Minggu, 03 Juli 2016

Bagaimana 'Dory' menemukan Keluarga dan dirinya sendiri?

(Suara ikan Paus) Sii aa paa yaang suu daah noontooon Fiin diing dooo riii??? Yeayy.. kami sudah dong! Yup Malika dan saya sudah nonton salah satu film anak-anak yang paling dinanti tahun ini. Kami nontonnya berempat, bersama kakak laki-laki dan adik perempuan saya yang kebetulan sedang berkunjung ke Bandung. Kami sepakat untuk mengisi waktu ngabuburit dengan menonton bioskop dan Finding Dory, menjadi pilihan film kami. Kenapa mau nonton film ini? Well, simple sih. karena kami sudah menyaksikan Finding Nemo, dan kita semua sama-sama tahu bahwa Dory, adalah salah satu tokoh yang berada di film tersebut. Dory, adalah ikan tersesat yang bertemu dengan Marlin, ayah Nemo, dan membantunya mengarungi luas samudera untuk mencari anaknya Nemo yang ditangkap oleh para penyelam. Lalu bagaimana kisah Dory di film ini ya? Baca tulisan saya, lalu nonton filmnya. (dijamin bukan spoiler).

Sebelum masuk ke cerita tentang film, ada beberapa hal yang harus teman-teman pahami. Yang pertama, Dory adalah nama tokoh ikan yaa, bukan nama jenis ikan. Jenis dari Dory adalah ikan Blue Tang, atau nama latinnya Paracanthurus hepatus. Yang kedua, Ikan ini bermata besar, berwarna dominan biru dengan sedikit bagian hitam di bagian belakang dan sirip serta buntut berwarna kuning. bentuk dari ikan ini datar, tidak menggembung seperti si Nemo. Yang ketiga, Ditemukan pertama kali oleh Carl Linnaeus pada tahun 1766. Jadiii bukan Ikan Dori ya, ikan Blue Tang. Kalau ikan dori yang biasa kita makan itu beda lagi, dijamin memang ikan dori adalah ikan untuk konsumsi, bukan jenis Ikan dalam tokoh Dori ini. Dan (sedihnya) yang terakhir, berdasarkan World Conservastion Union, Ikan Blue Tang ini masuk kedalam kategori Least Concern yang artinya tidak begitu mendapat atensi, meskipun kerentanan kepunahannya rendah, namun dengan masuknya kedalam kategori LC, maka siapa yang tahu kalo 10 atau 15 tahun lagi keberadaan Blue Tang bisa punah.

Blue Tang Fish
Things that we also should concern before watching this movie is, sampaikan kepada anak-anak kita, adik-adik kita, keluarga besar dan kerabat kita bahwa Dori, Nemo, Marlin, dan ikan-ikan lucu, indah dan menggemaskan lainnya di film ini TIDAK UNTUK DIPELIHARA. Sebaik-baiknya tempat hidup mereka adalah di laut lepas, bersama habitat hidup mereka. Jika mereka dibawa ke permukaan, di taruh di Aquarium, kebahagiaan dan kesenangan yang kita rasakan hanya sejenak, mereka akan terpisah dari keluarga mereka (as you see in Finding Nemo) dan as soon as possible.. they will die, karena aquarium bukanlah habitat Ikan laut. Kalau kita masih berfikir untuk memelihara mereka, mendingan kalian gak usah nonton filmnya, sama aja bohong. Karena kalian semua Ja hat! 

Okayyy.. So here we go, Film ini dimulai dengan kisah Dory yang suaranya diisi oleh Ellen DeGeneres, akhirnya tinggal bersama Nemo, Marlin dan ikan - ikan lainnya di laut setelah petualangan pencarian Nemo di film sebelumnya. Dory sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan dan teman - teman barunya, hingga suatu hari saat Dory bersama Mr Ray si ikan Pari dan anak-anak ikan lain sedang belajar tentang Migrasi. Mr Ray menyebutkan bahwa Migrasi adalah tentang pulang kerumah, yaitu tempat dimana kau berasal.

Tokoh Bailey si Paus Beluga (http://www.disney.id/)
Hal itu mengingatkan ikan biru ini, dimanakah keluarganya? Siapakah Ayah Ibunya? Dan dengan inisasitif tinggi, Dory memutuskan untuk mencari keluarganya. Tapi Marlin, sangat khawatir dengan persoalan memori jangka pendek Dory yang akan membuatnya tersesat jauh, dan malah tidak akan selamat. Namun Nemo kemudian mengingatkan sang ayah, tentang rasanya kehilangan, saat Nemo ditangkap oleh Penyelam. Dan disanalah petualangan Dory mencari keluarganya dimulai, ditemani dengan Nemo dan ayahnya Marlin, mereka menuju California untuk mencari kedua orangtua Dory.

Tokoh Destiny si Hiu Paus Rabun (http://www.disney.id/)
eits, ternyata Dalam perjalanan, tidak ada kesulitan sama sekali seperti saat Marlin mencari Nemo. Dengan dibantu oleh keluarga Penyu, Ketiganya tiba di California dengan selamat, tepatnya di Marine Life Institue (MLI), sebuah tempat konservasi flora dan fauna laut. Petualangan baru dimulai, saat Dory ditangkap oleh staff MLI dan dimasukan kedalam area konservasi. Disana, Dory bertemu dengan banyak sekali hewan laut, seperti Hank si Gurita yang bisa berganti kulit seperti bunglon, lalu bertemu Destiny si Ikan Hius Paus rabun yang ternyata adalah sahabat kecilnya. Kemudian Dory juga bertemu dengan Bailey, seekor Paus beluga yang memiliki kemampuan Ekolokasi yakni kemampuan otak menggunakan gelombang suara untuk membentuk gambaran-gambaran dari pantulan suara tersebut, Sehingga Bailey bisa melihat dari jarak jauh meski hanya seperti bayangan inframerah saja. Luas area di MLI menjadi tantangan bagi Dory mencari ayah dan ibunya yang ternyata memang benar pernah berada disana, serta kesulitan bagi Nemo dan Marlin yang terpisah dari Dory.

Ilustrasti Marine Life Institue, California
Di dalam perjalanan mencari orangtuanya inilah, saya melihat bahwa karakter Dory memberi pesan yang kuat tentang jangan pernah putus asa, jangan pernah berhenti beharap, jangan pernah merasa rendah diri jika kita memiliki kekurangan, karena kita masih bisa mengeksplorasi kemampuan lain yang ada dalam diri kita. Seperti istilah, jika salah satu panca indera kita ditutup, maka panca indera yang lain akan semakin kuat. Setiap Dory merasa putus asa, dia akan melakukan ini, tenang.. melihat sekeliling, melakukan analisa, baru memutuskan tindakan terbaik apa yang akan dilakukannya. And its good! mengingat Dory memiliki masalah dengan Ingatan Jarak pendek, begitupun dengan kita yang sebetulnya sama seperti Dory, memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan.

Hal baik yang juga saya temukan disini adalah kebaikan dan tolong menolong yang kerap ditunjukan oleh semua hewan laut yang ada di film ini. Mengajarkan kepada kita, manusia untuk lebih banyak melakukan kebaikan. For closing of this articles, ada salah satu adegan yang saya sangat suka dan membuat saya berteriak kencang di bioskop. Yakni saat, mobil milik Marine Life Institute yang berisi ratusan hewan laut, akan dikirim ke Cleaveland untuk selamanya akan ditempatkan disana, mobil tersebut terjatuh ke laut.. dan semua hewan kembali ke habitatnya. Trust me, adegan ini bikin saya bersyukur bahwa.. back to everything.. rumah terbaik bagi hewan laut adalah di laut.

Nah, gak spoiler kan.. ajak kakak adik, ayah ibu, dan anak anak kita untuk nonton film ini yah. Supaya mereka semua tambah cinta sama biota laut, tapiii... gak kepikiran sama sekali buat menjadikan mereka hewan peliharaan karena itu hanya akan menyakiti mereka. Sepakat gak? SEPAKAT dong!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar