Jumat, 13 Desember 2019

Menjual Karya Demi Menonton U2 | My Spiritual Journey (Part 2)


Dalam kondisiku yang belum 100% pulih, aku mendapat kabar tentang kedatangan U2 ke Asia. Singapore menjadi Negara pertama dan itu berarti mereka tidak jauh. Mimpi itu kemudian kembali terngiang dalam kepalaku yang dua tahun ke belakang ini isinya hanya soal rasa sakit. Kira – kira berapa ya biaya yang harus kusiapkan untuk bisa menonton? Hal pertama yang terbesit dalam pikiran adalah aku tidak boleh menyusahkan orang lain untuk membuat diriku sendiri bahagia. itu termasuk tidak meminta uang pada Febby, suamiku. Setelah berhitung cepat, sepertinya aku membutuhkan sekitar sepuluh juta rupiah untuk bisa menonton konser, membeli tiket pesawat pulang-pergi, membayar penginapan, membeli merchandise serta biaya hidupku selama di Singapore. Fiuh, uang yang tidak sedikit. Mengingat aku yang saat ini tidak punya pekerjaan tetap. Hidup kami bergantung pada usaha kopi dan warung di rumah dan juga usaha konveksi kaos milik suami.

Lalu, dari kejauhan aku melihat tumpukan alat gambar di meja. “Apa aku jual saja karya Mandalaku?” ide itu kemudian muncul. “Tapi apakah ada yang mau membeli karya yang bahkan aku tak tahu kenapa tetap aku geluti ini?” keraguan yang kemudian muncul. Namun karena derap jantungku semakin kencang karena antusiasme berita kedatangan U2 ke Asia ini, aku kemudian menyusun rencana.

Keputusan menjual karyapun bukanlah hal mudah. Sebelumnya aku telah berencana untuk mengadakan pameran di tahun 2020, maka dengan menjualnya… maka habis sudah karyaku. Lalu muncul juga pertanyaan pertanyan lain seperti berapakah harga yang pantas untuk sebuah karya mandala. Dasar seniman abal abal! Umpatku dalam hati, menghargai karya sendiri saja tidak becus. Tapi berkat semua pemikiran yang bertempur dalam kepala itulah aku akhirnya memutuskan untuk semi meminta pertolongan teman – teman dan followerku untuk membeli karya mandalaku for a good cause. Yang mana adalah dengan mereka membeli karya ini maka itu artinya mereka membantuku memberi apresiasi pada diri sendiri. Hadiah karena telah bertahan hidup selama 10 tahun terakhir ini dan menonton U2 merupakan hadiah terbesar yang pernah kuberikan pada diri sendiri.

And I did it, they really buy my artwork. Sepuluh Juta rupiah bahkan sepertinya lebih, aku mendapatkan uang dari hasil menjual kurang lebih 70 piece karya Mandala. Dengan harga yang tidak begitu mahal, aku berusaha menyampaikan kepada teman – teman yang membeli gambarku… bahwa setiap mandala memiliki makna dan emosi yang luar biasa baik. Maka melalui tulisan ini juga, saya kembali berdoa kepada setiap Tuhan dan semesta semoga mereka yang membeli karya saya kembali mendapatkan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang kudapatkan setelahnya.


To be continue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar