Rabu, 23 April 2014

Apa yang saya dapat dari Pertemuan di South Africa?

Pada Minggu lalu tepatnya 13 – 17 April 2014, saya mendapat kesempatan untuk berangkat ke Cape Town South Africa untuk menghadiri 2 Agenda meeting yang akan saya paparkan pada email hari ini. Selain Mewakili Organisasi tempat saya bekerja yaitu Indonesia AIDS Coalition. Saya juga mewakili Individu sebagai Orang Muda yang hidup dengan HIV. Keberangkatan saya kesana didukung penuh oleh GNP+ (Global network People Living With HIV), dan diharapkan kemudian bisa memberikan suara dari Orang Muda yang hidup dengan HIV di Wilayah Asia Pasifik.

1.  Y+ Strategic Planning Meeting (Diselenggarakan oleh GNP+ dan Y+)
2.  Galvanizing the movement to scale-up access to optimal treatment and related care for adolescents living with HIV (Diselenggarakan Oleh UNAIDS)


Agenda pertama
Pada 13-15 April 2014, Agenda meeting pertama ini berfokus pada pertemuan Perencanaan Strategis Y+, Network Global Khusus Orang Muda Yang hidup dengan HIV. Y+ Leadership Initiative adalah virtual platform untuk orang muda yang hidup dengan HIV, Didirikan oleh beberapa orang dan organisasi yang berkomitmen untuk mendukung para pemimpin muda yang hidup dengan HIV muncul dalam skala yang lebih besar, melingkupi semua region di dunia termasuk Asia pasifik, yang didalamnya terdapat indonesia.

Adapun aktifitas yang dilakukan sangat bersifat Organisastional sekali, fokus pada pengembangan Y+ secara lebih mendalam, mendiskusikan hal hal yang bersifat nilai yang akan dijunjung oleh organisasi. Hasil dari Pertemuan ini adalah Ada sebuha jaringan International yang khusus ditujukan bagi orang muda yang hidup dengan HIV, namun bisa saya katakan belum berjalan maksimal karena belum menjangkau banyak wilayah khususnya di Wilayah Asia dan Pasifik. Namun jika direfleksikan kembali, di wilayah Asia dan pasifik sendiri, termasuk Indonesia belum ada jaringan khusus Orang Muda yang hidup dengan HIV, sehingga keterlibatan bermakna YPLHIV tidak bisa maksimal. Sehingga Inisiatif ini dibuat untuk kemudian mendorong suara YPLHIV bisa memiliki wadah untuk kemudian melakukan upaya advokasi. Y+ kemudian merestrukturisasi apa yang sudah ada, berdasarkan hasil diskusi selama 2,5 hari di Cape Town, termasuk didalamnya visi dan misi, serta tujuan apa yang diharapkan oleh Y+ dan kerja kerja seperti apa yang akan dilaksanakan kedepannya, serta siapa saja orang orang muda yang akan duduk bersama mewakili regionalnya di Y+. Diskusi masih belum selesai, akan di follow up via email dan sarana komunikasi lain (milis dan facebook group) untuk menyepakati apa yang sudah didiskusikan.

Apa yang bisa dilakukan regional Asia Pasifik (terkait meeting Y+)?
Ini adalah beberapa rekomendasi yang saya berikan..
1. Mengidentifikasi Orang Muda Yang hidup dengan HIV di Indonesia untuk bekerja bersama
2. Membuat Link Komunikasi antara orang muda yang hidup dengan HIV (YPLHIV) bukan sebagai network baru, namun hanya bentuk komunikasi agar lebih jelas arah dan tujuan advokasi yang terfokus pada isu YPLHIV.
3. Menggunakan organisasi/gerakan yang sudah ada untuk melanjutkan kerja advokasi YPLHIV, contoh Fokus Muda.
4. Menganalisa kembali situasi terkini, ataupun kebijakan terkait YPLHIV sehingga bisa dengan mudah memetakan persoalan dan langkah ke depan terkait YPLHIV di Indonesia.

Agenda kedua
Pada 16 17 April 2014 meeting dilanjutkan kembali dengan spek yang lebih luas. Dengan Tema meeting hari kedua “ Galvanizing the movement to scale up access to optimal treatment and related care for adolescents living with HIV” Diselenggarakan oleh UNAIDS. Berkolaborasi dengan Global Network of People Living with HIV (GNP+), lalu bekerjasama dengan The International Treatment Preparedness (ITPC) dan The PACT. Dihadiri oleh banyak orang muda yang hidup dengan HIV (YPLHIV) Y+, membentuk pemimpin muda dan organisasi yang berkomitmen untuk mendukung advokasi pada orang muda.

Remaja dengan HIV menghadapi beberapa tantangan-tantangan unik tergantung pada keadaan kehidupan mereka. Remaja yang terinfeksi HIV akibat dari penggunaan napza suntik ataupun seks yang tidak aman adalah mereka yang berada di usia-kelompok “underutilizing” Layanan Pengujian HIV. Akibatnya, orang-orang yang terinfeksi HIV selama masa remaja tetap di bawah didiagnosis dan yang tidak terhubung ke dalam pengobatan, perawatan dan dukungan. Di beberapa negara, upaya untuk meningkatkan penyerapan pengujian kalangan remaja ditantang oleh hukum nasional, kebijakan dan/atau kurangnya operasional panduan tentang bagaimana untuk menilai kapasitas berkembang remaja yang mencegah mereka dari mencari dan mengakses tes HIV dan pengobatan secara terpisah dari orang tua mereka.

Pertemuan ini adalah visi sebagai awal dari sebuah proses diskusi panjang untuk mengerahkan peningkatan akses dan kualitas pengobatan dan pemrograman untuk remaja. Ini mungkin termasuk cross-organization untuk mendukung kegiatan masyarakat di bawah untuk menuntut akses dan meningkatkan kualitas perawatan pemrograman dan alamat hambatan tertentu untuk remaja. Pengidap hiv muda akan memimpin mereka melalui membawa perspektif unik dan keahlian untuk proses, dan kunci pengobatan kelompok akan diundang untuk memastikan sinergi dan mungkin kerja sama dengan gerakan advokasi.

Tujuan besar dari kegiatan ini adalah untuk menyatukan persepsi dan perjuangan serta aktivis yang bekerja untuk isu ini khususnya bagaimana mengembangkan perawatan dan dukungan yang optimal pada remaja yang hidup dengan HIV. Salah satu tantangan terbesar yang ada di dalam pertemuan ini adalah tidak terepresentasikannya suara dari Asia Pasifik. Ini bisa jadi karena remaja atau orang muda kita belum mau membuka status HIV mereka seperti banyak aktivis di Amerika Selatan atau Afrika Selatan, juga terkait kesulitan mengadaptasikan isi dari meeting dengan menggunakan bahasa inggris, karena banyak sekali orang muda dan remaja yang hidup dengan HIV di Asia Pasifik berasal dari komunitas lokal yang masih menggunakan bahasa ibu atau bahasa negara mereka.

Kedua Diskusi ini tidak akan berhenti sat semua orang kembali ke negaranya masing masing, melainkan akan terus berlanjut di Milis, grup facebook dan forum forum besar lainnya.

Berikut juga ada link penting “WHO Guidelines and Policy Brief For Testing and Treatment For Adolescent Living With HIV (Kalian bisa mengunduh di link ini )

This is the guideline links
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/94334/1/9789241506168_eng.pdf?ua=1

This is the Policy Brief links
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/94561/1/9789241506526_eng.pdf?ua=1

Semoga apa yang saya bagi bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar