dari sana saya mencintai Pak Raden, dan dari pertemuan kami dengan Unyil dan Pak Raden di layar kaca untuk pertama kali, Ibu mulai membelikanku buku-buku cerita rakyat khas Indonesia. Timun Mas, Buto Ijo, Bawang Merah dan Bawang Putih, Keong Mas, Lutung Kasarung dan masih banyak sekali. Dongeng mengisi ruang penting di hati dan pikiran saya saat itu, dan hingga kini saat akhirnya saya memiliki seorang putri.

Ariyo, Malika dan Aunty Jeeva @FDB2015
Rasa rindu mendengarkan dongeng secara langsung hadir setiap saat. Hingga akhirnya kami hadir di sebuah acara bertajuk 'Festival Bandung Mendongeng' tahun 2015 lalu. Bukan hanya Malika yang bahagia saat itu, saya tanpa malu menunjukan semangat mendengarkan dongeng. Kegiatan satu harian itu, mempertemukan kami dengan banyak sekali pendongeng seperti Kak Andi (yang sebelumnya sudah pernah di kenalkan Febby suami saya di BCCF), kemudian kak Ami, Mr Dann, Kak Deta (Meskipun hari itu hanya jadi panitia), dan ada beberapa pendongeng yang sangat berkesan ceritanya namun sayangnya saya tidak hapal namanya.

Lalu kami bertemu dengan Kak Ariyo, pria yang menirukan suara pintu paling keren! (Well, hal itu yang paling membekas di ingatan saya dan Malika hingga kini). Pria kurus tinggi yang sama sekali gak sekeren suara pintunya itu (bercandaaaaa), bercerita dengan sederhana namun membuat mata saya terbuka lebar, senyum saya merekah dan jantung saya berdegup kencang karena semangat. Rasanya udah lama banget saya gak dengar dongeng. Antusiasme anak-anak yang duduk di area panggung semakin terasa saat semua seperti tersihir, mengikuti setiap gerakan, dan apapun yang diminta setiap Ariyo meneruskan cerita-ceritanya.

Ariyo, Him, Dea, Mas Ibut, Kak Anyi, Kak Detta, Malika & me
Siapa yang sangka, bahwa kemudian kami dipertemukan (lagi) dalam sebuah geng (hahaha, sebut saja geng acara terlarang) yang punya satu mimpi pingin membangkitkan gairah dongeng anak Indonesia. Bersama Himawan, Sundea, Kak Deta dan Ariyo.. kita lumayan sering ketemuan deh tuh. Mulai dari sharing cerita, nonton film Unyil bareng yang kemudian dianggap acara terlarang (dont ask me to explain this one), sampai punya rencana-rencana lain yang (sayangnya) belum kesampean karena padatnya jadwal masing-masing.

Dari sana saya makin mengagumi Ariyo yang ternyata sangat ber DE DI KA SI sama dunia anak-anak, dia gunakan semua kemampuan super mendongengnya untuk menyampaikan jutaan kebahagiaan dan kebaikan untuk anak Indonesia dari Aceh sampai Papua (Eh yang Papua udah belum yo?), sampai ke Mancanegara, dari mulai anak-anak kecil, anak-anak disabilitas hingga kami para orang dewasa katrok yang sekarang terjebak di era milenial.

Ariyo, Malika dan Saya
Beberapa bulan lalu, saya bela-belain untuk ikutan kelas mendongeng yang diselenggarakan di Bandung. Acara Bayar gak masalah buat saya, karena hari itu saya sudah niat BANGET buat belajar dongeng langsung dari sang maestro. Yang kemudian saya yakini dapat saya manfaatkan bukan hanya untuk kehidupan saya, tapi untuk kehidupan lebih banyak orang. Dari acara ini saya dapat buanyak banget ilmu, yang justru sebenernya bukan tentang dongengnya.. tapi gimana kita bisa membagikan kebaikan kepada lebih banyak orang, Just like what Ariyo did! Sepulang dari kegiatan tersebut, saya kemudian bertekad untuk melakukan lebih banyak hal bermakna untuk orang-orang di sekitar saya. Meskipun belum kesampean juga sih sampe sekarang. But at least you show me how to start sih yo..

Dan tau gak sih, gak banyak lho orang yang kemudian saya idolakan karena hal-hal baik yang mereka lakukan, bukan karena ketenarannya. Dan Ariyo, you've become one of those favorit person in my life! Setelah Hotma Roni Simamora (Personil Float), Okky Madasari (Penulis), Suzana Murni (Pendiri Yayasan Spiritia), Ginan Koesmayadi (Pendiri Rumah Cemara), dan Ariyo pria bersuara pintu paling kece!

Hari ini sang Maestro dongeng berulang tahun yang ke....... gak tahu. Informasi ini saya dapatkan dari facebook yang mengabari saya melalui newsfeednya bahwa Ariyo berulangtahun. Melalui tulisan ini saya dan Malika, dan mewakili semua anak Indonesia yang cinta sama dongeng.. mengucapkan SELAMAT HARI KELAHIRAN, Semoga.. Allah swt senantiasa memeberikan kesehatan buatmu dan keluarga, kebahagiaan dan berkah supaya lo tetep bisa ngedongeng yo.. ngebagiin spirit dan kebaikan buat lebih banyak orang. Semoga semakin banyak Ariyo lainnya di Indonesia ini, supaya paling gak tugas mu diringankan karena semua orang udah cinta sama dongeng dan anak-anak. Happy Birthday ya yo, Wish you all the best! Laff from us in Bandung!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar