Minggu, 26 Agustus 2012

#SelfTalk Kapan terakhir kamu Menangis?

Saya menulis sambil berkaca. Ternyata mata saya hari ini seperti kodok. Persis seperti yang sahabat saya Tasya bilang. Sebelum saya bertanya kepada diri saya sendiri tentang tangisan saya yang terakhir, saya lalu kembali mengingat ingat masa dimana saya sangat cengeng. Yuppp, cengeng, istilah untuk orang yang memang hobinya nangis.

Kembali mengingat masa kecil saaat saya hobi sekali menangis. Ingat saat saat pertama kali saya akan menangis hanya karena masalah sepele. Selalin memang kita sejak lahir sudah di anugerahi kemampuan menangis. Saya ga pernah merasa menangis itu buruk. Buat saya, menangis itu ungkapan perasaan, jika rasa cemas muncul, khawatir dan was was.. itu bisa jadi alarm peringatan untuk kita bahwa ada sesuatu yang kurang menyenangkan sedang atau akan terjadi. Biasanya..kalau hal-hal yang kita takutkan tersebut akhirnya muncul, lalu benar benar menyakiti kita, saya biasanya menangis.

Sejak kecil saya seringkali menangis karena hal hal sepele. Seperti tidak dibelikan mainan yang saya inginkan. Terlalu letih dalam perjalanan, diganggu atau diusili oleh saudara laki laki saya, bahkan saat sendiri saya sering menangis karena tidak ada teman yang menemani. Saya termasuk anak yang cengeng. Sampai saya masuk ke usia sekolah dasar, hobi menangis saya sedkit berkurang. Mungkin saya sungkan dan malu dilihat oleh teman teman. Tapi masih juga suka dan pernah menangis. Seperti saat pertama kali menstruasi, saya menangis ketakutan melihat darah yang mengalir. Lalu saat saya lupa membawa pekerjaan rumah yang sudah saya kerjakan ke sekolah, saya pasti akan menangis. Ketinggalan jemputan, menangis. Sampai saya menginjak usia remaja, tangisan tetap hadir menemani kehidupan saya. Namun kali ini saya tidak lagi menangis karena hal hal sepele. Saya lebih sering menangis karena mama menegur saya, karena saya melakukan kesalahan. 

Pernah ga kalian cari tahu bagaimana Tuhan menciptakan air mata? *ga usah tahu, rahasia kata Tuhan* pernah ga kalian tahu, manfaat air mata?.. kenapa sejak kecil, keluar dari rahim ibunda lalu kita langsung menangis. Kita hanya tahu bagaimana saat perasaan kita sedih dan tersakiti, maka menangis menjadi obat mujarab untuk melepaskan emosi itu. 

Ini yang saya kutip dari suatu situs Fungsi baik Tangisan (sumber: * Manfaat Menangis)


1. Obat Penawar Racun :
Menurut penelitian para ahli kimia di negara adidaya Amerika Serikat yang mendalami studi penelitian tentang air mata menemukan bahwa air mata orang yang lagi emosi mengandung racun, yang dibawa dari dalam tubuh kita.

2. Dapat Meningkatakan mood
Ketika Kita Menangis secara tidak sadar kita telah menurunkan level depresi atau stress kita, karena dengan menangis kita membebaskan perasaan kita,sehingga dapat meningkatkan mood kembali.

3. Mencerahkan Penglihatan

Air mata juga bisa menjernihkan penglihatan kita,karena bisa mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa menyebabkan penglihatan seseorang menjadi kabur.

4. Tetes Mata Alami
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

5. Membangun komunitas
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.

6. Melegakan perasaan
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa




kembali ke cerita saya, Terakhir kali saya menangis luar biasa hebat saat abet pergi. Saat orang yang hidup bersama saya selama 9 tahun pergi meninggalkan saya, karena Tuhan minta dia pulang. Saya menangis selama 6 bulan, setiap hari, setiap malam. Saya melihat fotonya menangis, saya mendengar lagu tentang kita berdua lalu menangis. Apapun yang mengingatkan saya kepadanya otomatis akan membuat saya menangis. Hingga saya belajar, bahwa tidak selalu menangis bisa membuat kondisi jauh lebih baik. Saya malah merasa, setelah menangis seluruh badan saya akan terasa lelah, kecapean dan sakit kepala. Lalu saya belajar mengontrol emosi saya. 

Saya belajar bahwa kematian itu adalah suatu kepastian dari kehidupan. Lalu untuk apa ditangisi. Saya lalu belajar ikhlas (ilmu paling susah) saya belajar untuk tidak pernah merasa memiliki sesuatu. Saya menyadari saat saya berusaha memiliki maka saya akan kehilangan. Lalu semua terasa seperti ada benang merahnya. Lalu saya tidak lagi menangis. Saya hanya menangis jika badan saya terasa sakit hingga tidak tertahankan. Tapi hampir tidak pernah. Saya hanya menangis sebentar, untuk melegakan. Saya menyetel timer, supaya tangisan saya tidak lebih dari 2 menit. Karena mata saya akan bengkak, terlihat aneh, dan sakit kepala saya.

Tapi saya kemarin menangis lagi. lagi. Tangisan yang luar biasa melelahkan. Yang cukup merubah bentuk mata saya menjadi mata kodok. Membuat kepala saya sakit tiada henti, sampai sekarang. Saya menangis karena menyesal telah melakukan kesalahan. Saya melakukan hal yang membuat semua orang pergi meninggalkan saya. Atau pada akhirnya saya harus melepaskan mereka semua demi kebaikan. saya menangis tanpa henti sampai saya lelah dan tertidur. Padahal saya pernah berjanji, setelah 6 bulan saya menangis karena kepergian almarhum. Saya akan berhenti menangis. Saya akan berhenti menangis karena masalah hati. Saya akan berhenti menangis hanya karena cinta. Tapi saya gagal, dan saya kembali menangis..

saya ga tau bagaimana besok. apakah saya akan menangis. apakah saya akan kembali menjadi sosok cengeng holic. entahlah.. mungkin saya adalah orang yang super melow. dibalik keceriaan saya, tangisan menjadi teman yang baik selalu ada di sisi saya. bukan berarti saya lemah. entah saya selalu merasa lebih baik seusai menangis. saya juga ga berencana menunjukan kepada siapapun bahwa saya menangis untuk apa. sekedar berbagi dan merefleksikan diri.

saya highlight yang itu aja deh..
*menangis akan membersihkan mata saya dan membuat saya bisa melihat lebih jelas*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar