Sabtu, 06 Juni 2015

[Review Buku] Bagai Bumi Berhenti Berputar, Clara Ng

doc. mediaindonesia
Saya mengenal Clara Ng saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Saat itu, untuk membeli sebuah buku saya harus mengumpulkan pundi pundi uang melalui uang jajan yang saya terima dari kedua orangtua saya. Tahu betul rasanya perjuangan menabung demi menabung untuk membeli buku. Beruntungnya, pada jaman itu ada toko buku toko buku lokal yang menyewakan buku seperti novel serta komik. Harganya sangat beragam, mulai dari seribu rupiah hingga enam ribu rupiah. Dari sanalah saya kemudian mengenal Clara Ng. Lewat Jampi Jampi Varaiya dan Ramuan Drama Cintanya lah, saya semakin jatuh cinta dengan Ibu dua orang putri ini. Saya semakin mencinta tulisan tulisannya saat mengetahui ternyata Clara, mengeluarkan buku buku untuk anak.

Serial Bagai Bumi berhenti Berputar (Clara Ng Doc)
Bebeberapa tahun saya membaca 2 buku pertama Clara, saya bertemu dengan Serial Bagai Bumi Berhenti Berputar, berisi 4 buah buku karangan Clara Ng. Buku ini saya temukan saat saya sudah memiliki satu orang putri. Buku ini adalah cerita anak, namun cerita anak kali ini disuguhkannya secara berbeda. Serial Bagai Bumi berhenti Berputar ini terdiri dari empat buah buku dengan judul : 1) Kerlip Bintang di Langit, 2) Jangan Lupa Aku Mencintaimu, 3) Yang Paling Istimewa, dan 4) Pohon Harapan. Kalau dilihat dari Cover bukunya, mungkin orang tidak akan tahu, isi bukunya, namun saat saya menemukannya di toko buku. Saya langsung menitikkan air mata. (beneran nangis, beneran lagi di toko buku). Tanpa berfikir dua kali, saya langsung membelinya dan ingin segera memberikan kepada Malika puteri saya dirumah.

Buku "Yang paling Istimewa", menceritakan kisah seorang anak yang memiliki saudara yang memiliki kekurangan anggota tubuh atau difable. Dalam buku ini, mengajarkan bahwa kita harus memiliki rasa syukur, dan tidak boleh menunjukan sikap berbeda kepada teman atau saudara yang memiliki kekurangan. Clara dengan bahasa yang sederhana menunjukan kepada anak anak yang membaca buku ini, bahwa bagaimanapun keadaan orang lain, kita harus tetap menghargainya. Setelah membaca buku ini, malika sering sekali bersimpati kepada mereka yang sakit, dan harus menggunakan alat bantu seperti kursi roda ataupun tongkat.

Buku "Jangan Lupa Aku Mencintaimu", bercerita tentang perpisahan kedua orangtua. Perceraian memang kerap kali menjadi bagian dalam sebuah keluarga. Dan kebanyakan anak memang menjadi korban dari sebuah perpisahan. Namun Clara, dalam bukunya, memberikan gambaran, bahwa ada sesuatu dari perpisahan kedua orangtua yang tidak dapat dijelaskan dengan kata kata. Namun apapun itu, kedua orangtua tidak akan berhenti mencintai anaknya. Sehingga buku ini juga dapat mengajarkan kedua orangtua untuk tidak mencampurkan urusan pribadi perpisahan mereka dengan tanggung jawab mereka sebagai orangtua.

Buku "Pohon Harapan", Dalam sebuah kehidupan atau sebuah keluarga, bisa jadi ada salah satu keluarga yang mengidap suatu penyakit, yang bisa membuat anggota keluarga lainnya menjadi sedih dan khawatir. Pohon Harapan, sebuah tulisan manis dari Clara yang mengajarkan anak anak untuk bersifat optimis dan menumbuhkan sikap memberi motivasi kepada saudara lainnya yang sedang dalam kondisi sakit. Sehingga walau ada salah satu keluarga yang sakit, maka anggota keluarga lainnya tidak larut dalam kesedihan dan tetap bersemangat. karena hal tersebut tentunya dapat membantu pemulihan bagi sang sakit. Bagi saya buku ini juga amat bermanfaat bagi mereka yang memiliki keluarga yang mengidap HIV. Buku ini dapat mengajarkan keteguhan, bahwa sebuah penyakit tidak menjadi halangan dan pembatas bagi anggota keluarga yang lainnya untuk tetap memberikan semangat dan motivasi untuk tetap sehat.


Buku "Kerlip Bintang di Langit", merupakan salah satu buku yang paling berkesan untuk Malika. Buku ini menggambarkan kepergian salah satu anggota keluarga dirumah. Kematian tentunya tidak dapat terelakkan jika ajal sudah memanggil. Kebanyakan keluarga akan larut dalam kesedihan, dan melupakan ada seorang anak yang memiliki kesedihan mendalam, yang mungkin tidak bisa diungkapkan kepada kita. Clara Ng, dengan sederhana menggambarkan sebuah bintang merupakan sobekan langit yang dapat menembus ke surga. Sehingga, jika kita sedang merindukan anggota keluarga kita yang telah tiada, kita dapat melihat ke langit, lalu mengiringkan doa sebagai sebuah pengantar kerinduan. Malika, yang ayahnya telah meninggal pada tahun 2009, sering mengalami posisi yang sama. Sehingga kerinduan demi kerinduan kepada sang ayah, sudah tidak lagi menjadi perangsang rasa sedih, namun dapat menjadi penyemangat untuk memanjatkan doa doa.

Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi para orangtua yang memiliki anak anak atau keponakan yang berada di situasi situasi tertentu yang mendekati dengan cerita diatas. Sembari bercerita, kita dapat mengajarkan anak anak kita tentang arti dan nilai nilai kehidupan yang sudah sangat cenderung sulit didapatkan di lingkungan sekitar dan sekolah. Bagi saya, hidup dengan HIV mengajarkan nilai nilai kehidupan yang mungkin tidak didapat oleh banyak orang. Salah satunya adalah akhirnya saya belajar memperbaiki pola komunikasi dengan anak. dan sudah tentu, buku dapat sangat membantu. Semoga tulisan saya bermanfaat :)

2 komentar:

  1. saya pun suka cerita clara ng karena dalam maknanya, ilustrasinya juga bagus ya mbak ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahaaa... diingetin di komen nih, -_-" sampe lupa tulis "ilustrasinya bagus"

      Hapus