tag:blogger.com,1999:blog-12656846345850349492024-03-14T16:33:00.117+07:00Daily Blog HIV Positive Womenayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.comBlogger688125tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-74818734752360239212023-07-12T20:03:00.004+07:002023-07-12T20:09:30.812+07:00Selamat Datang di Bidaracina!<p>Dengan alasan bertahan hidup, hari ini aku memutuskan untuk kembali menjadi penumpang Transjakarta.</p><p>Setelah seharian berada di ruangan ber-AC dengan beberapa orang, waktu kerjaku hari ini akhirnya berakhir. Aku sedikit bingung karena hanya memegang uang tunai sebesar dua puluh ribu rupiah pemberian suamiku kemarin. Uang di rekening masih ada untuk mengisi saldo ojek online namun rasanya aku ingin menguatkan tekadku untuk berhemat selama berada di Jakarta. Lalu aku melihat kartu penyimpanan uang elektronik yang sudah dengan sadar kugantungkan di <i>landyard.</i> Oke, kita naik Transjakarta!</p><p>Posisiku sore tadi ada di Jl Kudus, sekitar satu kilometer dari halte Transjakarta Dukuh atas. Aku berjalan kaki dengan langkah santai sembari mengagumi pakaian kerja orang-orang yang juga lalu lalang di area Dukuh Atas. "gw jadi anak Jakarta lagi!" batinku sembari terkekeh. Yang padahal, aku sudah jadi anak Jakarta kurang lebih 2,5 tahun lamanya semenjak terpilih menjadi Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia.</p><p>Langkahku terhenti di atas jembatan yang menghubungkan antara pedestrian dengan halte Dukuh Atas, aku memandangi patung Jendral Sudirman yang tegak berdiri dalam pose hormat. Aku yakin bahkan Jendral Sudirmanpun menaruh hormat kepada seluruh pekerja di Jakarta yang gigih bertarung melalui semua kemacetan, penuhnya bus, kereta dan moda transportasi lainnya; dan semua itu dilakukan mereka dengan alasan yang sama denganku, bertahan hidup.</p><a name='more'></a> <p></p><p><br /></p><p>Sejujurnya, hingga pertemuanku dengan Jendral Sudirman di atas jembatan; aku masih belum yakin bus nomer berapa yang akan aku naiki untuk bisa tiba di Halte persis di depan kantorku. Lalu aku ingat kata-kata staff dan team ku di kantor, "naik aja bu ke haltenya, nanti pasti bisa diarahkan ke semua tujuan." Maka dengan bermodalkan kenekatan tersebut aku mempercepat langkahku menuju Halte Dukuh atas.</p><p>Pria berseragam biru yang tentunya adalah pegawai transjakarta berdiri lelah di tempat penumpang meletakan kartu tanda kita sudah masuk area bus. "Mas, kalau saya mau ke Bidaracina; nanti naik bus nomor berapa?" tanyaku sambil mengatur napas karena ngos-ngos-an naik tangga dan berjalan satu kilo. "Silahkan masuk dulu, nanti naik bus nomor 4 arah Pulogadung, turun di Matraman. Dari Matraman lanjut naik 5C arah PGC, ibu turun di Bidaracina." Jawab pria tersebut dengan jelas.</p><p>Aku melanjutkan langkahku dengan senyum menyeringai dan rasa bangga "yes, gw bener bener jadi anak Jakarta lagi". Tapi nyaliku sempat menciut saat melihat barisan orang memenuhi jalur bus nomor 4 tujuan Pulogadung. "Ayo silahkan persiapan tujuan Pulogadung, hati hati melangkah, jaga barang bawaan anda jangan sampai tertinggal, terjatuh atau berpindah tangan.". Lantas semua orang masuk berdesakkan. Aku berfikir cepat, "naik gak ya?" karena sekelebat aku melihat bus dengan nomor dan tujuan yang sama di belakang bus yang masih kosong. "Ayo silahkan yang buru buru, naik perlahan lahan, TUJUAN PULOGADUNG!" suara petugas di sekitar bus semakin kencang dan aku putuskan untuk naik bus di belakang.</p><p>Pintu bus menutup, tubuuhku terdorong ke depan oleh barisan penumpang di belakangku tanda kita harus bergeser karena akan bersiap siap naik ke bus selanjutnya. Wow, aku panik dengan gerakan tiba-tiba yang membuat kami kemudian terbawa arus masuk ke dalam bus. Aku bergegas mencari bangku kosong dan duduk di sana. Ku hela nafas panjang, Alhamdulillah dapat duduk sampai Pulogadung.</p><p>Aku mengeluarkan <i>earpod </i>dan menyematkannya di kedua kuping, kemudian akun spotify menjadi tujuan selanjutnya ku cari lagu dari Goo goo Dolls berjudul <i>Slide. </i>Aku tekan tombol Play, suara John Rzeznik yang serak-serak basahnya hampir mirip dengan Bryan Adams mengalun di kupingku. kemudian aplikasi Whatsapp ku tekan, mengabari suamiku di Bandung "Saya sudah di Transjakarta ya, Alhamdulillah kalau naik dari Halte utama busnya kosong. Aku dapat duduk." dia membalas dengan jawaban "Alhamdulillah, bisa berhemat. Yasudah hati-hati".</p><p>Bus kemudian berangkat. Senyumku berpendar sepanjang jalan, sembari mendengarkan musik secara acak aku kembali mengagumi kegigihan orang - orang di Jakarta dan malah menyadari satu hal yang sedari tadi aku tiba di halte Dukuh Atas tidak kulakukan. Semua orang masih mengenakan masker, aku tidak; dengan sadar aku tidak menggunakan masker karena presiden Joko Widodo sudah mengijinkan kita tidak menggunakan masker di kendaraan publik termasuk bus, kereta api dan pesawat. Yang kedua, semua orang meletakkan tas ranselnya di bagian depan tubuh; sementara aku asik menggembol di punggung tanpa khawatir akan ada maling atau copet yang akan mengambil barang-barangku. Aku lantas mentertawakan diri dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.</p><p>Tidak terasa bus sudah sampai di Manggarai, satu halte sebelum tiba tujuanku Matraman. Bus masih penuh sesak, orang - orang yang turun digantikan oleh orang - orang yang naik. Aku lalu melihat sepasang lansia, sang pria berambut putih terlihat lebih tua daripada sang perempuan; keduanya memasuki bus dengan langkah sigap tidak loyo sama sekali. Sang pria menggandeng tangan sang perempuan dan keduanya lantas diberikan duduk oleh dua perempuan muda di barisan tengah. Saya kembali tersenyum.</p><p>"Next Stop Halte Matraman.." Tidak terasa tujuan pertamaku tiba. Aku bergegas berdiri dan menunggu di depan pintu sebelum bus berhenti dengan sempurna. Kulangkahkan kaki hati hati sesaat setelah pintu terbuka, mataku langsung tertuju pada pedang roti dan kue-kue basah di area Halte Matraman. Mataku langsung mencari bentuk roti yang <i>familiar</i> dan mengundang seleraku sambil menimbang - nimbang uang selembar dua puluh ribuan di dalam kantong.</p><p>"Mas, donatnya berapa?" tanyaku sambil mengambil donat mesis berbungkus plasti, aku sudah membayangkan rasanya saat masuk ke mulutku nanti. "Lima ribu neng", aku serahkan dua puluh ribu dengan desain terbaru dan abang tukang roti memberi tiga lembar lima ribuan. "Makasih yak", ucapnya. Sebuah kata yang hangta dan tulus, menemani perjalanan soreku. Setelah memasukkan sebungkus donat mesis ke dalam tas dan memastikan resletingnya sudah tertutup rapat; aku lantas celingukan mencari tahu aku harus kemana.</p><p>Perempuan berkerudung dengan seragam yang menandakan kembali dia adalah pegawai transjakarta kuhampiri untuk mencari jawaban "Kalau mau ke Bidaracina kemana ya?" dia menjawab dengan tegas "Lewat sini, nanti naik 5C yang ke arah PGC ya." begitu katanya. Aku menaiki jembatan dan bergegas ke pintu yang sudah ada bus dengan pintu terbuka. Aku bertanya pada seorang perempuan di pintu "ini 5C ya mbak?" dia malah menjawab "Iya, PGC!" sambil tertawa, aku masuk ke dalam bus. Gak nyambung sih, tapi sesuai dengan jawaban yang kuharapkan.</p><p>Kali ini aku tidak dapat bangku kosong untuk duduk, tapi bus tidak terlalu sesak sehingga aku masih bisa menikmati perjalanan pulang yang kali ini diiringi oleh Dewa 19, Hitam Putih. Saat itu Ahmad Dhani belum semenyebalkan sekarang Imagenya, belum menceraikan Maia Estianty dan tidak berselingkuh dengan Lead Vocalist mantan istrinya tersebut. Aku mengingat deretan lagu lagu dalam album Dewa 19 mulai dari Terbaik-terbaik dan Pandawa Lima rasanya ini yang paling kusuka dan paling kuhapal. Lantas aku mengganti playlistku ke album Pandawa lima dan memilih lagu Aku Disini Untukmu.</p><p>Bus berhenti di halte Transjakarta Bidaracina. Halte yang kini menjadi saksi perjalananku berangkat dan pulang, halte yang selalu menjadi acuan titik jemput atau titik antar setiap kali aku akan menaiki taksi atau kendaraan online. Kuucapkan terima kasih pada diriku hari ini, pada Transjakarta, pada kartu uang elektronik pemberian Moses pada saat IBL di Bandung dan pada Tukang Gorengan yang masih setia menunggu di depan gang.</p><p>"Bang, goceng. 2 Cireng, 1 risol, sama 1 Tahu", meskipun kemudian aku menyesal harusnya aku beli aja cireng semua. Dan 3.500 kini menjadi nominal favoritku, karena itu harga yang kemudian kubayar untuk sampai kembali ke Bidaracina.</p><p><br /></p><p><br /></p>ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-55198447606604579032021-01-09T06:52:00.006+07:002021-01-09T06:52:44.991+07:00Rest In Peace Tina<p><span style="text-align: justify;">Saya tidak pernah lupa saat Tina pertama kali
mengetuk pintu rumah kami di Bukit Pamulang Indah 12 tahun lalu. Rambutnya
panjang, tubuhnya tinggi kurus. Dia datang sendiri, dengan sebuah mobil kijang
kotak jaman dulu berwarna biru kalau saya tidak salah ingat. Saya memandang
Tina dengan tatapan setengah tidak percaya, dan itu wajar. Karena siapa yang
bisa kupercaya saat itu, informasi mengenai HIV dan AIDS yang kumiliiki, nol besar.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Malam hari sebelum pertemuanku dengannya, Abet
baru mendapatkan diagnose HIV di RS Puri Cinere. Sayangnya dia tidak bisa
mendapatkan perawatan di sana karena di th 2009 tidak banyak rumah sakit yang
memahami penanganan pasien HIV. Kami pulang paksa, dan aku bingung setengah
mati. Tapi kemudian Tina datang.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dia mengaku bahwa dirinya adalah junkie, persis
seperti Abet. Pakai putauw, disuntikkan dan kecanduan. Meskipun begitu, Tina
tidak pernah memakai putauw bersama Abet. Dia tau Abet, junkie dari Blok F.
Tina kalau tidak salah anak Blok C. Selain mengakui dirinya adalah Junkie, dia juga
mengaku bahwa dirinya terinfeksi HIV. Sama seperti Abet dan saya. Tatapan tidak
percayaku padanya runtuh mendengar pengakuannya. Posisi dudukku berubah dan aku
mendengarkan nasihatnya.</p>
<a name='more'></a>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Aku pasien di klinik Wijaya Kusuma, RS
Fatmawati. Abet juga harus ke sana dan segera mendapatkan pengobatan. Aku bisa
antar pakai mobil”.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di sanalah hidup baruku dimulai. Pertemuan
dengan dr Endang Poedjiningsih, Rumah Skait Fatmawati dan Klinik Wijaya Kusuma,
HIV serta petualangan bertemu dengan kematian yang satu dan kematian lainnya.
Namun yang pasti hidup yang baru dimulai
dari sana.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Malam tadi, di tengah pertemuanku dengan teman –
teman sesama pasien Wijaya Kusuma. Budi salah satu kawan yg ada bersama kami
menghubungi Fajar, teman kami yang lain melalui video call. “Tina meninggal Yu”
begitu kurang lebih satu kalimat yang meluncur yang membawa saya kepada banyak
frame wajah Tina dan semua pertolongannya pada kami 12th lalu.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tin, sorry ya. Our last conversation isn’t really nice. I mad
at you bcs of some situation. But I forgive u. I forgive us. I want you to rest
in peace, so I forgive you. For everything that you give to help me and family,
thankyou. Rest in peace Tina.</p>ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-46421579305428770662020-12-31T19:13:00.000+07:002020-12-31T19:13:07.797+07:00Refleksi Akhir Tahun 2020<p style="text-align: justify;">Hidup dengan HIV tentunya tidak pernah menjadi pilihan setiap orang. Beberapa orang terinfeksi karena memiliki aktifitas seksual yang tidak aman, beberapa lainnya menggunakan narkoba suntik secara bergantian tapi ada banyak juga yang tidak tahu bahwa dirinya berada dalam lingkaran resiko; yakni para ibu rumah tangga yang tertular dari pasangannya. Kesemuanya memiliki bayang – bayang yang sama, setelah dokter menyampaikan diagnosa HIV kepada mereka. Itu adalah stigma dan diskriminasi.</p><p style="text-align: justify;">
Ketakutan itu nyata, karena stigma dan diskriminasi secara tidak sadar telah menjadi bagian dari diri masyarakat Indonesia. Anggapan bahwa HIV adalah vonis kematian, bahwa orang yang terinfeksi HIV adalah aib bagi keluarga dan masyarakatnya, serta seseorang yang terinfeksi HIV tidak lagi layak mendapatkan hak yang sama untuk hidup karena ia menular dan berbahaya.</p><p style="text-align: justify;">
Tanpa kita sadari, stigma inilah yang kemudian membunuh orang dengan HIV secara perlahan; bukan virusnya. Stigma membuat kami takut untuk datang ke layanan kesehatan, takut untuk menjadi diri sendiri, takut untuk pulih dan mengkonsumsi Anti Retroviral secara teratur. Karena apalah artinya sehat saat kami tidak bisa kembali menjadi bagian dari masyarakat. Stigma dan diskriminasi sangat nyata dan lebih berbahaya dari pada virus HIV itu sendiri. HIV memang membuat kekebalan tubuh kami melemah dan menjadi rentan akan segala jenis penyakit. Namun Stigma diskriminasi memiskinkan kami, membuat kami tidak mampu dan kehilangan kehidupan.</p>
<a name='more'></a>
<p></p><p style="text-align: justify;"><b><u>Kerentanan Perempuan dengan HIV pada Kekerasan</u></b></p><p style="text-align: justify;">
Pada konteks perempuan yang hidup dengan HIV, pintu gerbang tindak kekerasan terbuka di depan mata kami. Kami mendapat label perempuan nakal atau bukan perempuan baik – baik saat kami terinfeksi HIV. Keluarga dan masyarakat menyudutkan kami dan menganggap kamilah yang membawa malapetaka kepada keluarga, Tidak ada yang pernah tahu, bahwa banyak diantara kami para perempuan mendapatkan HIV dari pasangan; para suami.</p><p style="text-align: justify;">
Tindak kekerasan yang didapat bukan hanya dari keluarga dan masyarakat. Kami juga mendapat kekerasan dari pasangan karena HIV-nya. Mulai dari kekerasan fisik, psikis dan ekonomi. Dengan budaya patriarki yang mengakar kuat di Indonesia, perempuan kemudian dianggap tidak layak mendapatkan penghormatan dan hak nya hanya karena memiliki HIV. </p><p style="text-align: justify;">
Yang paling menyedihkan, kami harus memenuhi kodrat sebagai perempuan yakni menikah, melahirkan, menyusui dan menjadi perempuan yang sempurna di mata masyarakat. Sedangkan perempuan dengan HIV tidak pernah punya pilihan saat bicara tentang fungsi biologis dan ketubuhan. Sampai hari ini masih begitu banyak layanan kesehatan yang tidak berpihak pada hak perempuan HIV untuk memiliki anak, melahirkan secara normal ataupun menyusui meskipun kami sudah memenuhi syarat medis yakni menjalani terapi ARV, CD4 memiliki nilai yang sesuai dan Viral Loadnya sudah undetectable. Kebijakan Pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) yang dibuat oleh kementerian kesehatan pada akhirnya hanya menjadi wacana semata, tidak pernah benar – benar diimplementasikan di layanan kesehatan. Dan tantangan ini masih terjadi, nyaris di banyak kota kabupaten di seluruh wilayah Indonesia.</p><p style="text-align: justify;"><b><u>
Saya dan Infeksi HIV</u></b></p><p style="text-align: justify;">
Terinfeksi HIV adalah fase hidup yang tidak mudah bagi saya dan keluarga. Tentu saya membutuhkan waktu untuk beradaptasi menghadapi semua perubahan yang datang. Termasuk stigma dan diskriminasi yang tidak pernah saya undang. Kini di akhir tahun 2020... menjelang tahun ke-12 hidup dengan HIV, setiap harinya saya berdamai dengan kehidupan. Karena menghadapi HIV dan berdamai dengannya jauh lebih mudah daripada melawan stigma diskriminasi masyarakat. Meski hidup tidak pernah selalu adil selama 12 tahun terakhir. Tapi saya memilih untuk melawan dan bertahan. </p><p style="text-align: justify;">
Saya memutuskan untuk mengkonsumsi Anti retroviral. Terapi yang membuat hidup saya lebih baik, lebih sehat dan lebih produktif. Saya memutuskan untuk melawan semua stigma negative yang terus orang sematkan kepada kami. Bahwa kami tidak mampu, bahwa kami tidak bermoral. Saya melawan itu semua dengan membuktikan kepada semua orang bahwa saya sehat dan tidak menularkan kepada orang lain. Bahwa HIV tidak mengurangi nilai saya sebagai manusia.</p><p style="text-align: justify;">
Keluarga dan masyarakat di sekitar tidak lagi menjadi gangguan bagi saya. Stigma dan diskriminasi tentu tetap ada di sekitar, kita tidak akan pernah bisa benar – benar mengenyahkannya dari pandangan. Namun saya sudah tidak peduli dengan itu semua. Yang paling penting saat ini untuk kehidupan saya adalah kesehatan dan kebahagiaan keluarga. Saya kini berfokus pada apa yang bisa saya lakukan untuk keluarga dan masyarakat, bukan pada masalah yang ada di sekitar.</p><p style="text-align: justify;"><b><u>
HIV dan Perjuangan melawan Ketidakadilan</u></b></p><p style="text-align: justify;">
Saya mengawali perjalanan membantu orang lain setelah terinfeksi HIV dengan menjadi pendamping sebaya bagi sesama orang dengan HIV. Ada kekuatan dan semangat besar yang luar biasa terasa saat mendampingi teman – teman odha kembali pulih serta membantu keluarganya untuk bersama menerima kondisi tersebut.</p><p style="text-align: justify;">
Perjalanan itu kemudian terus bergerak saat saya memutuskan untuk bergabung dengan Ikatan perempuan Positif Indonesia (IPPI) jaringan nasional perempuan yang hidup dengan HIV dan terdampak HIV; serta bekerja di Indonesia AIDS Coalition (IAC). Keduanya menjadi rumah untuk saya bertumbuh dan belajar.</p><p style="text-align: justify;">
Bersama IAC, saya mendapatkan ruang untuk memahami bahwa keadilan begitu mahal harganya sampai harus kita rebut dan perjuangkan. Saya mendapatkan pengalaman melakukan upaya – upaya advokasi dan berjuang bersama begitu banyak aktivis HIV untuk keadilan teman – teman odha di Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">
Bersama IPPI, saya belajar memahami diri serta hak saya sebagai perempuan. Berawal dari sanalah kemudian saya memahami kerentanan perempuan akan HIV, kerentanan perempuan HIV akan kekerasan dan bagaimana penting untuk berkumpul dan melakukan upaya perubahan sebagai bentuk perlawanan. </p><p style="text-align: justify;">
IPPI memberikan kesempatan kepada lebih banyak perempuan untuk memahami dirinya, kesehatan seksual dan kesehatan reproduksinya. Sesama perempuan dalam organisasi ini saling memberikan penguatan dan pemberdayaan. Sampai di satu titik kita tidak lagi hanya memikirkan diri sendiri, tapi saling memikirkan dan menolong sesama perempuan. </p><p style="text-align: justify;">
Saya tidak ingin masyarakat melihat saya hanya sebagai perempuan dengan HIV yang melakukan kerja – kerja di lingkup HIV saja. Saya ingin sekali membuktikan kepada diri saya sendiri, yang mungkin akan menjadi inspirasi bagi orang lain bahwa saya juga mampu melakukan begitu banyak hal yang orang lain pikir tidak mampu dilakukan oleh perempuan dengan HIV seperti saya.</p><p style="text-align: justify;">
Di Bandung, saya dan suami membuka sebuah kedai kopi selama tiga tahun terakhir ini. Sebuah kedai yang bukan hanya ditujukan untuk menambah pemasukan serta meningkatkan taraf ekonomi keluarga. Tapi kami setuju, bahwa kedai ini kami bangun untuk menjadi ruang yang inklusif bagi semua kelompok. Sebuah ruang yang aman, bebas dari pertentangan akan keberagaman, ruang pertemuan yang akan mengawali banyak kebaikan.</p><p style="text-align: justify;">
Satu hal penting yang sering terlupakan oleh semua orang yang terinfeksi HIV, keluarganya sampai kepada layanan kesehatan adalah persoalan kesehatan mental. Terabaikan karena dianggap tidak tidak terlihat dan terlalu membahayakan. Selama dua belas tahun terakhir ini, saya juga berusaha berdamai dengan kondisi kesehatan mental. Menulis di Blog dan Art Theraphy membantu proses pemulihan saya. Selama empat tahun terakhir, saya memilih untuk melakukan terapi menggunakan seni dengan menggambar mandala. Hal ini tidak hanya membuat saya pulih dari situasi penuh tekanan dalam keseharian hidup tapi juga membantu saya untuk menerima bahwa semua emosi yang saya rasakan adalah valid. </p><p style="text-align: justify;">
Pada akhirnya, setelah 12 tahun saya mendapatkan kesempatan terbaik untuk melanjutkan hidup dengan produktif, dan saya tidak ingin menyia-nyiakannya. HIV memberikan saya kesempatan untuk merefleksikan diri, melihat kembali ke sekitar dan tentunya lebih menjaga kesehatan serta menghargai kehidupan. </p><p style="text-align: justify;">
Hidup sebagai perempuan dengan HIV di Indonesia tidak akan mudah. Lingkungan sosial, keluarga bahkan Negara mungkin tidak pernah adil dan berpihak kepada kami. Namun tetap hidup dan berjuang adalah pilihan yang saya ambil dengan terus mengkonsumsi ARV dengan teratur, menjaga kesehatan dan menjalani kehidupan sebaik mungkin. Dan bila memungkinkan, berjuang untuk sesama. </p><p style="text-align: justify;">
HIV mungkin akan terus ada di dalam darah sampai para peneliti di luar sana menemukan penyembuhnya. Tapi virus ini tidak akan mengurangi nilai saya sebagai manusia, begitupula dengan teman teman yang terinfeksi HIV di luar sana. Mungkin memang hidup kita semua akan berhenti sejenak. Mungkin akan terasa sesak dan gelap di awal, tapi kita semua pasti bisa melalui ini. Karena sesungguhnya cahaya terang itu ada pada setiap kita, dan pada proses perjalanan menemukannya kita hanya perlu duduk sejenak dan menerima bahwa ada situasi yang tidak bisa kita ubah namun bisa kita buat menjadi lebih baik. </p>ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-50605852922151612662020-08-06T06:00:00.000+07:002020-08-06T06:00:09.071+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #28<span style="text-align: justify;">Sekarang setiap kali jam istirahat
kuliah, Baskoro selalu menghampiriku ke kelas. Dan dia akan mengikutiku ke
kantin, makan di sebelahku dan berusaha untuk terus mendekatiku. Bukan kali
pertama dia mencoba sekuat tenaga karena dia melakukannya hampir setiap saat.
Sebetulnya aku bisa saja menolaknya dengan halus, tapi Baskoro tidak
melakukannya dengan cara yang membuatku jengah. Dia laki laki yang sangat sopan
dan teman yang menyenangkan untuk diajak ngobrol.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku memutuskan untuk membuka diri
untuk menjadi temannya. Dia adalah seorang Taurus yang menghabiskan waktu
remajanya di Bogor. Perawakannya tinggi kurus, terlalu tinggi dan terlalu kurus
sehingga kalau aku berjalan di sisinya terlihat sangat aneh. Baskoro kemudian
aku panggil dengan awalan Mas karena tentu dia seniorku di kampus dan nampak
sangat berwibawa meskipun saat semakin lama sering jalan bareng dia suka
cengegesan juga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku mulaia memberi sinyal positif
untukk berteman dengannya dengan mengijinkannya mengantarkanku pulang ke rumah
meski dengan motor tuanya yang kurang begitu nyaman aku naiki. Ya, aku takut
motor itu tiba tiba ambruk atau mogok. Aku juga mulai membalas pesan singkatnya
meskipun tidak begitu antusias. Aku merasa aku masih berhubungan dengan Abet
dan aku tidak ingin mengkhianati hubungan kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sayangnya, aku tidak mungkin
menceritakan pertemananku dengan Baskoro kepada Abet yang sedang dalam penjara
dan sebaliknya aku memang tidak ingin menceritakan perihal Abet kepada siapapun
di kampus. Aku tidak mau orang – orang mengetahui problematikaku dan
mengasihaniku karena situasi ini. Aku saja tidak tahu kemana arah hidupku esok,
aku hanya berusaha menjalaninya sebaik mungkin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Suatu sore, kami sedang nongkrong di
warung indomie di depan kampus bersama temanku yang lainnya. Baskoro yang
setahuku hari ini tidak ada jadwal kuliah datang dari arah berlawanan. Lalu dia
menawarkan diri untuk mengantarku pulang, tentunya aku sangat malu karena
begitu banyak teman – temanku di sana yang akhirnya meledekku. Aku mengiyakan
tawarannya tapi aku masih ingin nongkrong sehingga aku minta dia untuk menunggu
sebentar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat aku kembali ngobrol dengan teman –
temanku sebuah pesan singkat masuk ke handphoneku. Nomernya tidak tersimpan di
daftar buku telfonku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“hei ya, this is my number for this
week. We can text every 8pm. -Malik“<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Jantungku berdegup kencang yang sontak
membuatku berdiri meninggalkan kerumunan teman – temanku dan membaca ulang
kembali pesan singkat tersebut. Artinya satu minggu ini kami bisa berkirim
pesan? Ke nomer yang sama? Aku tersenyum tersipu sendirian sampai kemudian
sebuah tangan menepuk pundakku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Yuk kuantar pulang”<o:p></o:p></span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-22633945863899626142020-08-05T06:00:00.000+07:002020-08-05T06:00:04.700+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #27<span style="text-align: justify;">“Hei” suara di kejauhan sana terdengar
sangat ku kenal baik.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Lho, ABET??” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku mencubit lenganku sendiri untuk
meyakinkan diri sendiri bahwa ini bukan mimpi. Aw sakit! Ternyata bukan mimpi,
karena suara di seberang sana kembali memanggil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Hei, aku ga punya banyak waktu nih.
Kamu lagi ngapain?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Lagi tidur-tiduran di kamar. Hmm kamu
kabarnya gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Menurutku kalau di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penjara kabarnya gimana?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ih kok gitu jawabnya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ya masa aku bilang baik? Apa iya
dipenjara aku bisa baik-baik aja. Eh, selamat ulang tahun ya. Sudah terima
suratku?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Eh, iya. Makasih ya. Sudah.. kenapa
sih suratnya pakai bahasa inggris terus?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Supaya gak bisa dibaca sipir penjara
atau napi lain kalau ketahuan. Gak akan dimarahin sih tapi malu aja. Masa dipenjara
mellow”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku terdiam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Kok diem. Koinnya habis nih nanti?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Emang pake telfon koin?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ya enggaklah, ada yg punya hp di
sini. Lumayan dapat jatah sebentar dituker sama makan malamku nanti”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Yah, gak makan dong nanti?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Gak apa apa. Besok pagi juga dapat
makan lagi. Tapi nelfon kamu mungkin hanya bisa sesekali”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku kembali terdiam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Hei jangan diam dong. Jarang jarang
aku bisa gini nih”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Aku bingung mau ngomong apa. Aku kangen”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Hehehe, me too! Ngomong – ngomong,
please do what you have to do ya. Jangan nungguin aku. I don’t know what happen
tomorrow in here. Kuliah yang bener, jaga makannya supaya ga kegemukan.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Apaan sih aneh banget nasehatnya ke
makanan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Inget ya, ga usah nungguin aku. Kamu ga
harus selalu ada. Kalau kamu capek, kamu bisa lambaikan tangan ke kamera dan
undur diri perlahan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Air mataku menetes. <o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Aku boleh tahu nomer ini ga? Aku bisa
telfon kamu kapan aja kah?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“No. nomer ini besok juga sudah kami
buang. Ga usah cari aku. Aku yang akan cari kamu oke?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Hmm. Oke”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Good girl! Oh satu lagi, kamu ga usah
mikirin aku tapi kalau kamu berkenan can you help me accompany my mom and my
sister. Just talk to them once a week.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Oke”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Makasih ya. Malik Sign out, love you!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sebelum aku sempat menjawab sambungan
sudah terputus. Aku berlari ke kamar dan mengadu pada langit langit kamarku
sambil menangis. <o:p></o:p></span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-73367636298906647092020-08-04T06:00:00.000+07:002020-08-04T06:00:00.830+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku #26<span style="text-align: justify;">Di kampus aku sangat menikmati hari
hariku yang baru. Jarak antara aku dan Abet, meskipun dalam kondisi yang tidak
begitu menyenangkan ternyata cukup menyehatkan pikiranku. Aku sangat menikmati
materi pelajaran yang diberikan, meskipun tidak lebih mudah dari pelajaran
semasa SMA. Tapi paling tidak, aku tidak menggunakan seragam dan tidak berada
di tempat ini seharian. Aku bebas berekspresi dan merasa telah masuk ke dalam
gerbang pendewasaan diriku.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Meskipun begitu, kebingungan tidak
lantas hilang dan tenggelam. Keberadaan Baskoro yang sungguh baik pribadinya
cukup menganggu pikiranku. Aku tidak membalas pesan singkat yang dikirimkannya
kemarin. Aku juga tidak menulis surat untuk Abet yang biasanya langsung
kuberikan kepada Uni untuk diberikan saat kunjungan keluarga mereka di minggu
berikutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat jam istirahat kuliah tiba, aku
tidak bernafsu makan. Rasanya aku tidak ingin keluar kelas, mungkin aku bisa
membaca buku yang aku bawa di tas. Tapi sayangnya kelas ini sungguh dingin dan
AC-nya tidak boleh dimatikan karena beberapa saat lagi akan ada perkuliahan.
Bisa kena marah petugas kampus jika aku main mematikan AC di ruangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Lantas dengan langkah yang berat, aku
turun menuju ke kantin dan aku menemukan Baskoro yang membawa sepiring kue
dengan lilin. Di sekelilingnya kudapati teman – teman seangkatanku tersenyum
manis. Ah ya, aku bahkan baru ingat ini tanggal 13 Oktober. Setelah meniup
lilin, aku berjabat tangan dan meladeni cipika cipiki dari semua temanku. Aku
duduk dan menikmati sepiring kue yang sebelumnya kuambil dari tangan Baskoro.
Dia duduk di sampingku. Aku merasa berhutang jawaban sms.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Maaf ya, aku kehabisan pulsa. Jadi ga
balas kemarin.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ah gak apa. Santai aja. Jadi ya aku antar
pulang nanti”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Nah itu. maaf banget gak bisa. Aku
kayaknya akan dijemput kakakku karena mau langsung pergi, ada urusan keluarga”
tentu saja aku berbohong. Aku hanya ingin pulang tanpa perasaan bersalah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“ah ok. Tapi nanti malam, aku boleh
telfon?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“hmm, boleh. Tapi sms dulu ya. Eh
makasih ya kuenya” Tanpa perlu merasa bersalah atau tersanjung berlebihan aku
kemudian meninggalkan Baskoro dan melipir ke teman – temanku yang lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Seusai jam kuliah terakhir, kakakku
sudah menunggu di dekat pos satpam. Tanpa banyak basa basi, aku menghampirinya
dan meninggalkan kampus. Kali ini, ulangtahun tidak keliatan menyenangkan
untukku.. usia 18<sup>th</sup> tidak lantas mendewasakanku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sebelum maghrib, aku masih terbaring
malas di kamar sambil menekuni hobi lamaku. Memandangi langit langit kamar. Tak
lama kemudian, telfon rumahku berbunyi. Tentu aku tidak bangun karena aku
mendengar kakakku mengangkat telfonnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Halo, oh Ayu. Dari mana ini? Oh
sebentar..”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Yuuuuuu, telfoonnnn!!!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku bangkit dengan malas sambil
berfikir, ah ngapain sih si Baskoro telfon jam segini. Katanya Malam, ini kan
masih Maghrib.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Halo” aku memulai percakapan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Halo” kata suara asing di sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Siapa ya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Sebentar, ini ada yang mau ngomong”
kata orang di saluran telfon lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku bingung, namun kemudian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“hei” suara di kejauhan sana terdengar
sangat ku kenal baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“lho, ABET??” <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-25942281070573542942020-08-03T06:00:00.000+07:002020-08-03T06:00:04.913+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #25<span style="text-align: justify;">Setiap tanggal 13 Oktober, aku tidak
terbiasa dengan kejutan. Beberapa kejutan yang biasa kuterima rasanya tidak
benar benar membuatku terkejut malahan lebih sering membuatku kesal. Sejak SMA,
karena sekolahku terletak di dekat danau maka salah satu hal yang biasa
diterima oleh mereka yang berulangtahun adalah kami akan dilempar ke tengah
danau paling tidak satu kali seumur umur kami bersekolah di sini. Tentunya karena
aku sudah lulus, aku tidak berharap mendapatkan kejutan yang sama. Karena
beberapa bulan terakhir aku sudah mendapatkan kejutan dari hidup.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Meskipun kini aku sedikit bisa
mengimbangkan kebimbanganku dengan padatnya aktifitas perkuliahan yang baru
dimulai. Yup, dengan segala aktifitas baru di kampus aku mungkin bisa
menyeimbangkan hati dan pikiran. Kampusku letaknya tidak jauh, masih ada di
sekitaran Pamulang. Aku mengambil jurusan desaign grafis, yang sesungguhnya bukan
pilihan awal yang kuharapkan. Pada akhirnya aku melanjutkan untuk berkuliah
karena tuntutan orangtua. Aku tidak begitu yakin dengan semua pilihanku kala
itu. <o:p></o:p></span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Godaan demi godaan muncul di kampus
saat ketua BEM di kampus terindikasi melakukan pendekatan yang cukup ekstrim
padaku. Seperti mencoba mengantarku pulang ke rumah yang tentunya belum
kesampaian karena aku selalu menolak. Dia juga sering kedapatan duduk di bangku
tunggu depan kelasku setiap kelasku berakhir padahal aku tahu hari itu dia
tidak ada kelas. Apakah aku kegeeran atau sinyal yang kurasakan tepat. Tapi Baskoro
sang ketua BEM tidak jelek – jelek amat. Dia orang yang baik dan tentunya
pintar dalam bidang IT. Mungkin memang aku sedikit tersanjung, tapi aku masih
bersama Abet. Meskipun aku belum yakin perjalanan hubungan kami setelah dia
mendekam di penjara. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sebuah sms singkat masuk di tengah jam
pelajaran, “Ada surat dari Abet Yu, ke warung ya”. Dan tentu aku tidak bisa
menolak untuk singgah di warung seusai jam kuliah selesai, aku juga ingin tahu
bagaimana kondisinya sekarang setelah Abet dipindahkan ke LP Cipinang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">----<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">To my dear little
girl,</span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">I was stupid
since I was born.<br /> </span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">The life I’ve had,
I waist.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">And the world was
felt so cruel.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Its getting hard
and harder everyday.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">What is the
purpose of our life exactly?</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Whats happen to
this world?</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">What should I do
to make things happened</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Confused and unconsciousness,
Questioning my day</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Its death that I
have to think to feel alive</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Its sorrow that I
have to felt first before I go</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Going somewhere
and nowhere was useless</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">And I just kept
waist my time.</span></i><br /><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">This is just a
story to tell.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">My story to share
to u on your birthday cake.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Just make your
wish and your hope for your happiness.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">And let the stars
be witness.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Keep on your
imaginations and try to make it come true.</span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Happy Birthday
love.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Me. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></i></blockquote>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">-----<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku melipat surat dan menghapus air
mata yang menetes di pipiku. Bersamaan dengan ada pesan masuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Baskoro : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yu, besok pulang kuliah aku anter ya. Please. Aku mau ngomong.</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-7330882522593046142020-08-02T06:00:00.000+07:002020-08-02T06:00:09.146+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #24<span style="text-align: justify;">Semenjak kunjungan terakhirku ke
polsek Kebayoran Lama yang berujung tidak mempertemukanku dengan Abet, aku
memutuskan untuk tidak lagi ke sana. Karena selain Abet sepertinya juga belum
bisa menerima kunjunganku, ada juga kecanggungan karena pada jam besuk akan ada
ayah dan ibunya yang pastinya lebih membutuhkan quality time dengan sang anak.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku sulit mengambil keputusan tentang
apa yang harus kulakukan dengan hubunganku dengannya. Karena kini dinding
pemisah kami adalah jeruji besi, ada orangtuanya, ada jarak dan aku hanya anak
kemarin sore yang baru lulus SMA dan mencari petunjuk tentang kehidupanku. Saat
aku menemukan cinta, ternyata menjalaninya pun tidak mudah. Terlebih lagi saat
ini Abet sedang mendekam di penjara akibat kelakuannya sendiri, tertangkap
tangan karena kedapatan membeli putauw. Yang belakangan kuketahui bahwa kasus
yang dialaminya adalah kasus salah tangkap. Target operasi awal adalah sang Bandar,
namun bandarnya keburu melarikan diri sesaat setelah transaksi dengan Abet
selesai dilakukan. Apes. Begitu kira kira nasibnya saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kabar burung makin kencang terdengar, perutku
selalu melilit saat mendengar kabar tentangnya. Kali ini kabar terbaru yang
kudengar adalah Abet sudah dipindah ke Lapas Cipinang. Tempat yang jauh,
temboknya makin tinggi dengan pengamanan super ketat. Abet yang hanya seorang
pecandu narkoba akan diperlakukan layaknya criminal berat di sana. I can feel
it from here. Kakak dan ibunya yang dengan sabar senantiasa menceritakan kepada
kami perihal anak laki laki satu satunya di keluarga itu, tentu lebih bersedih
daripadaku yang hanyalah seorang pacar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Apa yang Abet sedang lakukan ya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dalam surat surat sebelumnya yang
tidak semua kuceritakan dia kerap bercerita bahwa di dalam penjara dia
menemukan banyak manusia yang tidak pernah ditemuinya sebelumnya. Orang – orang
yang memang melakukan kesalahan berat seperti membunuh, memperkosa, criminal lain
seperti pencuri. Tapi ada juga orang – orang yang menjadi korban karena
terpaksa mencuri karena factor kemiskinan. Abet bilang, terpenjara membukakan
matanya bahwa dia hanyalah seorang manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Lantas, apa yang kemudian kulakukan
dalam hidupku selanjutnya adalah pilihanku. Sama seperti Abet yang memilih
hidupnya dan mendapatkan ganjarannya. Aku benar benar diliputi kebimbangan yang
sangat menyakitkan. Padahal ini sudah bulan Oktober, bulan kelahiranku.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-5111271904866955512020-08-01T05:00:00.000+07:002020-08-01T05:00:08.859+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #23<span style="text-align: justify;">Ini bukan kali pertama aku berhadapan
dengan isu narkotika, Abet hanya mengembalikan cerita cerita di masa kecilku.
Hanya saja bentuknya lebih intim, karena aku sungguh mencintainya. Kakak laki –
lakiku adalah bentuk lain dirinya, hanya saja dia lahir dan tumbuh di tahun
berbeda. Dimana narkotik masih menjadi barang langka di Negara ini. Kakak laki
lakiku memperlihatkan betapa heroin membuatnya larut dan tenggelam dalam ruang
yang hanya dia yang tahu dimana letaknya dan seberapa kedalamannya.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sewaktu aku masih berusia empat atau
lima tahun, aku sering menyaksikan pemandangan aneh di dalam kamar kakakku. Dia
dengan jarum suntiknya yang menancap di tangan, ya tentu saat itu sering
berfikir kakakku sedang sakit dan menyuntikan obat ke dalam tubuhnya. Aku
sempat berfikir dia pernah bersekolah di jurusan keperawatan, karena mampu
menggunakan jarum suntik dengan begitu lihai. Di lain kesempatan aku melihat
dia menghisap bubuk berwarna putih yang sudah dibariskan dengan rapih di atas
cermin. Yang paling frontal adalah, aku sering melihatnya membawa barang –
barang di rumah kami di saat mama dan papa sedang bekerja. Mulai dari televisi,
tabung gas dan barang berharga lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tentu seperti yang sudah kusebutkan
aku tidak mampu memahami dan mencerna semuanya dalam waktu yang cepat. Tapi
satu hal yang kumengerti saat itu, kakakku adalah orang baik. Sehingga pada
saat aku selalu melihat hal baikpada dirinya meskipun semua mengatakan bahwa
dia “anak nakal”. Aku tidak pernah melihat dia dengan tato di sekujur tubuhnya
sebagai hal yang buruk. Sampai akhirnya, aku bertemu dengan Abet dan hal yang
sama kembali terjadi pada hidupku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku jadi ingat pada satu kesempatan,
Kakakku pernah bertemu dengan Abet. Sepertinya itu satu – satunya pertemuan
mereka karena kakakku tinggal dan bekerja di Paiton, Surabaya. Saat itu Abet
sedang di rumah dan kakakku sedang pulang, mereka tidak sempat ngobrol panjang
lebar. Hanya saja aku sempat memperkenalkan mereka saat Abet hendak pulang dan
kakakku baru tiba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Mas, ini Abet.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dan tentunya dengan sopan, Abet
bersalaman dan memperkenalkan dirinya. Terlihat senyum sungging di ujung mulut
kakakku tersebut. Setelah Abet pergi meninggalkan rumah, kakakku tiba – tiba mengatakan
sesuatu yang menurutku cukup keras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Cari pacar kok yang ada kuburan di
tangannya sih dek?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dengan polosnya responku Cuma “apa
sih, ga ngerti” meskipun aku sangat paham sebagai sesame pecandu, kakakku dapat
mengidentifikasi memar bekas suntikan yang jelas terlihat di lengannya. Saat kejadian
itu berlangsung, sesungguhnya aku cukup khawatir akan pandangan kakakku
padanya. Karena kakak laki laki keduaku tidak banyak berkomentar soal Abet. Dan
sebelum aku meninggalkan kakakku yang sedang merokok di teras rumah dia sempat
berkata “Belajarlah dari kesalahan kesalahan yang gua buat dek, don’t hurt
yourself. Don’t hur mama papa”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku terdiam dan meninggalkannya menuju
kamarku.<o:p></o:p></span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-86895817586608794122020-07-31T13:53:00.004+07:002020-07-31T13:53:46.051+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #22<span style="text-align: justify;">Perjalananku bersama Abet kali ini
terasa sangat sulit. Setelah fase kami berpisah dan dipertemukan kembali,
persoalan tidak henti-hentinya menghantuiku dan Abet. Dan semua dimulai dari
pengakuannya tentang narkoba sampai akhirnya tertangkap beberapa saat lalu. Aku
pikir itu semua hanya terjadi di film – film, tapi kali ini semua terasa nyata.
Sedihnya bahkan sering membuatku bermimpi buruk dan mengigau tengah malam. Aku
tak mampu melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan dan tak jarang aku
menyalahkan diriku sendiri karena tidak mampu membantu Abet memperbaiki
kehidupannya.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Surat demi surat saling kami tulis dan
kirimkan melalui tangan Uni sang kakak atau Mamanya. Surat yang tak jarang
saling menceritakan tentang kemarahan, kebencian terhadap satu sama lain namun
di balik itu semua ada rasa rindu yang menyebabkan kemarahan-kemarahan tersebut
lahir. Surat surat darinya semakin beragam isinya karena kemudian dia memiliki
lebih banyak waktu untuk menulis dan bercerita tentang kondisi di dalam penjara,
meski masih berada di dalam polsek kondisinya beberapa bulan ke belakang ini juga
tidak mudah. Aku tidak mampu membayangkan jika nanti dia akan dioper ke LP
Cipinang. <o:p></o:p></span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">----<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Berlayar.</i></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sekarang hari senin, besukanku yang
kesepuluh. Sebelum pintu keong dibuka aku harus mengingatkan anak – anak kamar
untuk mengusahakan uang kepada yang besuk mereka. Walaupun berat tapi sekali
lagi aku harus sedikit mengancam “yang dibesuk tidak ngasih uang… minum air
sabun dan akan berurusan dengan brengos”. </span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Hari sudah siang dan jam besukan
hampir habis.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dengan cemas aku menunggu panggilan
besukan yang belum juga datang. Baru tiga orang dari kamar dua yang dibesuk.
Atong kembali ke kamar membawa beberapa bungkusan dengan wajah murung. Pelan
–pelan ia mendekatiku, sambil menyerahkan uang yang digenggamnya ia mengatakan
bahwa Cuma itu saja yang bisa ia kasih. Setelah kuhitung jumlahnya, tiga puluh
ribu.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Nyokap lagi ngurusin kasus saya. Tadi
menghadap tim penyidik membawa uang satu juta tapi malah disuruh pulang”.
Katanya korban masih menuntut. </span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Belum sempat aku bicara, terdengar suara
memanggil berteriak “Malik! Malik! Dibesuk!!” lantas bergegas akupun keluar dan
mendapati mama papaku sudah duduk menunggu.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Kamu besok dioper ke Cipinang. Tadi
jaksa telfon ke rumah dan meminta orangtua untuk datang ke kejaksaan besok. Tadi
pas mama sendiri yang angkat telfonnya.” </span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dengan kaget aku terdiam sebentar
sambil memandangi papa dan mama. Aku menanyakan uang simpanan papa “besok jaksa
akan meminta sejumlah uang untuk keperluan di persidangan. Apa papa sudah
menyiapkannya?”</span></i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">----<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p>Begitu isi suratnya kali ini. Dia sama
sekali tidak menanyakan kabarku atau menyampaikan apakah dia merindukanku atau
tidak. Hanya cerita pendek dari balik jeruji polsek.</o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Namanya di sana adalah Malik, Malik de
Comander. Panggilan rekan rekan satu selnya. Ya, hari itu aku menerima kabar
bahwa Abet akan segera dipindahkan ke Lapas Narkoba Cipinang. Tempat yang
rasanya sangat jauh dan tidak mampu kutembus. Dengan segala cara aku tidak akan
mampu membantunya lagi. Mama dan uni bilang, aku tidak perlu khawatir karena
mereka perlahan lahan sedang menyelesaikan semua persoalan ini. Mereka akan
mengabariku setiap ada kabar dari Abet, kondisinya serta jika ada surat – surat
darinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Abet, aku Rindu.<o:p></o:p></span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-29235496246547916632020-07-30T17:47:00.001+07:002020-07-30T17:49:39.783+07:00Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #21<span style="text-align: justify;">Terdengar sayup sayup adzan dari toa
masjid, menandakan solat jumat segera dimulai. Aku sedang terbaring di kamarku
yang hanya berukuran 6 x 4 meter. Sambil kupandangi langit langit, aku merasa
rasanya saat ini hanya benda benda di kamarku yang mampu memahami perasaanku.
Aku tau mereka ga bisa bicara, tapi kadangkala aku percaya mereka mampu
merasakan setiap emosi yang aku rasakan. Apa yang sedang Abet lakukan sekarang
ya? Batinku dalam hati. Apakah dia sedang solat jumat seperti laki laki lainnya
yang pergi ke masjid? Atau mungkin para napi di dalam penjara itu bisa solat
berjamaah di dalam bersama para sipir dan polisi yang bertugas. Entahlah.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tidak lama berselang aku memikirkan
Abet, telfon di rumahku berdering. Aku langsung lompat dari kasur dan berlari
sambil berteriak “Aku aja yang terima telfonnya!!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Halo, Ayu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ya, Ni! Ada kabar apa dari Abet Ni?
Apa Abet sudah terima surat aku?” Aku membombardir Uni, kakaknya dengan banyak
pertanyaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Sudah. Ini ada surat untuk Ayu. Mau
diambil ke warung?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Iya. Aku ke sana sekarang ya Ni.” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku langsung menutup gagang telfon,
mengganti pakaian dan berlari ke pangkalan ojek. Aku sampai lupa pamit pada
kakakku, I already lose my mind. Aku meminta abang ojek untuk membawaku secepat
mungkin ke warung nasi Padang milik keluarga Abet yang letaknya di tengah kota
Pamulang. Setibanya di sana, aku sampai harus mengatur nafas karena tidak
sampai 5 menit surat dari Abet sudah ada di tanganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Mau makan gak?” Tanya Uni.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Nanti dulu Ni. Mau baca surat Abet
dulu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Pelan pelan aja. Uni bikini es the
manis ya kalau belum mau makan”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku menganggung dan membuka surat yang
ditulisnya dengan rapih. Dia menuliskan tanggal dan lafadz Assalamualaikum. Oh
wow, aku sangat terkejut. Dia tidak pernah sereligius ini sepanjang ku
mengenalnya. Kejadian ini seperti benar benar memukul telak kita semua,
terlebih Abet yang kini meringkuk di dalam sel.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">-----<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">October 3<sup>rd</sup> 2K4</span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Assalamualaikum</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">My dear,</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">I’ve rad your letter that you sent
through mom. </span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">But why is it sounds so basi?? Ga greget ngebacanya.. standard aja
gitu.. datar. Its almost a month I’ve been here is that all you can say? There
a lot of things I don’t know yah?? I DO ACCEPT ALL THE CONSEQUENCES, anything..
seikhlas ikhlasnya. Ga terkecuali dengan apa yang akan anda perbuat (ngerti
ga?!). </span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">In a matter of fact; I want you to just leave me, don’t wait for
nothing!</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">I may not leave forever but, will you
wait for me?? I don’t think so. DISINI AJA MASIH PUSING MIKIRIN KASUS, BELUM
PUTUS SIDANG, GA TAU BERAPA LAMA HUKUMAN YANG HARUS DIJALANIN. APALAGI MIKIRIN
PACAR YANG PUNYA PACAR BARU!! (ga guna banget!) terserah situ aja lah! There’s
a lot of things that I’ve just found out and realize in here. Good things about
life I found. DISINI YANG ADA CUMA KEKERASAN dan KESETIAAN JADI BARANG LANGKA.
‘Only the strong can survive’. </span></i><i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">So… everyday I’m getting stronger and stronger…
we all do.</span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Thanks anyway for your pray and
support I really needed that. Mentosnya juga makasih! Btw, datang sama siapa?
Ga usah datang dan besuk.. ga usah repot2 cari waktu kalau emang ga ada. Percuma,
sia sia. Abet yang sekarang sudah beda. I’m not a person that you use to know.
WALAUPUN TERKURUNG, tapi jiwanya lebih lebih bebas. I’m a fighter for myself
and I think we all do. Coba ngebayar semua waktu yang selama ini disia-siakan. Gak
ada satupun yang perlu disesali, malahan semua warnai hidup. Mungkin setitik
perih yang ada akan mendewasakan kita semua.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bukan maksud tuk jadi kasar. Cuma mau
coba cari yang terbaik aja buat semua. </span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">No hurt feeling yup!? Kalau emang ga
bisa jangan terpaksa dan gak enakan, let it flow coz I promise nothing. I didn’t
know where this road would end. And I think neither do we. So… apa adanya aja
lah! And there will be no more lies comes between. Cause (selama ini, emang)
too many<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lies comes between. Jadi ga
peduli lagi.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-wIy7wC6e4XQ/XyKkS0Yw-OI/AAAAAAAAIAs/hNV56RmEG0YM6_upi3vv16DWbXVUl95wACLcBGAsYHQ/s1600/desert-island.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="500" height="150" src="https://1.bp.blogspot.com/-wIy7wC6e4XQ/XyKkS0Yw-OI/AAAAAAAAIAs/hNV56RmEG0YM6_upi3vv16DWbXVUl95wACLcBGAsYHQ/s200/desert-island.jpg" width="200" /></a></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pic 1. This is me locked out before –
look for way out. Love, confused, felt like storm coming.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-SIbIt0xJ2ds/XyKkZe7fuuI/AAAAAAAAIAw/qjVxp0_xyJk_hVIoj8A21lddCN5uZPNmwCLcBGAsYHQ/s1600/hacker-jailed.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="728" height="104" src="https://1.bp.blogspot.com/-SIbIt0xJ2ds/XyKkZe7fuuI/AAAAAAAAIAw/qjVxp0_xyJk_hVIoj8A21lddCN5uZPNmwCLcBGAsYHQ/s200/hacker-jailed.png" width="200" /></a></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pic 2. This is me now. Alone in the
dark. The light I see is going under, I choose the wrong way.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-lidCn4WWQcM/XyKkeIn84KI/AAAAAAAAIA0/CGQQmtpJnBAD_QPS0L1vKZ4W34L4tTx1QCLcBGAsYHQ/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="228" data-original-width="221" height="200" src="https://1.bp.blogspot.com/-lidCn4WWQcM/XyKkeIn84KI/AAAAAAAAIA0/CGQQmtpJnBAD_QPS0L1vKZ4W34L4tTx1QCLcBGAsYHQ/s200/images.jpg" width="193" /></a></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p></o:p></span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pic 3. This is me tomorrow walk around
the world what a beautiful day.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Get the picture? This whole thing is a
process of human being in an institution called life. So why do I have to be
sorry about? Why are u so mad?! God hands move in a miysterious way. Ada banyak
orang orang besar pernah terpenjara. Jiwa mereka lahir dan semakin kuat. I’m sure,
I’m one of them.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Lahaula walakuwata illabillah.</span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dari balik teralis kamar rutan 741.</span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Me.</span></i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Malik de commander<br /> </span><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">1<sup>st</sup> editon</span></i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">------ <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Es batu dalam teh manisku sudah
mencair, melebur menjadikan teh tersebut hambar seperti aku yang terkejut
membaca suratnya yang nyaris membuatku sakit kepala. Aku tidak tahu bagaimana
mencerna pikiran dan hatiku yang rasanya tidak lagi sinkron. Aku merasakan
kemarahan, kekecewaan sekaligus rasa rindu yang begitu kuat. Ada apa lagi
gerangan esok hari?<o:p></o:p></span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-17860232602089529072020-06-10T18:23:00.005+07:002020-06-10T18:23:54.738+07:00Another Mood Breakdown Phase<div style="text-align: justify;">
Kemarin aku merasa tidak enak badan. Padahal aku makan cukup teratur, air putih, tidur cukup dan rasanya tidak kurang satu apapun. Tapi rupanya badanku tidak bersepakat dengan rutinitasku. Semacam ada hal yang hilang setelah tiga bulan kita semua di rumah saja. Yup, sebelumnya ada banyak kegiatan yang memang membuat saya harus travelling ke kota lain. Menjalankan beberapa kegiatan yang rasanya cukup membuat diri saya sehat secara mental. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya kemudian coba menganalisis perasaan dan pikiran saya ke belakang. Apakah ada fase yang terlewat sampai saya merasakan kembali mood breakdown. Saya kemudian menyimpulkan bahwa saya mengalami mood breakdown yang tentunya sudah saya tahu akan membuat tubuh saya otomatis sakit. Karena saya mengijinkan diri saya mengalami penurunan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seharian saya merasa mengigil dan badan lemas. Setelah berbuka puasa (membayar hutang puasa), saya memilih untuk berdiam di kamar sambil menonton serial di netflix. Saya pikir setelah makan malam tubuh saya akan membaik tapi ternyata tidak. Semakin malam saya semakin kedinginan padahal Febby yang tidur satu kamar dan satu kasur bersama saya tidak merasakan hal yang sama. Kemarin malam saya tidur menggunakan sweater dan selimut untuk menutupi setengah tubuh saya. Tidak, rasanya tidak sakit seperti orang sakit. Rasanya hanya lemas, tidak bertenaga dan seperti kehilangan semangat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi harinya saat membuka mata saya menyampaikan kepada diri saya bahwa tidak apa apa kalau memang saya kembali jenuh. Rasanya bagus saat saya mengetahui bahwa kemarin saya mulai kehilangan spirit untuk melihat esok. Sehingga hari ini saya kemudian belajar berdamai dengan hal itu. Dibantu oleh suami, pagi hari dia sudah membelikan saya sarapan dan tentunya dengan bersemangat saya menghabiskan sarapan tersebut. Sarapan yang agak terlambat itu membuat saya masih agak kenyang setelah menghabiskan salah satu series kesukaan saya di netflix saya memutuskan untuk tidur. Sebelumnya, suami memaksa saya untuk minum satu sendok madu hitam yang ternyata sangat pahit tapi ternyat aitu membuat tidur saya sangat nyenyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah terbangun saya memutuskan untuk mandi dengan menggunakan air hangat dan garam mandi dari salah seorang sahabat. Surprisingly, mandi membuat saya merasa jauh lebih baik. Ditambah lagi, semangkok bakso menunggu untuk saya santap seusai mandi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ini saya kembali belajar bahwa mentalitas saya tidak akan selalu tangguh ataupun rapuh. Kedua kemungkinan tersebut dapat bergantian hadir dan sayalah yang memiliki kendali untuk memperbaiki kondisinya. Dan yang paling penting, saya mengijinkan diri saya untuk berhenti dan mengenali apa yang sedang terjadi. Saat menulis ini di blog, saya belum 100% pulih. Tapi saya merasa jauh lebih baik. Terima kasih sudah membaca tulisan hari ini. </div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-4921551817616933992020-06-03T13:14:00.000+07:002020-06-04T13:14:42.945+07:00Happy 64th Birthday Papa!<span style="background-color: white; font-family: inherit; text-align: justify;">Dear Papa, </span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">Aku ga
tau bagaimana perasaan papa mama dulu sewaktu aku selalu bikin ulah pas masih
sekolah. Tapi semarah apapun kalian, selalu ada pintu maaf terbuka buatku.
Sendablek apapun si Ayu ini, kalian selalu jadi orang pertama yg membantu dan
mendampingiku sampai semua urusan hidupku beres. I am the lucky daughter!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-family: inherit; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; text-align: justify; word-spacing: 0px;">
<span style="float: none; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2;"><span style="font-family: inherit;">Di saat paling kacau dalam idupku... papa mama selalu ada
bukan cuma buat nemenin dan kasih support. Tapi tetep ada buatku dan ga kemana
kemana itu maha</span><span class="textexposedshow" style="font-family: inherit;">l harganya.. banyak orgtua yg nyerah sama anak anaknya.... tapi kalian
justru fight buat aku. I am blessfull one</span></span></div>
<span style="float: none; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2;">
<span style="background: white;"></span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="float: none; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2;"><span style="background: white;"><br /></span></span></div>
<span style="float: none; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2;"><span style="background: white;">
<span class="textexposedshow" style="font-family: inherit; word-spacing: 0px;">
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Aku ingat betul
saat papa menikahkanku dengan Abet. Ada rasa sedih yang terpancar dan kurasakan.
Tapi apapun yang terjadi papa akhirnya tetap mendukung dan mengantarku sampai
ke tujuan. Sampai akhirnya Abet kena HIV dan meninggalkanku serta Malika dalam
duka mendalam. Papa juga selalu ada. Di pinggir liang lahat Abet, papa rangkul
aku dan berbisik.. “ikhlaskan” papa juga melakukannya lagi saat Miguel
meninggalkan kami tiga tahun lalu<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><span style="background-color: white; font-family: inherit;">Dear papa, </span><span class="textexposedshow" style="background-color: white; font-family: inherit;">Hari ini usia papa 64th</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Aku selalu belajar dari papa ukuran bahagia bukan
selalu berbentuk uang. Papa gak pernah manjakan kami dengan limpahan materi
karena mencari uang bukan perihal yang mudah. Dan papa gak pernah malu jadi apa
aja… mengerjakan apa saja.. demi mendapatkan rejeki yang halal. Dan karena
kegigihan papa, akupun ga pernah malu punya orangtua kayak papa dengan semua
pekerjaan papa</span></span></div>
<span style="background: white;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Papa pernah jadi tukang, kerja di proyek… jadi supir.. buka
bengkel jadi montir buat semua orang yang butuh, papa pernah buka warung indomie
dan kopi, papa pernah buka wartel, papa pernah ngojek sampai akhirnya papa
membaktikan diri untuk kota Tangsel dan jadi satpol pp. Yup di usia papa yang
ke 64 papa masih turun ke jalan mentertibkan baliho, spanduk dan banner..
mentertibkan pedagang liar dan semua masalah yang ada di jalanan<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Tahukah papa, betapa takut dan khawatirnya kami. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Tapi papa selalu bilang “Doain aja ya, insyaallah papa selalu
dijaga Allah”<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Sekarang, papa dan mama cuma berdua aja di rumah Pamulang.
Aku sudah enam tahun ini tinggal di Bandung bersama keluargaku, Mas sekarang di
Papua dan Adek di Kendari. Kami bertiga jauh dari papa dan mama. Tapi kalian ga
pernah mengeluh… meski kami tahu hidup kalian tidak semudah hidup kami bertiga.
Dan sebisa mungkin kami bertiga membantu papa mama dari jauh.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Dear Papa,<o:p></o:p></span></span></span><br />
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Hari ini aku ingin semua orang tau bahwa dibalik tegarnya
seorang Ayu Oktariani, aku punya seorang papa yang sabar dan gigih. Yang selalu
ngajarin aku, kalau aku harus jadi perempuan yang kuat dan tangguh. Tidak boleh
ada seorangpun yang bisa bikin aku jatuh dan terhina, karena aku perempuan
dengan segala kuat dan harga diri. Tapi papa juga tidak hanya mengajarkan
tentang bagaimana menjadi kuat. Papa mengajarkanku untuk ikhlas dan berhenti..
tentang let go dan berdamai dengan keadaan yang tak dapat kita ubah.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background: white;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Pah.. Sehat terus ya.. sing kuat.. sing sabar..</span></span></div>
<span style="background: white;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">maaf tahun ini semua harus dilakukan secara online. Tapi aku
yakin.. papa selalu tau, aku, Malika dan Febby selalu doa dari jauh buat papa.
Happy Birthday Pak Eko Mulyono. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;"><span style="font-family: inherit;">Untuk semua nafas, keringat dan keberadaanmu utk kami semua. Aku
berterima kasih. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span class="textexposedshow"><span style="background: white;">We love you much papa, happy Birthday!!!</span></span></span></div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-25927943183647854332020-06-02T11:56:00.000+07:002020-06-04T11:58:23.653+07:00Cinta yang Mengubah Hidupku Part #20<span style="font-family: inherit; text-align: justify;">Sehari sebelum aku memutuskan untuk
datang ke polsek, aku berfikir keras tentang larangan yang Abet berikan. Entah aku
harus mendengarkannya atau mengikuti kata hatiku. Hubungan kami selama tiga
tahun ke belakang tidaklah mudah. Semua kejadian yang telah terjadi di waktu
lampau tentunya menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Tapi Abet adalah
orang yang sangat keras hati. Malamnya aku menuliskan surat untuk Abet. Surat
yang singkat dan rasanya penuh dengan kepolosanku.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID"><span style="font-family: inherit;">Sesungguhnya aku bukan orang yang pandai
berkata kata atau menulis surat. Terlebih lagi untuk Abet yang justru selalu
punya seribu kata untuk menyampaikan isi kepalanya. Banyak penghakiman yang
bercokol di kepalaku jauh sebelum menulis surat ini. Aku tau Abet tidak akan
senang membacanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dear Abet,</span></i></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">It was 24<sup>th</sup>
day without you. How are you my dear? Mudah –mudahan kamu selalu dalam kondisi
yang baik. Mama akhirnya menyampaikan semua kejadiannya. Aku minta maaf.
Mungkin sudah terlambat untuk mengatakan ini, tapi harusnya sejak awal aku
bilang sama kamu kalau kamu salah, kamu bikin kesalahan besar. </span></i></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tapi aku memilih
untuk gak melakukan itu. Aku merasa useless, aku nyesel banget.</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Apa yang terjadi
sekarang, kamu harus menerima konsekuensinya atas semua kesalahan yang sudah
kamu buat. Dan aku janji akan selalu mendukungmu dan mendoakanmu dari sini.
Please jangan ulang kesalahan yang sama.</span></i></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><o:p> </o:p></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Insyaallah aku
akan besuk kamu lagi, libur kuliah Cuma hari selasa, sabtu dan minggu. Jadi aku
akan coba cari waktu yang tepat untuk samperin kamu. I really miss you.</span></i></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Urs.</span></i></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Setelah aku keluar dari polsek hanya
dengan melihat tangannya, aku menyesal menulis surat sebiasa itu. Aku sama
sekali tidak berempati pada kondisinya. Aku tidak tahu bagaimana responnya.
Perasaanku tidak karuan. <o:p></o:p></span></span><br />
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div style="text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;"><b>Baca cerita sebelumnya di <a href="https://www.sukamakancokelat.com/2020/06/cinta-yang-mengubah-hidupku-part-19.html">sini</a></b></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Aku kemudian menyampaikan kepada kakak
dan ibunya bahwa Sabtu kemarin aku telah datang ke polsek dan tidak berhasil
menemui Abet. Aku juga meminta kepada mereka untuk menanyakan bagaimana
perasaannya saat aku datang, apakah dia menyukai makanan makanan yang
kuberikan? Apakah dia membaca suratku? Uni mengiyakan permintaanku. Dia bilang
kamis di minggu selanjutnya dia akan memastikan apakah Abet telah menerima
kirimanku.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Harap bercampur cemas menghantuiku.
Bersama Abet itu sangat rumit, dia orang yang tidak mudah untuk dimengerti tapi
aku menginginkannya begitu dalam. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Ah kamis, datanglah segera.<o:p></o:p></span></span><br />
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
Bersambung.</div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-37788126473313740222020-06-01T11:35:00.000+07:002020-06-04T11:46:29.188+07:00Cinta yang Mengubah Hidupku Part #19<span style="font-family: inherit; text-align: justify;">Beberapa hari setelah aku mendapat kronologis
lengkap tentang Abet, tidurku tidak lagi nyenyak dan cenderung gelisah.
Beberapa kali aku mendapat mimpi buruk karena aku tidak tahu bagaimana
kondisinya di dalam sana. Aku sempat bertanya kepada sang ibu apakah aku
diperkenankan untuk membesuknya. Sang ibu bilang, Abet berpesan untuk tidak
mengijinkan aku datang ke sana. Rasanya sedih mengetahui si pria keras hati ini
malah tidak mau bertemu denganku. Tapi ibunya memberiku kebebasan, lalu
kubulatkan tekad untuk tetap berangkat.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku memutuskan untuk datang
ke sana tepat 24 hari setelah hari penangkapannya. Belum pernah sebelumnya aku menyambangi seseorang
yang dekat secara personal di dalam penjara. Aku pernah sekali diajak Abet
untuk membesuk salah seorang kawannya di polsek Pamulang, Itupun hanya
sebentar. Polsek Pamulang ternyata bukan tempat yang nyaman dan bersih.
Sehingga asumsiku sama, semua polsek sama kondisinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Meski aku tahu ini adalah hari sabtu
dan bukanlah hari besukan aku memberanikan diri untuk datang. Sebelumnya aku
memutuskan untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa makanan
kesukaannya yang aku tidak tahu apakah bisa sampai ke tangannya. Meskipun saat
itu aku sudah lulus sekolah, aku masih sering merasa tidak memiliki kuasa atas
keputusan keputusanku sendiri. Sehingga pergi ke polsek Kebayoran Lama menjadi
tantangan baru. Sepanjang jalan aku cemas, apakah aku akan berhasil menemuinya?
Apakah aku diijinkan untuk memegang tangannya? Apa yang harus kukatakan
kepadanya? Pikiran pikiran it uterus menghantuiku hingga tidak terasa angkot
D.01 berhenti persis di depan kantor polisi.<o:p></o:p></span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><b>Baca cerita sebelumnya di <a href="https://www.sukamakancokelat.com/2020/05/cinta-yang-mengubah-hidupku-part-18.html">sini</a></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Selamat Pagi, ada yang bisa saya
bantu?” Seorang polisi dengan tegas menyambutku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Pagi pak, hmm.. saya mau membesuk
orang. Bisa ga ya?” aku mengajukan pertanyaan yang sudah kuketahui jawabannya
dan dengan jelas polisi tersebut menjawab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Oh mohon maaf ini hari Sabtu. Hari membesuk
adalah hari Kamis”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Kalau begitu, saya boleh titip aja
pak ada sedikit makanan untuk orang yang mau saya besuk?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Bisa mbak, boleh masuk ke dalam aja
nanti lapor lagi dengan petugas yang ada di dalam”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dengkulku lemas, aku tidak bisa
bertemu dengan Abet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Selamat Pagi pak, saya tadi udah
lapor sama pak polisi yang di depan. Mau titip makanan untuk teman saya yang
ada di dalam. Abet namanya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Wah hari Kamis aja datangnya. Kalau
sekarang kan ga bisa ketemu langsung. Adik pacarnya ya?” Berbeda sekali dengan
ketegasan polisi di pos depan, polisi yang ini lebih ramah meskipun aku tidak
suka dengan nada menggodanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Hari kamis saya kuliah pak. Gak bisa.
Saya titip aja boleh ya”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ya ya boleh. Sebentar” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Lalu polisi tersebut memanggil petugas
lainnya dan menyampaikan maksudku. Lalu aku menyerahkan sekantong makanan di
dalam plastic alfamart tersebut. Petugas itu menjauh meninggalkanku, aku bisa
melihatnya masuk ke satu bagian dengan teralis besi yang kuketahui dengan
istilah penjara. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Bet! Abet.. nih pacarnya kirim
makanan!” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit; mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Gila pikirku dalam hati, Abet pasti
kesal sekali aku datang. Ditambah lagi dengan sang polisi memberi bumbu dalam
panggilannya. Tak lama aku melihat sebuah tangan menjulur dasi selah teralis
besi meraih plastic alfamartku. Itu tangan Abet. Aku menunduk tak kuasa ingin
menangis sampai aku melihat tangan itu kembali masuk ke dalam tanpa sepatah
kata terucap. Aku mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkan Polsek
Kebayoran lama dengan hampa.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bersambung.</span></span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-12716810510925273312020-05-31T09:18:00.000+07:002020-06-04T10:53:39.817+07:00Perjalanan si Warung Kopi | Part 2<div style="text-align: justify;">
Keputusan telah dibuat, kami mendapat restu untuk merenovasi toko dan area ruang tengah untuk melanjutkan perjalanan si warung kopi. Tapi ternyata restu tersebut masih dibarengi embel embel kekhawatiran khas orangtua yang masih terus berjalan dengan ribuan pertanyaan atau pertanyaan soal jangan begini dan begitu atau sebaiknya begini dan begitu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah yang kutempati ini memiliki spot terbaik selama aku hidup di satu tempat dalam waktu yang lama. Perjalanannya juga cukup panjang dan berliku. Sebuah rumah tua yang telah ada sejak jaman Belanda, ditempati oleh kakek dan nenek dari suami sejak tahun 1930-an. Rumah ini kemudian mulai dipugar di area depannya pada tahun 1998 untuk dijadikan markas sekaligus toko untuk brand clothing milik suami, <a href="https://www.instagram.com/twoclothes_official/">Twoclothes</a>. Sebagai salah satu pionir bersama beberapa brand Bandung Twoclothes memiliki pasarnya sendiri yaitu para anak skateboard yang mana adalah aktifitas kegemaran pak suami itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat dunia digital mulai masuk menginvasi bumi, pola perdagangan berubah dan toko terpaksa tutup karena penjualan langsung tidak secerah penjualan online. Saat menikah dengan Febby di tahun 2014, toko difungsikan sebagai gudang penyimpanan barang barang dagangannya. Sampai di tahun 2017, saya mengajak suami untuk memindahkan dagangan siomaynya yang dilakukan secara online menjadi usaha dalam warung. Warung mulai renovasi kecil kecilan menambahkan bangku dan meja, mengecat sana sini. Salah satu kawan juga bergabung untuk ikut berjualan agar ramai dan laris. Tapi membuka usaha memang untung-untungan. Sampai di penghujung tahun kami memutuskan untuk tutup toko dan memulai perjalanan perencanaan renovasi toko.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bertemu dengan designer, mencari kontraktor dan yang paling penting menyiapkan pendanaan jangan sampai keteteran. Saat semua sudah siap. Corona pun datang. Rasanya ingin menangis karena semua dilema yang sudah kami lalui tidak kunjung usai. Berharap segera bertemu dengan pelangi usai hujan badai, ternyata ada kerikil tajam yang membuat kami tidak bisa keluar rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kan kami harus mulai proses renovasi!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beruntungnya kami mendapat tim yang luar biasa, seluruh tukang pekerja kami tidak pulang ke rumah mereka selama delapan minggu proses pengerjaan. Mereka berkumpul di ruko milik kawan kami yang menjadi kontraktornya. Sehingga ada sedikit kelegaan, karena jika mereka harus melakukan perjalanan setiap hari.. kami khawatir virus covid akan menjadi bagian yang lekat pada perjalanan warung kopi. Sampai pada malam takbiran semua selesai sesuai rencana. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan warung kopi kami lanjutkan di tahun ketiga ini. Rasa bangga dan haru masih menyelimuti relung hati saya dan febby sampai di hari ke 12 warung mulai berjalan. Tapi kami harus tetap waspada, waras dan melihat sekeliling untuk terus mengevaluasi diri apakah ada kekurangan... apakah kami harus membuat target... atau justru kami harus lebih relaks dan menjalani proses yang sekarang dengan lebih berbahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Doa kami, semoga covid segera berlalu jadi akan lebih banyak orang datang ke warung kopi kami. Akan lebih banyak pertemuan dan perjalanan yang mungkin dilakukan dan dimulai di tempat ini. Atas segala atensi, semangat dan dukungan dari semua pihak, saya dan suami mengucapkan terima kasih. Kozi Coffee 6.0 di BCH dan Kozi Coffee 6.1 di Jl Banda mungkin sudah selesai perjalanannya.. tapi mereka terus mengantar tongkat estafet hingga tiba di Kozi Coffee 6.2 yang terletak di Jl Veteran No 2, rumah kami tercinta. kalian bisa mendapatkan arahan melalui peta di link <a href="https://www.google.co.id/maps/place/Kozi+Coffee+6.2/@-6.9182323,107.6105509,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e68e62e2cc25e97:0x4d29c6aaefce9aa1!8m2!3d-6.9182376!4d107.6127396">ini</a>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-30670697809607412302020-05-30T09:17:00.000+07:002020-06-04T09:18:30.114+07:00Perjalanan si Warung Kopi | Part 1<div style="text-align: justify;">
Keputusan kami membuat warung kopi bukanlah keputusan mudah dan murah. Tiga tahun lalu akhirnya kami dipercaya untuk mengemban tugas itu awalnya terasa sangat sulit dan melelahkan karena ternyata tempat kami memutuskan untuk pertama kali membuka birokrasinya amat rumit. Saya sempat menuliskan ending dari perjalanan tersebut di blog ini juga. Tulisannya dibaca sampai empat ribu orang dan membuat geger seantero kota Bandung. Karena menyadari konfliknya akan begitu besar, kami memutuskan untuk mundur teratur dan tidak memaksakan sesuatu yang rasanya bukan menjadi hak kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mencari tempat adalah salah satu perihal tersulit dalam perjalanan si warung kopi. Tempat yang baik, strategis, menguntungkan dan tentunya dengan harga sewa yang tidak mahal adalah hal yang sangat tidak mungkin terjadi. Sehingga keputusan buru buru yang kami lakukan di tahun kedua membuat perjalanan si warung kopi berantakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Janji seorang kawan akan tempatnya yang selalu ramai dan menjanjikan membuat kami merasa diiming imingi. Memang tidak ada uang sewa namun, ada pembagian keuntungan yang juga tidak besar. Tapi sekali lagi, membangun bisnis dan usaha harus benar benar jeli dan teliti. Komunikasi dengan sang kawan sejak awal tidaklah begitu clear. Hanya berlandaskan rasa percaya, kami memulai perjalanan di tempat baru yang ternyata mengantarkan kami kepada begitu banyak batu sandungan. Janji janji sang pemilik tempat di awal tidak semua bisa direalisasikan karena kami harus berbagi tempat. Mimpi membuat segudang kegiatan selalu kandas dengan alasan ruangnya harus digunakan secara bersama jadi tidak bisa spesial untuk satu aktifitas saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Omset kami terjun bebas di tahun kedua perjalanan warung kopi. Kami harus menjual mesin kopi kami karena selain tidak memungkinkan menggunakan mesin besar tersebut pada lambatnya pembelian, kami juga tidak akan mampu membayar listriknya yang memiliki daya sangat besar. Warung kopi sepi, lebih sepi dari warung rokok di pinggir jalan rumah kami. Dapat dihitung dengan jari berapa kali tempat ini ramai dikunjungi pengunjung. Dan yang meramaikan selalu kawan kawan saya atau Febby.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga sampai di penghujung tahun 2019, saya memaksa Febby untuk kembali bicara pada para orangtuanya perihal apakah memungkinkan kami merenovasi toko dan ruang tamu di depan rumah untuk menjadikannya warung kopi kami. Saya tidak sedikitpun ikut campur dalam pengajuan permohonan ini, karena rumah yang kami tempati adalah rumah orangtuanya. Saya hanya bagian dari team yang ikut memelihara. Semua keputusan murni menjadi milik para pemegang keputusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersambung. </div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-63884991400098378282020-05-29T15:57:00.003+07:002020-06-04T11:36:17.503+07:00Cinta yang Mengubah Hidupku Part #18<span style="text-align: justify;">Untuk menghormati sang ibu, aku
memutuskan untuk pergi ke rumahnya dan mendengarkan secara langsung kronologis
penangkapan Abet dan bagaimana dia bisa sampai mendekam di balik jeruji besi.
Berat rasanya datang ke rumah itu tanpa disambut oleh Abet, biasanya dia sedang
pergi ke warung atau ke rumah kawan dan akan segera kembali. Tapi kali ini dia
benar benar tidak ada.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Uni dan Mama matanya tampak sembab,
sang ayah rupanya tidak berniat menemuiku karena mungkin aku juga dianggapnya
membuat kondisi kecanduan Abet akan narkoba tidak kunjung membaik. Dan hal itu patut
dibenarkan, sejak kejadian dua tahun sebelumnya aku menemukannya sedang
menyuntikan putaw ke lengannya, aku tidak pernah melarangnya. Dengan alasan
tidak ingin ribut, aku memutuskan menerima segala kekurangannya dan apapun yang
ada dalam dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Pagi itu, jam setengah delapan Abet
pamit mau keluar sebentar. Dia masih pakai celana tidur dan kaos. Tanpa pakai
jaket, dia pergi naik motor. Handphone dan dompet dibawanya, nampak terburu
buru. Kami tahu dia akan pergi sama anak – anak dan kamu untuk berenang kan
hari itu. Sampai kemudian sekitar pukul Sembilan kami ditelfon oleh polisi yang
menyampaikan bahwa Abet ditahan di Polsek Kebayoran Lama”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Air mata ibunya menetes sembari
perlahan menceritakan kembali kejadian hari itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Polisi bilang, mereka sudah lama
mengintai area pinggiran rel di Tanah Kusir. Begitu banyak Bandar narkoba di
sana yang sudah menjadi target operasi…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sebelum sang ibu melanjutkan
ceritanya, aku teringat sehari sebelumnya aku berada di tempat itu. Pinggir rel
kereta tanah kusir. Kini aku tahu apa yang Abet lakukan selama ini di tempat
tempata itu. Aku juga kini tahu, kenapa dia tidak ingin aku dekat dengan area
tersebut dan meninggalkanku jauh dari radarnya. Karena dia sedang membeli
narkoba pada sang Bandar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><b>Baca cerita sebelumnya di <a href="http://www.sukamakancokelat.com/2020/05/cinta-yang-mengubah-hidupku-part-17.html">sini</a></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“… Bandar narkoba tempat Abet membeli
putaw adalah salah satu target operasi yang telah lama diintai oleh polisi. Sayangnya
pagi itu Abet apes. Polisi sedang bersiap melakukan penangkapan pada si Bandar
dan Abet datang untuk membeli. Selesai bertransaksi, sang Bandar terburu buru
keluar dari kos kosan kecil itu dan meninggalkan Abet yang sama sekali tidak
tahu bahwa dia sedang dalam bahaya. Keluar dari pagar, sekelompok polisi
langsung menyergapnya. Warga yang marah hampir mengeroyok tapi ditahan oleh
polisi. Abet langsung dibawa ke polsek Kebayoran Lama karena TKP masuk ke
wilayah tersebut.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku kini membayangkan wajah Abet di
dalam sel kecil di dalam polsek. Meskipun aku tidak tahu persisnya bagaimana
kondisi di sana, tapi aku masih tidak yakin perasaan apa yang kurasakan hari
ini dan bagaimana aku harus menyikapi ini semua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Kami semua langsung menuju polsek
Kebayoran Lama sesaat setelah mendapat telfon dari polisi. Muka Abet lebam
lebam, sepertinya dia mendapat beberapa pukulan entah dari warga, polisi atau
teman satu selnya. Abet tampak acuh dan menyembunyikan perasaannya pada kami.
Lalu saat para polisi meninggalkan kami Abet secara singkat meminta maaf dan
meminta tolong kepada kami untuk segera membersihkan beberapa titik di rumah
yang tenyata adalah tempatnya menyimpan alat suntik, ganja dan beberapa items
lain yang bisa memberatkannya di persidangan nanti. Beberapa hari lalu polisi
memeriksa seluruh bagian rumah dan menginterogasi kami semua.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sehari itu aku memutuskan untuk
menjadi pendengar yang baik dan berempati pada keluarga ini. Dan di dalam
pikiranku aku memikirkanmu Bet.. kata katamu di pinggir danau saat itu.. “Hanya
tiga yang bisa membuatku berhenti pake narkoba yu, Polisi, Tuhan dan Kamu”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sekarang polisi menjadi yang pertama.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bersambung.</span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-27712645436554808752020-05-28T13:33:00.000+07:002020-05-29T13:34:32.144+07:00New Normal - Ketenangan BeribadahNit nit nit nit nit nit nit nit nit nit<br />
<br />
Alarm di handphone ku berbunyi tepat pukul 5<br />
<br />
Dengan cukup berat karena masih mengantuk, aku mengangkat tubuhku dan melangkah ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu<br />
<br />
Air dari keran di rumah ini dinginnya sampai bisa membangunkanku dari tidur<br />
<br />
Di ruang tengah, Febby dan Malika sudah siap dengan sajadah dan mengenakan mukena serta sarung mereka masing masing<br />
<br />
Dua rakaat, berjamaah<br />
<a name='more'></a><br />
Febby bukan imam dari Mekkah, Arab Saudi atau Al Azhar yang hapal bacaan surat yang panjangnya berpuluh puluh ayat. Tapi dengan suaranya yg pelan dan bacaan yg pendek dia selalu membuatku merasa aman dan tidak terintimidasi dengan keterbatasan beragamaku<br />
<br />
Malika yang selalu berada di sisi kiriku... akan mencium punggung tanganku seusai Febby membaca doa penutup solat. Bukan kali ini Malika mencium tanganku. Dia melakukannya sejak pertama kali dia belajar menggenggamnya. Setiap berangkat dan sepulang sekolah.. setiap mau tidur atau setiap dia melakukan kesalahan. Tanganku mungkin tidak selalu harum... tidak sehalus tangan tangan yang diendorse penghalus kulit. Tapi setiap dia mencium tanganku.. aku merasa dia akan selalu membutuhkanku sepanjang hidupnya.. membuatku merasa ada.. merasa dimiliki dan memiliki arti bagi seseorang..<br />
<br />
Ini kehidupan normal yang sejak lama kuidamkan<br />
Beribadah dengan tenang bersama keluarga<br />
<br />
Terdengar klise dan penuh basa basi<br />
Seperti mencitrakan diri akan sesuatu yang sebenernya berlomba lomba dilakukan kebanyakan orang<br />
<br />
Tapi kali ini berbeda.. ini perasaan yg telah lama kurindu saat selama ini kemarahanku memuncak dan kutujukan kepadanya.. perasaan marah di waktu lampau nyatanya memang dihadiahkanNya kepadaku... ternyata aku diberiNya waktu dan Dia tidak pernah kemana mana.. Dia selalu di sana menungguku untuk kembali<br />
<br />
Sampai sore tadi salah satu kawanku berkata<br />
"Yu..Cinta kadang begitu erat pada dia yg terlihat menderita, padahal itulah tanda dia istimewa"<br />
<br />
****<br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; text-align: justify;">Tulisan ini dibuat pada kelas CS Writers Club yang dilaksanakan setiap hari kamis. More Info about the club check their IG </span><a href="https://www.instagram.com/cswritersclub/" style="background-color: white; text-align: justify; text-decoration-line: none;">@CSWritersClub</a><span style="background-color: white;"> </span></span>ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-55456713525936150032020-05-27T15:14:00.000+07:002020-05-29T15:15:27.477+07:00Cinta yang Mengubah Hidupku Part #17<span style="text-align: justify;">Pagi itu dia berjanji akan menemani
keponakan keponakannya berenang dan mengajaku besertanya. Pukul sembilan dia
akan menjemputku begitu katanya. Pukul tujuh aku masih menelfonnya dan
memastikan apakah ada perubahan rencana, dia bilang tidak. Pukul delapan dan Sembilan
aku kembali menghubungi telfon genggamnya sudah tidak bisa dihubungi, meski
masih terdengara nada sambung. Pukul sepuluh handphone sudah tidak aktif. Aku
lalu menelfon ke rumahnya</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Uni, ada Abet?” Tanyaku kepada kakak
perempuannya yang menjawab telfon. Suaranya terdengar aneh seperti orang yang
habis menangis, tapi aku mengacuhkan perasaanku dan tidak mau ikut campur.
Barangkali Uni memang sedang ada masalah. Namun aku terkejut dengan jawabannya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Yu, maaf ya… Abet mendadak diminta ke
Padang. Baru saja berangkat” lalu Uni meminta maaf dan mengakhiri pembicaraan
telfon kami.<o:p></o:p></span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku terduduk lemas teringat kejadian
tahun lalu saat Abet pergi meninggalkanku. Apakah dia kembali meninggalkanku?
Apakah dia kembali membutuhkan waktu untuk berjarak karena narkoba kembali
menganggu hidup dan pikirannya? Apakah perempuan itu kembali datang dan
membawanya pergi? Ada banyak pertanyaan yang bercokol di kepalaku dalam
sepersekian detik setelah ku tutup telfon dari Uni. Dan pertanyaan terbesarnya,
kenapa dia tidak memberiku kabar sama sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><b>Baca cerita sebelumnya di <a href="http://www.sukamakancokelat.com/2020/05/cinta-yang-mengubah-hidupku-part-16.html">sini</a></b> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sampai tujuh hari berlalu aku tidak
mendapatkan kabar barang sedikitpun darinya. Tidak telfon ataupun sms. Aku juga
tidak memaksakan diri untuk menelfon terus menerus ke rumahnya karena aku
merasa sia sia jika harus menanyakan alasan kenapa Abet pergi dengan tiba –
tiba. Aku khawatir aku hanya akan menimbulkan masalah bagi dirinya. Tak lama
aku memikirkan apa yang terjadi, telfon rumahku berdering.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Halo, Ayu..” suara Uni di ujung
telfon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ya Ni, ini Ayu…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Maafin Uni dan Mama ya. Seminggu yang
lalu kami bohong sama kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Bohong gimana Ni? Ada apa ya? Apa ada
hubungannya sama Abet?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Iya, waktu Ayu telfon itu Uni bohong
sama kamu karena Uni panic. Mama dan semua juga sedang bingung. Kami ga bisa
langsung cerita sama kamu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ada apa ya ni? Abet baik baik aja
kan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Yu.. Abet dipenjara. Dia ditangkap
dan tertangkap tangan membawa narkoba. Sudah seminggu dia di polsek Kebayoran
Lama”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Aku tidak bisa berkata apa apa, aku
terduduk lemas dengan telfon yang tergantung dengan suara uni yang memanggil
manggil namaku.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bersambung.</span></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-71536811996780188282020-05-26T14:51:00.000+07:002020-05-29T14:53:00.773+07:00Cinta yang Mengubah Hidupku Part #16<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;">Pada kesempatan lainnya, setelah aku
duduk di bangku kelas tiga Abet semakin sering mengantar dan menjemputku ke
sekolah. Dia semakin posesif dan membuat aturan yang mengekangku. Aku harus
memberinya kabar setiap saat dan jika hal tersebut tidak kulakukan dia biasanya
akan marah. Entah aku sebut apa hubungan ini, Abet tidak pernah secara fisik
memukulku atau membentakku. Dia hanya seperti tidak ingin kehilanganku dan hal
itu pun sama kurasakan, aku juga tidak ingin lagi kehilangan dirinya seperti
saat tahun lalu dia memutuskan untuk pergi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;">Kini, setiap sepulang sekolah saat
Abet rutin menjemputku dia sering memintaku menemaninya ke beberapa tempat yang
cukup aneh. Dan setiap kali aku bertanya hendak kemana kita, dia akan menjawab
dengan singkat ke rumah teman. Tapi aku tidak pernah bertemu dengan orang orang
yang disebutnya teman tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;">Biasanya aku tidak pernah sampai di sebuah
rumah atau tempat yang dituju, melainkan aku akan menunggu di pom bensin,
warnet atau warung terdekat. Kadang aku menunggu di mobil atau jika sedang
menggunakan motor aku memilih untuk duduk di warung. Biasanya, Abet selalu
berpesan jika ada apa apa dengannya dia memintaku untuk pergi dan
meninggalkannya. Pesan tersebut sulit aku pahami karena berkali kali dilakukannya
dan tidak pernah terjadi apapun.<o:p></o:p></span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;"><b>Baca cerita sebelumnya di <a href="http://www.sukamakancokelat.com/2020/05/cinta-yang-mengubah-hidupku-part-15.html">sini</a></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;">Kali itu Abet mengajakku ke tempat
yang benar benar baru, lokasinya di pinggir rel kereta api. Beberapa kali dia
memintaku untuk menunggu di pom bensin dan mini market, tapi hari itu aku
meminta untuk ikut. Kami sempat bertengkar kecil. Dia memintaku untuk pulang
jika aku bersikukuh dan tidak mau mendengarkannya. Lalu aku mengalah, paling
tidak ijinkan aku ikut sampai ke ujung gang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;">Keanehan mulai terjadi saat Abet turun dan
berjalan ke dalam gang meninggalkanku yang duduk di atas motor seperti tukang
ojek menunggu penumpang. Kunci motor ditinggalkannya dan dia berpesan lebih
serius daripada biasanya “Kalau ada apa apa, bawa motornya pergi tinggalin
aku.. jangan liat ke belakang.. pergi sesegera mungkin”. Tapi hari itu, lagi
lagi tidak terjadi apa – apa. Kami pulang kembali ke rumah dengan motornya. Dia
masih sempat mengucapkan terima kasih sebelum menurunkanku di depan rumah.</span><br />
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span lang="EN-ID" style="font-family: inherit;">Bersambung.</span>ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-54450687551852022202020-05-25T13:57:00.000+07:002020-05-29T14:53:11.327+07:00Cinta yang Mengubah Hidupku Part #15<span style="text-align: justify;">Aku kembali menjalani hari hariku
bersama Abet. Kali ini ada begitu banyak kejanggalan yang selalu kuanggap
lumrah. Mulai dari kacaunya pengelolaan uang yang dimilikinya, sehingga tidak
jarang dia meminjam uangku atau berbohong kepada orangtuanya akan kebutuhan
kebutuhan yang tidak esensial Padahal dia hanya membutuhkan uang saja.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pada satu kesempatan saat aku sedang
berkunjung ke rumahnya, aku mendengar suara sang ibu yang sedang berteriak
marah kepada anaknya. Aku masih belum bisa mendapat maksud kemarahan sang ibu.
Dengan sopan dan berusaha tidak mau ikut campur, aku masuk ke dalam rumah
tersebut dan menyapa sang ibu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Tante..” lalu aku mencium tangannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Bilangin ya Yu sama Abet, capek tante!
Habis semua lama lama barang – barang di rumah ini dijualnya semua sama dia! … ….
…” dan masih panjang lagi nasihat serta kemarahan yang diluapkannya padaku. Aku
hanya bisa mengangguk dan meninggalkannya dalam keadaan belum berhenti bicara.
Abet entah sedang apa dia diam saja di lantai dua tempat kamarnya berada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kamarnya seperti biasa berantakan, dia
masih tidur dibalik selimut. Punggungnya yang tidak dibalut pakaian terlihat
putih bersih. Aku melihat sekeliling dan masih mencari makna pertengkarannya
dengan sang ibu serta penyebab kemarahan tersebut. Lalu aku melihat tas kamera
miliknya, terbuka dan ada lembaran uang pecahan lima puluh ribuan dalam jumlah
yang banyak. Aku tidak tahu persisnya jumlah uang tersebut, tapi aku kemudian
menemukan benang merah dari persoalan ini. Perlahan aku duduk di sampingnya dan
mengelus rambutnya yang ikal sambil pelan pelan bicara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><b>Baca Cerita sebelumnya di <a href="http://www.sukamakancokelat.com/2020/05/cinta-yang-mengubah-hidupku-14.html">sini</a></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Kamu jual kamera?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dia membalikan badannya dan malah
menarik tubuhku masuk ke dalam selimut. Menciumiku dengan mulutnya yang masih
berbau tidak sedap. Aku tidak menolak dan melawan. Aku selalu menikmati saat
berada dalam pelukannya. Sulit untuk tidak menerima rasa yang begitu hangat dan
penuh cinta itu. lalu samar samar aku mendengar dia menjawab<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Iya, aku jual.. maaf ya kamu jadi
denger bawelnya mama”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“No, I’m fine with that. Mama ku juga
begitu kan, bawel. Tapi kenapa dijual? Bukannya kamu suka dan hobi sekali motret?
Bukannya motret bisa mengalihkan diri kamu dari hal hal negative yang pernah
kita bicarakan panjang lebar tempo hari?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">“Ahhh bawel ahh sama kayak mama.. udah
pokoknya aku butuh uang…”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-ID" style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-ascii-font-family: Cambria; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: "Calibri Light"; mso-hansi-font-family: Cambria; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Abet tidak menjelaskan lebih lengkap
perihal kenapa dia menjual kamera canggih dan mahal tersebut. Begitupula dengan
alasan lenyapnya sepatu panjat, tenda, tas carrier dan beberapa peralatan
gunungnya. <o:p></o:p></span></div>
<br />
Bersambung.ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-28420228033794339592020-05-24T13:30:00.000+07:002020-05-29T13:31:49.460+07:00BARAYA - Baju Hari Raya<div style="text-align: justify;">
Semenjak virus ini menginfeksi tubuhku sebelas tahun terakhir, semua pakaian yg kukenakan rasanya sama saja. Semua seperti berlabel odha. Rasa dimana semua orang melihatku sebagai pesakitan, orang yang terinfeksi HIV, orang yang membawa aib kepada keluarganya. Bayang bayang buruk tersebut seperti udara yang membalut tubuhku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat aku (masih) menutup auratku dengan kerudung, saat aku pergi ke diskotik dengan baju ketat, atau saat aku menjadi diri sendiri dengan kaos dan celana jeansku. Orang tetap saja melihatku dengan label yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakaian yang sulit kukenakan karena pelan pelan menggerogotiku dan menghancurkan pertahananku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Virus ini kemudian bukan hanya menginfeksi sel darah putihku, namun juga menginfeksi kepercayaan diriku, cara orang memandangku bahkan mengkontaminasi semua atribut yang kukenakan.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai kemudian aku memutuskan untuk bangkit dan pulih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku memutuskan untuk merasa, tidak lagi penting apa yang kugunakan karena orang lain hanya melihat apa yang ingin mereka lihat. Seribu kali ku mencoba ku meluruskan jalan pikiran mereka yang mungkin tidak tepat, akan sia sia jika mereka tidak mau mengubahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka 11 tahun lalu aku tidak lagi memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang pakaianku. Aku memutuskan untuk kembali ke titik nol dengan membuka kerudungku. Lalu aku membenahi niatku berpakaian, tidak untuk orang lain melainkan untuk diriku sendiri. Untuk kenyamananku dan kebaikan diriku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini HIV tidak lagi menginfeksi pakaianku. Karena semua pakaian yang kukenakan adalah bagian dari diriku. Aku... masih hidup dengan HIV. Tapi HIV tidak hidup pada pakaianku. Pakaianku kini berbentuk semangat, percaya diri, keikhlasan, kebaikan dan keyakinan bahwa virus ini tidak sedikitpun menghilankan nilaiku sebagai manusia. Apapun warnanya, merknya, berapapun harganya aku bangga menggunakan pakaian pakaianku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-34894879664960464172020-05-23T11:54:00.002+07:002020-05-23T11:54:37.094+07:00Surat Untuk Mbak Marsinah<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mbak Marsinah.. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">11 tahun sudah saya hidup dengan virus HIV dan harus mengkonsumsi obat ARV setiap harinya seumur hidup.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mbak Marsinah.. Secara sistematis dan struktural, negara tidak pernah memberikan saya dan banyak perempuan.. edukasi tentang hak kesehatan seksual dan reproduksi. Tidak ada proteksi secara pemahaman bahkan kemampuan utk bernegosiasi dgn pasangan... sehingga kerentanan terinfeksi HIV meningkat pada kelompok perempuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mbak Marsinah... hingga 11 tahun ku hidup dengan HIV... atau 27 th kematianmu.. kesehatan seksual dan reproduksi masih menjadi hal yang tabu. Tidak ada informasi dan edukasi dari mulai di lingkungan sekolah, sosial maupun keluarga sebagai bentuk pencegahan. Sehingga mengakibatkan.. makin banyaknya perempuan dan anak anaknya yg terinfeksi HIV karena tdk memiliki posisi tawar pada pasangan. Tidak ada juga perlindungan hukum yang nyata bagi perempuan dan kelompok kelompok yg terdampak HIV AIDS</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Saat ini stok ARV, obat yg kami konsumsi seumur hidup sedang dalam krisis secara nasional. Dalam bbrp bulan ke depan, ARV kami terancam kosong karena negara lalai memenuhi kebutuhan obat pada orang dengan HIV di Indonesia. Mulai dari kegagalam pengadaan obat, pembelian obat dengan mekanisme emergency fund dan dugaan korupsi yang akhirnya mengakibatkan negara terlambat membeli obat untuk kami. Tidak hanya satu dua kasus, kini ratusan orang sudah mengalami kesulitan bahkan putus terapi, karena obat kami dipermainkan pengadaannya oleh negara. Nyawa kami dipermainkan negara</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mungkin saya belum pernah bertemu denganmu mbak Marsinah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mungkin namamu baru ku dengar beberapa tahun silam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tapi hari ini setelah 27 th kematianmu.. Marsinah, saya membawa semangatmu dalam perjuangan untuk tetap hidup meski terinfeksi HIV dan tetap berjuang meski negara terus merenggut hak hidup kami dan anak anak kami yg hidup dengan HIV.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Mbak saya akan tetap hidup utk terus merebut keadilan bagi semua org2 yg terinfeksi HIV di tanah air.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Saya adalah Marsinah yang bersolidaritas bersama semua perempuan di Indonesia atas nama keadilan. Marsinah matimu tidak sia sia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">***</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">Tulisan ini saya bacakan pada </span>Panggung Politik: 27 Perempuan untuk 27 Tahun Kematian Marsinah Tanpa Keadilan Kolaborasi: Aksi Kamisan & GERAK Perempuan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
8 Mei 1993 ditemukan jasad dari seorang buruh perempuan dengan kondisi mengenaskan. Terbunuh dengan sebelumnya dikeroyok serta dirusak alat kelaminnya terlebih dahulu. Kita tak bisa lagi membayangkan hal yang lebih keji dari ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jasad itu Marsinah namanya. Tewas setelah 3 hari hilang dari sisi rekan-rekannya yang ia perjuangkan lewat aksi pemogokan massal. Pengadilan akan kematiannya bersifat semu dan hanya memproses kambing hitam. Negara belum juga menghadirkan keadilan lewat penegakkan hukum dan pengungkapan kebenaran</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu, mari lanjutkan perjuangan dari dan untuk Marsinah serta kita semua. Akan ada Ibu Sumarsih (Ibunda Alm.Wawan Korban Tragedi Semanggi 1 & inisiator Aksi Kamisan) & 27 rekan perempuan yang menyampaikan banyak hal soal Marsinah & perjuangan keadilan serta kemanusiaan di Indonesia. Marsinah, matimu tak sia-sia!</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keseluruhan Panggung Politik ini dapat disaksikan kembali <a href="https://www.youtube.com/watch?v=7iuheCuLxfo&t=4350s"><b>di tautan ini</b></a>!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidup Korban! Jangan Diam! Lawan!</div>
<div style="text-align: justify;">
#AksiKamisan #GERAKPerempuan #27TahunMarsinah #KeadilanUntukMarsinah</div>
ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1265684634585034949.post-83473651622471421222020-05-22T01:00:00.000+07:002020-05-22T06:56:50.568+07:00Jaga Diri, Jangan Lelah<span style="text-align: justify;">Begitu banyak
konspirasi tentang isu c19 ini. To be honest saya sempat mengikuti
perkembangannya di awal dan mengerikan jika memikirkan jika ini memang dibuat
oleh manusia dan sengaja dilepaskan untuk tujuan tujuan tertentu. TAPI,
sebetulnya jauh sebelum ini terjadi hampir semua isu virus dan penyakit di muka
bumi ini akan selalu ada pihak pihak yang mencari cari akar serta asal
muasalnya. Entah itu akan end up dengan sebuah teori ataupun fakta bahwa
penyakit tersebut memang ada, I decide to believe that virus is here now with
us on earth.</span><br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Sebagai contoh,
pada saat saya terinfeksi HIV saya memiliki pergolakan batin yang luar biasa.
Selain karena begitu minimnya pemahaman akan informasi yang saya miliki... saya
juga sempat mendapatkan informasi dari kanal kanal yang salah. Jika dalam isu
HIV, teori yang berkembang sungguh menyeramkan dan sangat merugikan
orang orang yang memang nyatanya terdampak HIV seperti kelompok perempuan dan
anak anak mereka.<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Pergulatan batin
itu tentunya juga dibarengi dengan ketakutan besar karena faktanya hasil
pemeriksaan HIV di darah saya menunjukan hasil reaktif pada dua kali
pemeriksaan di dua rumah sakit berbeda. Fakta lainnya adalah suami saya (alm)
saat itu dalam kondisi yang sangat buruk yang di kemudian hari saya ketahui
bahwa dia sudah masuk fase AIDS.<o:p></o:p></div>
<a name='more'></a><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Did I trust
the Issue? Well, I was thinking about that. But.. the most important
thing at the end.. I got the virus.. They got us and killin my husband. So
Daripada capek capek mikirin teori konspirasi.. saya memilih untuk mencari
kebenaran dari para ahli dalam hal ini tim medis di rumah sakit seperti dokter,
perawat dan juga mulai berkenalan dengan lebih banyak orang yang juga
terinfeksi HIV. You will never know the feelin until you got it. Sadly but
true.<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Jadi dalam
konteks c, saya (alhamdulilah) memang tidak terkena c. Keluarga kecil saya,
ayah ibu saya di Pamulang, Kakak laki laki saya di Papua dan adik saya di
Kendari.. they all save and healthy. Some of us stay at home but the rest still
need to go to work. Kekhawatiran tentang c ini bukannya ga ada.. its
there. <o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
Tapi sekali
lagi.. angka dan data membuktikan bahwa hari ini based data global ada
lima juta orang yang kena c di seluruh dunia dan tiga ratus ribu diantaranya
sudah meninggal dear. Meskipun ada dua juta lebih orang yang dinyatakan sembuh.
Tapi menurut saya ini bukan main main. The virus is here... with us. <o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
I can’t argue
right now with whoever you are about that. Karena yang paling penting saat ini
adalah melindungi diri dan orang orang yang kita sayang serta masyarakat di
sekitar kita dengan stay di rumah aja jika bisaaaa. Jika memang tetap harus
bekerja dan melakukan aktifitas, please do it safely! Pake masker, social
distancing within 2 meters each other... Wash your hand, etc.<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
And yeah,
menjelang Idul Fitri i know this one is the hardest one. I know you miss your
parents, your family, your love one. But trust me.. you cannot put yourself or
them.. in more danger because you may know your condition.. but you dont know
the other that you going to meet in the way there.. or even your fam! Buset
separagraf pake bahasa inggris. yagitu deh pokoknya yaaa. Pleasee jangan beli
baju lebaran.. ga usah solat ied.. stay home and pray that everything going to
be better soon. Thankyou for read until this word ya. God bless you! stay safe<o:p></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />ayu oktarianihttp://www.blogger.com/profile/11358386725894499166noreply@blogger.com0