Minggu, 25 November 2012

Seks sebagai Sarapan Pagi

Dulu, fokus pemerintah adalah dengan memutus mata rantai penyebaran infeksi HIV baru kepada masyarakat. Dengan cara mengedukasi para pekerja seks agar penting bagi mereka tahu keberadaan kondom untukk melindungi dirinya dari Infeksi Menular Seksual dan HIV ataupun sebaliknya melindungi para pelanggan. 

Kepada para pengguna Napza Suntik dan Pecandu narkotika. Diberikan substitusi Program Methadone dan Layanan Jarum suntik steril. Agar mereka bisa menggunakan jarum suntik tanpa bergantian dengan orang lain dan kalaupun pada akhirnya masalah adiksi yang masih menjadi masalah Layanan Methadone menjadi alternative agar tidak lagi menggunakan putaw.

Lalu, di 2012 ini. Laporan triwulan kementrian kesehatan ttg data infeksi baru HIV meningkat pada Ibu rumah tangga, dan.. Isu yang di atas pada akhirnya muncul. Saya akan kembali copy paste judulnya supaya anda ga perlu nge scroll mouse anda.

[AIDS INA] KURANGI/HILANGKAN HAK ISTIMEWA LAKI-LAKI DI BIDANG SEKSUALITAS

Ada wacana juga di beberapa sosial media seperti facebook dan twitter. Saya di mention beberapa saat yang lalu.. Isinya seperti ini..

"Kriminalkan laki laki pembeli seks"

Lalu

"Saya tidak setuju dgn mengkriminalkan pelanggan seks"

Bapak ibu sahabat ijinkan saya berkomentar. Atau memberi pendapat.. Sekali lagi tolong informasikan jika ada pernyataan saya yang kurang tepat.
    
    Mengingat data kasus HIV baru pada ibu rumah tangga dan remaja meningkat. Apa yang sudah dilakukan pemerintah guna menyelamatkan mereka Ibu Rumah Tangga dan remaja yg sudah terinfeksi HIV. Apakah pelayanan dan aksesibilitas informasi tentang bagaimana pemulihan kesehatan, informasi dasar HIV, penanganan Infeksi Oportunistik, kepatuhan Anti Retroviral Theraphy dan program penunjang lainnya sudah dilaksanakan dengan baik. Karena buat saya percuma saja data tersebut di sajikan dengan baik setiap triwulan tanpa ada aksi nyata utk menolong odha nya sendiri.
     
     Lalu kemudian orang mulai berfikir. "Bagaimana bisa ibu rumah tangga dan remaja menjadi tertular HIV kalau bukan dari suami atau pasangannya" asumsi saya, berarti orang2 banyak berfikir, pasangan memiliki latar belakang pria pecandu atau pria pelanggan seks. Sehingga menjadi sorotan utama sehingga keluar wacana "Kriminalkan laki laki pelanggan seks". Sontak saya terkaget kaget membaca statement ini. Dan saya lalu ingin bertanya..
Apakah dengan mengkriminalkan laki laki pekerja seks menjadi solusi. Dan tidak ada lagi infeksi HIV baru? Apakah sudah difikirkan dampak jangka panjang dengan kasus 'jajan seks' yang lalu menjadi kriminal. Bagaimana keluarga dari si pembeli seks tersebut yang harus pusing dengan urusan kepolisian dan persidangan dan penjara pada akhirnya.

Stop disini dulu, saya mau napas dan minum air putih.. :)

okeh mari lanjut.

Terlepas saya setuju atau tidak. Lalu dikaitkan dengan Dosa kah atau tidak. Bertentangan dengan norma budaya dan agama kah atau tidak. Saya punya saran singkat yang menurut saya penting..

Pernahkah anda kembali berfikir dan kembali mengenang masa kecil, saat bapak ibu dan teman teman sekalian menonton film dan acara televisi di rumah. Dan melihat adegan berciuman atau scene yang mengarahkan pada adegan ranjang. Lalu kedua orangtua yang saat itu kebetulan ada di sisi anda berteriak bilang "tutup matanya" atau "matikan tvnya" atau "ganti channelnya" dengan asumsi jangan pernah melihat adegan seperti itu sejak kecil. Berbahaya atau apa, entah saya juga bingung.

Lalu saya ajak anda kembali untuk mengenang masa kecil, saat anda merasa mulai tertarik dengan anak lain di sekolah anda. Lalu anda menuliskan di sampul buku sekolah anda "aku suka sama amir" lalu saat malam hari orangtua melihat tulisan tersebut dan berkata "jangan pacar2an, masih kecil" "ga boleh suka suka'an masih kecil". Mungkin itu akan merusak anda? Saya tidak tahu.

Apakah anda tahu bahwa saat Tuhan menciptakan tangan, kaki, mata hidung dan mulut.. Tuhan juga menciptakan vagina dan penis bersamaan. Maka mari kita bilang bahwa Informasi mengenai setiap organ di tubuh anda wajib diberikan sejak kecil tanpa terkecuali dengan cara tertentu tentunya. Kemudian, bagaimana anda tahu cara berlaku baik pada manusia lain, padahal sejak kecil anda sudah dilarang untuk menyukai orang lain. Bukannya dibimbing, bagaimana saat rasa suka terhdapat manusia itu timbul. Bagaimana cara saya menghargai mereka, bagaimana cara menghormati mereka yang saya sukai tersebut.

Bagaimana jika cara berfikir criminal dan mengkriminalkan kita rubah. Saya memimpikan bahwa informasi kesehatan seksual dan reproduksi, seks, seksual dan seksualitas, narkotika, HIV AIDS, hubungan antar manusia. TIDAK TABU lagi untuk dibicarakan antara anak dengan orangtua, atau antara guru dengan Murid. Tujuannya  apa? Agar mereka paham, dan belajar sejak kecil, sejak dini, bagaimana cara melindungi diri mereka, menjaga organ tubuh mereka dan juga organ reproduksi mereka. Bagaimana akhirnya manusia sejak kecil tahu bagaimana berhubungan baik dengan manusia lainnya. Saling menghargai satu sama lain. Bagaimana akhirnya manusia yang sejak dini itu sudah dibekali kekuatan untuk tidak melakukan tindakan yang menyakiti siapapun termasuk dirinya, akhirnya bisa berjalan di bumi dengan sejuta nilai dan mereka dapat berkata..

Penting untuk saya mengetahui informasi ini (informasi kesehatan seksual dan reproduksi, seks, seksual dan seksualitas, narkotika, HIV AIDS) agar kelak saya tahu apa yang terjadi dengan saya saat terjadi proses menstruasi. Agar kelak saya tahu, saat saya memiliki suami/istri saya tahu penting untuk kami bernegosiasi dan berkomunikasi dalam segala hal termasuk seks. Agar kelak saya tahu bahwa hubungan seksual antar manusia harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Agar ini.. agar itu.. dan lain sebagainya.

Dengan harapan, kita tidak perlu memenjarakan siapapun. Dengan menggunakan cara cara baik dalam upaya penanggulangan HIV AIDS. HIV adalah salah satu akibat dari kesemrawutan dunia. Bukan HIV duluan yang lahir baru dunia menjadi semrawut. Tetapi, Jika permasalahan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, agama dan budaya bisa kita pelan pelan perbaiki. insyaAllah HIV pelan pelan akan redam.


Tapi perlu diketahui.

1 artikel semacam ini tidak akan mengubah perilaku seseorang. 

1 demonstrasi dengan spanduk besar “Kriminalkan Laki laki pembeli seks” atau “Tutup Lokalisasi” tidak akan mengubah perilaku seseorang. 

1 seminar besar tentang bagaimana cara berhubungan dengan sesama manusia yanag baik tidak akan mengubah perlikau seseorang.

Maka jangan pernah kau berteriak lantang untuk mengubah dunia, saat kau belum merubah dirimu menjadi lebih baik. Jangan minta orang lain untuk menjadi Super saat kau bukan seorang super.

Namun jadilah diri anda sendiri, sebaik baiknya anda, 


rubahlah lingkaran terkecil anda dengan cara cara baik dan jadilah agen perubahan. Jangan berteriak tanpa makna..

1 komentar:

  1. super sekali quote nya.

    saat kau belum merubah dirimu menjadi lebih baik. Jangan minta orang lain untuk menjadi Super saat kau bukan seorang super.

    Klo ada yang jual, sebaliknya ada yang beli, tidak bisa kita menghakimi satu pihak.

    BalasHapus