Kamis, 08 November 2018

Tiga Puluh Enam Tahun Si Pria Hujan

Kemarin adalah hari dimana semua bermula. Laki- laki itu dilahirkan ke dunia untuk kemudian dipertemukan alam semesta denganku. Laki - laki yang setiapku bernafas, dia ada di dalamnya. Kadang dia membuatku sesak karena sedih dan kemarahan yang membuncah. Tapi lebih sering lagi rasa rasa serupa rindu berwarna - warni yang terbang seperti kupu kupu mengelilingi mimpi mimpiku.

Laki laki itu sudah mati sembilan tahun yang lalu. Mati karena negara tidak memberikan tindakan pencegahan berupa bahaya narkoba pada zamannya hidup. Laki laki itu mati karena sistem tidak bisa menyelamatkannya dari virus HIV yang perlahan lahan mengambil peran kekebalan tubuh dan menghancurkannya perlahan. Laki laki itu mati namun dia selalu hidup di dalam kepalaku.