Jumat, 28 Oktober 2016

Bagaimana Cara Menikmati Terapi ARV Seumur Hidup?

Tadinya, saya ingin memberi judul tulisan ini menggunakan bahasa Inggris "How to Enjoy Your Lifetime Therapy?". Rasanya lebih enak gitu dibacanya.. lalu saya berfikiri, Ahh dasar kamu Ayu, Ke BARAT - BARAT an.  Hahaha, akhirnya, demi tulisan ini dapat dipahami oleh semua pembaca saya. Maka saya memutuskan untuk menggantinya dengan menggunakan bahasa indonesia. Nah, seperti judulnya yang bisa dibaca dengan jelas ya, hari ini saya akan menceritakan bagaimana cara saya menikmati terapi / pengobatan yang berlangsung seumru hidup saya ini. Tips ini mungkin gak bisa pas yaa sama semua orang, tapi paling gak.. semoga teman - teman bisa menggambil cara - cara yang menurut kalian pas dan asik buat dijalanin juga.

Kalau kalian bingung, terapi apa sih, si ayu nih? Emang dia sakit ya. Coba baca tulisan saya sebelumnya disini : Anti Retroviral Theraphy, My Life Pills. Kalian juga bisa baca - baca bio saya, atau tulisan saya sebelunmnya, tsebenarnya ada apa dengan si ayu. Hehehe.. Semoga bisa menjawab kebingungan pembaca yang baru hari ini banget mulai kenal blog saya. dan dalam rangka mensyukuri usia kandungan yang memasuki usia 8 minggu, saya ingin lebih banyak berbagi dengan kalian semua. So, Please enjoy cerita hari ini yah!

Rabu, 19 Oktober 2016

Anti Retroviral Therapy, My Life Pills!

Hai, hari ini saya akan bercerita tentang obat - obatan yang saya minum setiap harinya. Yup, seperti yang ada di judul tulisan hari ini. Kenapa saya mau bercerita soal ARV? Karena ada banyak hal tentang obat ini yang dipahami dengan salah oleh banyak orang. Bahkan ada banyak pihak yang bilang bahwa ARV adalah salah satu penyebab kematian mereka yang terinfeksi HIV. Kesalahpahaman ini kemudian dipelihara, disebarluaskan dan dimaknai oleh mereka yang kosong dan tidak mengerti apa - apa. Sehingga, semakin banyak sahabat - sahabat saya yang terinfeksi HIV, meninggal karena memutuskan untuk tidak mau lagi mengkonsumsi ARV. Rumors soal ketidakefektifan ARV ini, seharusnya bisa kita cegah dengan mulai membicarakan manfaat - manfaat serta peluang dan kebaikan yang ditimbulkan setelah mengkonsumi ARV.

Itu sebabnya, hari ini saya memutuskan untuk lebih banyak bercerita soal ARV itu sendiri, perjalanan saya minum obat, suka duka, dan manfaat besar yang saya rasakan selama hidup dengan HIV. Oh iya, tulisan hari ini adalah murni pemahaman sebagai pasien, saya bukan dokter, atau ahli atau pakar. Pengalaman mengkonsumsi obat tersebut, pengalaman mendampingi teman - teman yang hidup dengan HIV, serta ditambah dengan komunikasi yang intens dengan para pakar, ahli dan dokter di bidang HIV. Jadi, jika ada pertanyaan terkait medis dari kawan - kawan semua yang membaca tulisan ini, akan saya tanyakan terlebih dahulu pada dokter saya, tidak akan serta merta saya jawab jika saya tidak tahu dan tidak paham.

Senin, 17 Oktober 2016

30 Tahun kehidupan Penuh Syukur!


WARNING : Tulisan ini berisi Ceramah Gak Penting, Curhatan Soal Nambah Umur. Jika anda Gampang Bosan dan jenuh dengan ceramah ala ala pemuka agama, Jangan baca Tulisan saya yang ini ya! Hehehehe *Peace (^.^)v

Bagi saya pertambahan usia bukan sesuatu yang harus dirayakan, karena setiap harinya usia saya bertambah terus. Meskipun tahun ini usianya genap di angka 30, kami sekeluarga tidak merayakannya dengan berlebihan. Persis seperti tahun - tahun sebelumnya. Di tanggal 13 Oktober tidak akan ada lilin untuk ditiup, kue ulangtahun untuk dipotong atau dimakan bersama. Yang ada hanya rasa syukur yang semakin berlipat ganda karena berkah yang gak ada habisnya diberikan Tuhan pada saya, dan keluarga kecil saya ini. Ketimbang merayakan dengan berlebihan, saya memilih untuk berefleksi dan introspeksi diri kembali. Apakah di hari - hari sebelumnya, ada hal yang semestinya tidak saya lakukan sehingga saya bisa melakukan perbaikan - perbaikan.

Minggu, 09 Oktober 2016

Bagian Tersulit di Kehamilan Trimester Pertama

Hola, mimpi untuk terus meng-update cerita - cerita kehamilan, nampaknya harus terus dipelihara supaya gak kalah dengan pregnancy mood yang up and down. jadi mumpung sekarang kondisinya lagi lumayan enak, mari kita tumpahkan segala hal yang ada di kepala dan hati ini. Bagi yang belum kenal saya, bisa silahkan klik foto mbak - mbak yang megang di mic di halaman kanan website ini. Kalian bisa kenalan lagi sama saya, jadi ndak usah cerita panjang lebar lagii yaaa. Nah, kali ini saya mau cerita tentang hal - hal yang lumayan bikin mood saya swing swing seperti ayunan semenjak kehamilan ini berjalan masuk ke minggu ke 5. What, sudah minggu ke 5? Yeay, its getting bigger and bigger.

So, tanggal 7 Oktober 2016 lalu, saya dan suami kembali kontrol ke dokter Anita Rachmawati. Di cerita sebelumnya kami mencari dia hingga ke negeri china (Baca : Arcamanik) yang jauhnya minta ampun. kenapa harus ke dokter Anita, because she's familiar and friendly dengan persoalan Ibu HIV seperti saya ini. Nah, kali ini kami ke RSUP Hasan Sadikin, tempat saya kebetulan juga kontrol bulanan untuk persoalan HIV saya. Alhamdulilah lebih dekat dan lebih gampang dijangkau yah. Kedatangan kami kali ini membawa harap yang sama untuk kembali melihat si jabang bayi di dalam rahim saya. Bagaimana kabarnya doi?

Minggu, 02 Oktober 2016

Cinta Sang Larasati (6)

Mereka selalu memiliki hari itu, kebersamaan di senin malam. Saat matahari mulai beranjak pergi dari singgasananya, dan sang bulan menekan tombol nyala sehingga parasnya dapat menerangi dua orang yang sedang menikmati makan malam di warung tenda. Lara, akan segera berangkat untuk menempuh pendidikannya di negeri paman Sam. Entah dengan alasan apa dia memutuskan itu. Tapi Aria Sena, seorang pria supportif yang senantiasa mendukung Lara perempuan yang sangat dicintainya itu. Sehingga beberapa bulan sebelum kepergiannya, mereka menghabiskan waktu yang mereka miliki sebaik mungkin, Senin malam.

Baca Cerita Sebelumnya : Cinta Sang Larasati (5)

Warung tenda itu akan dipenuhi oleh pasangan muda - mudi, serta beberapa kumpulan anak muda yang memilih untuk nongkrong di warung tenda murah meriah, ketimbang bar dengan minuman dingin yang harganya bisa membayar 4 piring makanan mereka di warung tenda tersebut. Warung tenda itu, kemudian menjadi tempat paling manis yang kelak diingat Aria saat Lara sudah meninggalkan Indonesia. Dan Aria hanya punya 4 Hari Senin.