Sabtu, 21 Januari 2017

Bahagianya Memasuki Usia kandungan 20 Minggu

sumber : Pexels.com
Saya benar - benar lupa rasanya hamil. 9 tahun yang lalu apakah seperti ini rasanya, samar - samar saya mengingat setiap detail kehamilan sembilan tahun silam saat malika masih ada di kandungan. Rasanya sungguh benar - benar berbeda. Saat itu, saya lebih kuat, tidak ada mual dan muntah, tidak banyak ngidam, lebih tenang, happy dan easy going menjalani aktifitas sehari - hari, saking kuatnya saya bisa naik motor kesana kemari, pergi kesana kemari tanpa merasa kelelahan. Its been so perfect but I'm not too remember the detail. 9 tahun kemudian saya hamil, saya tidak tahu kenapa kehamilan yang ini teramat sangat berbeda.. sudah saya jelaskan di beberapa tulisan saya sebelumnya. Tapi yang paling berbeda adalah kondisi fisik dan mental yang lebih payah, lebih galau dan tidak sekuat kehamilan sebelumnya. 

Dan saya sepenuhnya sadar ini bukan karena HIV, karena kedua kehamiln saya ada pada fase terinfeksi HIV lho. Mungkin ini yang banyak orang bilang setiap kehamilan akan berbeda rasanya, saya baru merasakannya sekarang. Dan keduanya sama - sama menyenangkan dan mengharukan, karena menjadi ibu adalah pengalaman yang tak tergantikan oleh siapapun dan jenis kebahagiaan yang sulit untuk dideskripsikan saking bahagianya.

Ada apa di Usia kandungan 20 Minggu ini ya? Well, buat yang bingung dan gak biasa dengan hitungan minggu, 20 minggu itu sama dengan 5 bulan. Konon katanya di usia ini, sudah banyak sekali perkembangan yang terjadi pada janin kita. Selain perut membesar karena baby nya juga makin bertambah besar, tentunya doi semakin aktif khususnya malam hari. Kalau pagi biasanya dia anteng - anteng aja, ga pecicilan.Tapi, menjelang malam hari, ampun deh.. salah satu hal yang bikin saya akhirnya sering begadang karena tidur mulai tidak nyaman mau menghadap mana atau mencari posisi tidur yang nyaman sembari ada bayi kecil yang menendang - nendang dari dalam perut.

Di usia ini juga, bayi sudah bisa mendengar dengan jelas. Sehingga jangan heran kalau mendapati saya suka berbicara sendiri, itu maksudnya ngomong sama si bayi hehehe. Bukan cuma saya yang mulai suka melakukan hal itu, tapi papinya dan kakak Malika pun gemar sekali berbincang dengan bayi di dalam perut. Selain bicara dengan dia, saya juga suka memasang beberapa musik favorit saya dan membacakan ayat al-quran yang tentunya juga sebagai doa yang saya panjatkan. Mudah - mudahan saat dia lahir kedunia ini, tidak terlalu terkejut ya dengan suara si mamak yang sungguh cempreng ini.

DIY Pregnancy Photo
Yang gak kalah seru-nya juga adalah saya pingin banget bikin maternity photoshoot ala ala seleb instagram. Hahahaha dasar kau alayy mak! Biarin aja ya, kalau ibu hamil itu punya mau mudah - mudahan buat kebaikan kok. Iya nih, foto kehamilan ini tujuan utamanya selain buat have fun juga buat kenang - kenangan. Karena 9 tahun lalu jamannya hamil Malika, boro - boro foto kehamilan, foto sendiri juga gak punya. Mumpung ada technologi dan berbagai kemudahan, akhirnya saya memutuskan untuk membuatnya sendiri. Gak pake acara manggil photografer pro atau datang ke studio. Modalnya hanya kamera handphone bagian depan yang dipasang timer, diletakan di tripod yang saya beli murah meriah di BEC )Bandung Electronic Centre. Cekrak cekrek, jadi beberapa foto saya pilih salah satu pose yang saya suka, yang social media able (apasih maksa banget) lalu saya tambahkan ornamen yang saya ambil dari aplikasi foto kehamilan yang sebelumnya sudah saya beli (iya berbayar.. kalau yang gratisan kurang bagus) di google play. Hasilnya lumayan, ga jelek - jelek amat lho, secara ya.. saya sudah cakep dari sananya. Hahaha. Pardon me! :)


The last exciting thing is, kondisi kesehatan saya sangat stabil. Berdasarkan hasil pemeriksaan darah lengkap, semua normal.. yang bikin saya happy adalah CD4 (jumlah sel darah putih/kekebalan tubuh) saya meningkat pesat dari sekitar 6 bulan yang lalu saya periksa. Jumlahnya adalah 1.428 / 33%, mostly ibu hamil kondisi CD4-nya menurun, tapi alhamdulilah saya terus meningkat dan membuat saya semakin yakin dan positif bahwa anak bayi dalam perut sehat dan baik - baik saja. Selain itu, kabar bahagia yang datang sudah sejak bulan kemarin sih sebenernya adalah janin kami memiliki penis. Which is, keinginan memiliki anak laki - laki terwujud sudah. Saat kontrol ke dokter di 2 bulan terakhir dokter positif mengatakan bahwa anaknya laki - laki bu. Sehingga saat ini si bapak dan saya juga sih tentunya mulai repot cari nama yang pas, dan memiliki kandungan makna yang baik untuk di emban olehnya di masa yang akan datang. Meskipun saat ini saya masih suka sesekali muntah, overall kondisi saya sangat baik gak ada keluhan yang berarti.

See, walaupun saya hidup dengan HIV tidak ada perbedaan dalam proses menjalani kehamilan.. tidak ada hal yang membuat ini menjadi kasus ekstraordinary yang harus membuat heboh sekeluarga besar. Karena saya rutin mengkonsumsi terapi Anti Retroviral, serta tentunya vitamin - vitamin umun yang diberikan untuk si bayi di dalam perut. kami juga menjaga asupan makanan supaya nutrisi yang baik meluncur menjadi penguat bagi kami berdua. Ada beberapa tulisan yang belum saya update sih sebenernya khususnya tentang pilihan persalinan dan pemberian makanan bayi setelah lahir yang sudah ada di kepala tapi belum saya tuangkan. Semoga bisa dituangkan di tulisan selanjutnya.

Terima kasih semua yaaa sudah setia membaca blog saya. Semoga kita semua diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalani kehidupan kita masing - masing. Keep following my blog and get inspired!

LOVE!!  

4 komentar:

  1. Semoga baby nya selalu sehat dan lahir dengan kondisi sempurna..

    BalasHapus
  2. semoag lancar2 saja ya mbak, sampai punay debay

    BalasHapus
  3. Selamat ya, Mbaaaa....

    Semoga sehat-sehat terus sampai persalinan. Selalu senang baca blog Mba Ayu :*

    BalasHapus
  4. Wah... kak Ayu, saya baca blogmu jdi semangat.. saya juga HIV+ di usia 23.. awal emg tidak bisa terima namun karena dukungan orang tua dan air mata mereka yang menguatkan saya secara terus menerus membuat saya lebih kuat jalani hidup, saya konsumi obat aluvia, tenofovir, lamivudin, sudah masuk bulan 10, sampai hari ini pun perut masih tidak nyaman jika telat sarapan (minum obat sebelum sarapan) biasanya langsung diare.. mungkin karena Aluvianya.. perut jdi bunyi2.. terus tekstur poop pun jauh lebih cair.. CD4 dari awal deteksi angka 256.. skrg sudah 365.. masih jauh kalau dibandingin punya kak Ayu.. well.. makasih udah sharing.. setidaknya saya msh melihat ada orang yang CD4nya 14xx.. karena sampai saat ini rata2 pasien yang saya kenal masih tidak nembus angka 500 hehehehe...

    BalasHapus