Rabu, 20 Mei 2015

30 Hari Pertama pengobatan Lini 2 #Day11

Kalau Gatal, jangan digaruk, Cari tahu kenapa?

Catatan Tanggal 18 Mei 2015

sumber : google.com
Lanjutan cerita hari kemarin. tentang gatal gatal yang super bikin saya galau akan saya tulis hari ini. Semalam saya tidur cukup tenang setelah minum incidal. Tapi saya masih gelisah, karena mendadak demam mendera. perasaan macam ini yang kadang, jika kita hadapi sendirian, rasanya sedih. Saya kemudian jadi membayangkan, jika begitu banyak ODHA yang menghadapi stigma dan diskriminasi, tidak diterima keluarga, dikucilkan, dengan kondisi ekonomi semampunya dia hidup seorang diri, dan saat saat sakit seperti ini, dia akan merasakan semuanya sendirian. Saya selalu takut dengan kondisi seperti itu. Perasaan yang paling tidak nyaman yang tidak akan mau saya hadapi, kecuali sangat terpaksa. Perasaan saat kita benar benar merasa sendirian, dan ditinggalkan. untungnya, Saya masih memiliki suami dan anak yang senantiasa mendampingi, memberi dukungan, membantu saat saya tidak dapat beraktifitas, memiliki toleransi yang sangat tinggi untuk tidak menyerahkan seluruh pekerjaan rumah tangga hanya kepada saya.

Lantas bagaimana dengan mereka yang sendirian seperti yang saya ceritakan di paragraf pertama? Dari pengalaman mendampingi banyak teman ODHA, kebanyakan dari mereka memilih untuk hidup sendiri karena keluarga sudah tidak menerima mereka lagi, karena status HIV. Dan beberapa sahabat sahabat ODHA, akhirnya meninggal karena saat sakit harus mengurus segala sesuatunya sendiri.Sehingga, komponen yang tidak kalah penting dalam proses pemulihan ODHA adalah dukungan orang orang disekitar, yakni keluarga, sahabat, dan masyarakat. Semoga hal ini tidak terjadi lagi pada teman teman ODHA ya. Maka, jika kalian yang membaca blog saya memiliki keluarga yang hidup dengan HIV, jangan dikucilkan, jangan ditinggalkan, beri mereka ruang, beri dukungan dan perhatian untuk dapat pulih, dan kembali ke masyarakat.

Back to 'gatal gatal'..
akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke dokter. Untuk mengkonsultasikan ruam dan gatal yang saya dapat sejak kemarin malam. Berdasarkan pemeriksaan, dokter bilang memang ini bukan karena efek samping obat, walau masih dalam tahapan observasi, tapi sang dokter sangat yakin bahwa ketiga macam obat yang saya konsumsi (Tenofovir, Lamivudine dan Aluvia) tidak memberikan efek samping gatal. Lantas, dokter menanyakan pertanyaan pertanyaan seperti, apakah saya punya alergi terhadap makanan? apakah ada makanan tertentu yang saya konsumsi beberapa hari ke belakang? lalu, setahu saya, selama 28 tahun hidup, saya tidak memiliki alergi terhadap makanan jenis apapun. tapi memang 3 hari kebelakang, saya sangat tidak bernafsu makan, sehingga kami memutuskan  untuk membeli bakso langganan. Tapi masa iya gara gara bakso? Selama ini saya biasa makan, tidak ada masalah seperti ini. Lalu dokter juga menyebutkan kemungkinan lain seperti alergi akan debu, atau ada binatang di kasur, sofa atau karpet, sehingga harus segera dibersihkan.

Selesai berkonsultasi dengan dokter, kami diberi resep obat obatan (lagi) yang harus saya minum, ditambah bedak untuk mengurangi rasa gatal. Semoga memang benar bukan karena efek samping ARV, karena saya sudah mulai merasa cocok di hari ke 11 ini. saya sudah tidak mengalami mual muntah dan sakit kepala, walau masih mencret setiap pagi, tapi saya merasa kondisi tubuh membaik. Semoga obat yang saya minum hari ini, memnyembuhkan gatal gatal yang menyiksa selama 2 hari ini.Yang membuat saya benar benar merasa bersyukur adalah, saya memiliki keluarga yang super pengertian. yang rela turun kedapur untuk menyiapkan makan, membereskan rumah dan mengerjakan pekerja pekerjaan sehari hari bersama sama. i feel so bless. terima kasih anak dan suamiku! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar