Rabu, 31 Mei 2017

Mensyukuri Hal-hal Menyenangkan Yang Terlewat

sumber : pexels.com
Alhamdulilah, hari ini merupakan hari ke 5 puasa. Saya yang kebetulan sudah bersih dari nifas, menguatkan diri untuk menjalankan ibadah puasa. Meskipun dengan begitu banyak beban emosional, insyaallah dengan berpuasa dan mendekatkan diri kepada Allah swt, hati ini bisa menjadi lebih tenang. 

Anyway, Hari ini saya ingin bercerita tentang hal hal menyenangkan yang saya alami selama masa kehamilan. karena saya baru menyadari bahwa, selama hamil saya hanya memikirkan masalah - masalah serta beban beban yang saya hadapi saat itu. Rasanya kok seperti yang tidak bahagia dan kurang bersyukur. Huh sedihnya. Dan pada akhirnya, penyesalan selalu datang belakangan. hari ini, saya berfikir bahwa saya tidak ingin menimbun begitu banyak rasa sesal, saya memutuskan untuk mengingat hal hal baik selama hamil, dan menuliskannya. Agar saya juga sadar, bahwa dibalik perjuangan dan kesulitan yang saya hadapi selama hamil, ada begitu banyak berkah yang kami terima.

Minggu, 28 Mei 2017

Kerinduan Kerinduan Yang Menyedihkan

sumber : Pexels.com
Jika kamu pernah kehilangan, pasti tahu seperti apa rasanya rindu. Misalkan ternyata harus berhubungan jarak jauh dengan pacar, atau bekennya LDR. Pasti setiap hari rasanya rindu, ingin skype call, menelfon, mengirim pesan teks, atau aktifitas apapun yang bisa mendekatkan kita dengan sang kekasih hati. Bagaimana bila ternyata kita harus berpisah dengan sang kekasih hati alias putus cinta, bagi pihak yang masih memendam cinta, kasih tersebut tidak akan hilang dan akan menimbun kerinduan. Karena kita sadar, kita bisa melakukan apapun untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengannya, namun apa daya, sudah tidak ada cinta disana yang membuat segalanya begitu hampa. Dan obat bagi mereka yang putus cinta adalah kenangan - kenangan. Karena dengan mengingat kenangan tersebut, rasanya akan jauh lebih baik. 

Dalam kasus LDR dan putus cinta, semua mempercayakan kekuatan cinta. Apapun yang terjadi, bagaimanapun jarak dan waktu memisahkan, semua akan tetap terasa begitu hangat karena cinta itu ada. Saya pernah mengalami semuanya, tentu kalian juga. Beberapa kali menjalin kasih dengan pria, LDR, putus nyambung, putus beneran. Semua rasanya lucu.. rasa rindu yang menggelitik perut dan membuat otak seperti berhenti untuk berfikir dan memiliki nalar. Semua yang dilakukan berdasarkan insting dan rasa, kadang bisa terlihat begitu gila.

Jumat, 26 Mei 2017

Apakah Harus Hidup Dalam Batasan?

Disclaimer : Tulisan ini merupakan curahan hati penulis dan tidak mewakili orang banyak, tulisan ini juga tidak dimaksudkan untuk menyinggung siapapun dan pihak manapun. Jangan baca jika anda sedang butuh motivasi hidup, karena tulisan ini.. mungkin malah membuat anda semakin terpuruk.

Ini adalah hari ke 29 pasca kepergian putera kami Sir Miguel Arkananta. 40 Jam saja umurnya di dunia ini. Dan sampai hari ini, saya masih belum dapat melakukan banyak aktifitas yang akan melibatkan saya dengan banyak orang. Saya hanya baru mampu mengerjakan aktifitas sehari - hari yang ruang lingkupnya dalam keluarga saja. Berkumpul dengan Malika serta ayahnya adalah obat bagi saya, meskipun tidak banyak yang dapat saya lakukan.. hanya mengamati mereka berdua yang sibuk sendiri saat main bola atau melakukan hal lain, bagi saya itu sudah cukup. Dan ini adalah tulisan ketiga yang saya sangat upayakan, Bayangkan betapa sulitnya mencoba merangkai kata - kata yang biasanya lancar mengalir di kepala. Padahal begitu banyak cerita yang bisa dituliskan.

Dalam 2 minggu terakhir, saya berusaha keras untuk tidak menghabiskan waktu di kamar dengan pintu tertutup dan tidur-tiduran saja. Sebisa mungkin saya mengikuti saat suami beraktifitas, atau mengunjungi kerabat dan mencari hiburan dengan makan di tempat tempat baru. Dan kemarin untuk pertama kalinya saya kemudian menjadi benci pada diri saya sendiri. Mengapa? 

Rabu, 10 Mei 2017

Hari ke 14 (Proses) Menyembuhkan Hati

Sumber : Pexels.com
Dalam kehidupan, saya telah bertemu dengan begitu banyak kematian. Rasanya mereka begitu dekat, begitu hangat, dan siap hadir kapan saja, Karena seiring dengan bertambahnya usia, saya semakin menyadari bahwa salah satu hal yang nyata dari sebuah kehidupan selain cinta adalah kematian. Kemanapun kita melangkah, sebahagia apapun hidup kita, kematian nyata adanya. Pada saat saya duduk di bangku kelas 5 SD, Eyang Uti (ibu dari mama) meninggal dunia; menginjak usia SMA, Bapak (ayah dari papa) meninggal dunia; Saat saya tengah hamil Malika tiga kematian dalam jarang yang berdekatan hadir.. Ibu (ibu dari Papa), Akung (Ayah dari Mama) dan Mas Adi kakak saya. Semuanya  pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal kepada saya. Semua orang menangis histeris melepas kepergian mereka. Saya pun menangis, namun saat itu saya masih bertanya - tanya mengenai makna kematian.

Sampai di tahun 2009, Abet (ayah Malika, suami pertama saya) meninggal. Dunia saya serasa runtuh, saat orang yang menyangga hati dan kehidupan saya saat itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Membutuhkan waktu 2 tahun untuk memulihkan hati serta pikiran. Setiap sudut, benda, moment, apapun yang saya lihat dan rasakan membuat saya menangis dan merasa bahwa kehidupan tidaklah adil. Lantas bagaimana dengan Malika putri kami. Saat ayahnya meninggal, dia baru saja berulangtahun yang ke 2. Dia tidak mengerti apapun mengenai kematian. Bahkan dalam 2 tahun masa grief recovery saya, dia tidak pernah bertanya apapun mengenai kematian. Yang diingatnya hanyalah semua kenangan - kenangan manis yang membahagiakan bersama sang ayah.

Rabu, 03 Mei 2017

40 Jam Bersama Sir Miguel Arkananta

Dia yang lahir saat matahari sedang hangatnya
"Lost love is still love. It takes a different form, that's all. You can't see their smile or bring them food or tousle their hair or move them around a dance floor. But when those senses weaken another heightens. Memory. Memory becomes your partner. You nurture it. You hold it. You dance with it.” ― Mitch Albom

Pada hari selasa, 25 April 2017 tepat pukul 6.30 pagi, seorang bocah gembul dengan berat 3,07 Kg dan panjang 46 Cm telah lahir dari rahim saya yang mungil melalui operasi cesar yang direncanakan dengan baik dan matang. Sir Miguel Arkananta nama yang kami sematkan padanya, memiliki makna Pengikut Tuhan yang selalu diterangi. Nama yang kami dapat dari serangkaian perdebatan panjang khas orangtua yang akan memiliki bayi, penuh semangat dan penuh cinta.

Miguel lahir tanpa tangisan keras yang biasanya bisa membangunkan tetangga sebelah rumah saat seorang bayi lahir, dia hanya menangis pelan sembari merintih dengan nafas yang terengah - engah. Saya terbaring lemah pasca operasi, tidak ada upaya inisiasi menyusi dini ataupun skin to skin contact dengannya. Semua disesuaikan dengan kondisi sang ibu dan bayi, begitu kata dokter. Nyatanya kami tidak bisa bertemu di awal kelahirannya. Tangisnya yang pelan menjadi tanda tanya bagi tim dokter, yang kemudian memutuskan untuk melakukan observasi lebih dalam untuk mencari tahu apa yang terjadi pada anak ini.