Senin, 22 Desember 2014

Selamat Hari Ibu, Perempuan HIV Positif


Sejak pagi Eka sudah bangun dari tidurnya, jam di dinding menunjukan pukul 5 subuh. Ibu seorang putra ini menyiapkan sarapan dan menyiapkan urusan sekolah anaknya, yang masih duduk di bangku taman kanak kanak. Pukul 6 terdengar bunyi alarm di telfon genggam miliknya. Eka masuk ke kamar, menggambol kotak obat dan meminum 2 butir obat berwarna putih, dan menenggak air putih. kemudian dia mengambil kotak obat yang lainnya, untuk menyiapkan obat yang diolah berbentuk puyer, untuk diberikan kepada putranya. bocah kecil yang sangat hyperaktif itu, berlari sekuat tenaga menolak diberi obat oleh ibunya, sehingga membutuhkan bantuan ibunya untuk memegangi kedua tangan anak laki laki mungil ini, sampai obat tersebut masuk kedalam mulut dan tertelan.

Obat obatan tersebut merupakan terapi ARV atau anti retroviral theraphy yang biasa dikonsumsi oleh Eka dan putranya. Mereka terinfeksi HIV, sejak beberapa tahun yang lalu. Suami eka telah meninggal dunia karena terinfeksi HIV, dan sudah memasuki tahap AIDS, sehingga tidak dapat tertolong. Eka yang tertular dari suaminya pun tidak dapat menahan kuasa Tuhan, saat mengetahui bahwa putra semata wayangnya juga terinfeksi HIV. Karena pada saat itu mereka belum mengenal ARV dan belum mendapatkan perawatan. Kini Eka hidup bersama sang Putra, dan kembali bersama ibunya menjalani hidup dengan virus HIV dalam tubuhnya. Hingga kini Eka dan putranya, hidup sehat, walaupun perjuangan melawan stigma dan diskriminasi yang ada di masyarakat.

Saya kemudian teringat saat  pertama kali berkenalan dengan Eka. dia adalah salah seorang perempuan yang tangguh. menghidupi keluarga, mencari nafkah, merawat anak, bolak balik kerumah sakit untuk mengurus obat ARV mereka setiap bulan. dan itu dilakukannya sendiri. perjuangan yang mungkin tidak bisa saya lihat di kebanyakan perempuan lain. Eka harus menjaga dirinya tetap sehat, sehingga bisa bekerja lebih giat, Eka harus menjaga dirinya tetap sehat, agar dapat selalu menjaga putranya tetap sehat. Eka adalah satu dari perempuan HIV positif lainnya, yang berjuang melawan kerasnya kehidupan.

Walau kami sama sama mengidap HIV. bagi saya, Eka jauh lebih tegar dari saya. Dia berjuang dengan segala macam upaya agar mereka bisa tetap hidup. Menggunakan SKTM (Surat keterangan tidak Mampu) untuk bisa berobat, bolak balik ke dari puskesmas untuk mendapatkan surat rujukan, lalu pergi ke rumah sakit yang dituju, dengan banyaknya fotokopi dokumen. Disamping itu Eka juga harus tetap bekerja, agar mereka keluarga bisa bertahan. Mulai dari berjualan seprai, bekerja menjadi pendamping sebaya, hingga sekarang, Eka memiliki keberanian untuk bicara di depan umum, mulai mengisi materi materi terkait HIV AIDS di sekolah sekolah, Sekaligus juga mengerjakan usaha lilin yang didapatkannya dari sebuah lembaga untuk bantuan usaha.

Saat ini, Eka telah menikah kembali. Ada seseorang yang membantu meringankan sedikit beban hidupnya, menjadi sandarannya saat suka dan duka. Putranya pun kini sudah semakin bertumbuh, Semakin aktif dan lincah. Walau hanya bertemu beberapa kali, persahabatan kami terjalin baik. Eka banyak memberi saya masukan, ide serta cerita tentang apa yang dilakukannya di masyarakat dan komunitas HIV. Kini saya Ikut berbahagia atas kehdupan baru yang dijalaninya :)

dari Kiri ke kanan : Saya, Merry, dan Eka
Selamat Hari Ibu Sahabatku,
Melakukan semua hal sekaligus tidaklah mudah.. Menjadi ibu, perempuan yang tangguh, kini menjadi isteri, menjadi orang yang berguna di masyarakat. Tenaga serta senyummu akan menginspirasi semua ibu di dunia. Walau hidup dengan HIV, kau membuktikan kepada kami semua bagaimana menjadi kuat, bagaimana menjadi pribadi yang tetap tabah. Bahwa HIV sama sekali tidak mengurangi manfaat didalam dirimu, HIV tidak mengubah sosok ibu yang baik dalam dirimu, sosok sahabat yang ceria dan penuh humor. Selamat Hari Ibu Eka, Selamat Hari ibu sahabat sahabatku, perempuan HIV Positif lainnya.. tetaplah sehat, tetaplah menjadi sinar dalam kegelapan.. tetaplah menjadi akar yang menguatkan pohon pohon yang rindangnya menentramkan hati kami..

11 komentar:

  1. waaah.... sungguh tegar ya... semoga selalu sehat ya...

    BalasHapus
  2. Perempuan-perempuan yang begitu luar biasa

    BalasHapus
  3. Cerita yang menginspirasi, tanggung jawabnya yang bikin dia semangat yaa...

    BalasHapus
  4. salut banget dengan wanita kuat seperti ini....
    semangat selalu ya Mbak...selamat hari ibu :)

    BalasHapus