Jumat, 27 Mei 2016

Proses Mengurus BPJS Untuk Operasi FAM (Part 1)

sumber : www.begehbare-organe.de
Tulisan saya hari Ini adalah kelanjutan cerita dari diagnosa fibroadenoma Mamae (FAM) di Payudara kanan saya. Bagi teman sekalian yang belum mengetahui apa itu Fibroadenoma Mamae, berikut penjelasannya. FAM atau Fibroadenoma Mamae adalah salah satu tumor jinak pada payudara, dia mudah bergeser saat disentuh, bentuknya teratur padat dengan konsistensi kenyal/keras dan teraba permukaannya licin. 

Fibroadenoma ini bisa membesar dan mengecil dengan sendirinya serta memiliki ukuran yang cukup variatif. Pada masa kehamilan, biasanya FAM akan membesar. biasanya, FAM sering muncul pada perempuan usia produktif, between 20-30 tahunan. 15 tahun lalu saya pernah melakukan operasi tumor payudara sebelah kanan di RSUP Fatmawati Jakarta Selatan. Saat ini saya merasakan benjolan tersebut seperti tumbuh kembali dan terasa nyeri. Maka kami memutuskan untuk mencari tahu, sekaligus melakukan pengobatan jika memang ternyata ada sesuatu yang salah dengan badan saya.

Pada tanggal 15 Mei saya dan suami pergi ke klinik Yayasan kanker Indonesia untuk memeriksa keluhan sakit saya, dokter Nyda yang saat itu bertugas mengindikasi ada benjolan yang tumbuh (lagi) di payudara kanan setelah melakukan pemeriksaan. Tapi karena Klinik YKI ini hanya bisa melakukan pemeriksaan luar, maka dokter Nyda merujuk ke dr. Monty yang ada di RS Borromeus. Selain melakukan pemeriksaan payudara saya juga melakukan pemeriksaan Pap Smear. Biaya yang saya keluarkan di klinik ini sebesar 175ribu rupiah (Konsul dokter + cek Payudara + cek Pap Smear).

Pada tanggal 17 Mei dan 21 Mei 2016, saya melanjutkan pemeriksaan ke RS Borromeus dengan Dr.Monty P Sumitro, saya diperiksa, di USG dan lain-lain. Biaya pemeriksaan di tanggal 17 Mei sebesar 265ribu rupiah dan 21 mei sebesar 205 ribu rupiah. Biaya USG sebesar 264ribu rupiah. Lalu hasil dari pemeriksaan dengan dokter Monty, diketahui benar ada FAM dan beliau menyarankan saya untuk operasi. Di RS Borromeus ini, ternyata pihak BPJS tidak ada kerjasama dengan Boromeus untuk semua komponen bedah tumor. Jadi jika kami mau operasi disini, harus mengeluarkan uang sebesar 10juta rupiah. Maka saya dan suami memutuskan untuk berpindah ke dokter lain, barangkali ada pilihan yang lebih baik selain operasi, atau barangkali kalau memang benar harus operasi bisa dapat rujukan ke RS yang bisa menggunakan BPJS.

Pada tanggal 23 Mei 2016, kami memutuskan untuk ke Apotik Papandayan menemui dr.Maman Surahman Sp.B(K)Onk spesialis onkologi. Kami mendapat rekomendasi salah satu teman yang mengatakan bahwa dokter Maman ini sangat pro BPJS. Di klinik ini saya membayar sebesar 150 ribu rupiah untuk 1 kali konsultasi dan pemeriksaan. Disana setelah diperiksa, hasil akhir sama yakni ada FAM dan harus operasi. Dokter maman merujuk untuk dilakukan operasi di RS Hasan Sadikin. Lantas petualangan mengurus BPJS pun dimulai. 

Pada tanggal 25 Mei 2016 suami saya meminta rujukan dari puskesmas Tamblong. Suami saya membawa berkas rujukan dari dokter Maman, 1 lembar Fotocopy KTP, 1 lembar Fotocopy Kartu Keluarga dan 1 lembar Fotocopy Kartu BPJS. Dengan mudah kami mendapatkan rujukannya walau pasien (yaitu saya) gak hadir, mungkin karena dokternya berada persis disebelah rumah kami, dan sudah mengenal suami dan keluarga saya. Selesai dari sana lalu kami belum bisa langsung ke RSHS, harus ke RS bungsu dulu, karena itu adalah rujukan pertama BPJS saya.

Pada Tanggal 27 Mei 2016 saya ke RS Bungsu dengan membawa semua dokumen rujukan dari Puskesmas Tamblong. Dokumen tersebut harus saya lengkapi berkasnya, yang terdiri dari KTP, Kartu Keluarga, Kartu BPJS, Hasil USG, Rujukan dari dokter Maman. ke-semua dokumen tersebut harus di fotokopi masing2 satu lembar. Saya lapor ke bagian administrasi, (saya ceritakan ulang soal semuanya. soal FAM yang pernah ada 15th lalu, lalu mucul FAM baru lagi, lalu saya HIV, lalu saya ke dokter Monty, lalu pindah ke dokter Maman dan harus di-Operasi, dll). 

Ter.. nya.. ta.., menurut prosedur BPJS, saya ga bisa langsung ke RSHS seperti yang dirujuk oleh dokter Maman. Saya harus periksa dulu ke dokter bedah di RS Bungsu ini, nanti dokter baru akan memberikan rujukannya. Karena, RS bungsu adalah RS Tipe D, maka alur BPJS-nya, saya harus dirujuk ke RS tipe C atau B terlebih dahulu, ndak bisa ke langsung ke RSHS karena itu adalah RS Tipe A. Pihak administrasi memutuskan untuk merujuk saya ke RSUD Ujung Berung. 

Saya lalu kemudian bertemu dengan dokter di RS Bungsu, dokter tidak melakukan pemeriksaan apapun (tidak seperti dugaan saya), hanya suster yang sempat memeriksa Tensi dan berat badan saya. Di ruangan, dokter Daud hanya bertanya ini dan itu dan saya ceritakan ulang soal semuanya. soal FAM yang pernah ada 15th lalu, lalu mucul FAM baru lagi, lalu saya HIV, lalu saya ke dokter Monty, lalu pindah ke dokter Maman dan harus di-Operasi, dll. Lalu, beliau membuatkan saya rujukan dengan diagnosa seperti semua hasil yang saya bawa, dan cerita saya. beliau juga meminta saya untuk melampirkan semua hasil akhir pemeriksaan HIV saya.

Kembali ke administrasi, petugas memberikan surat rujukan berwarna pink yang mana harus saya bawa nanti ke RSUD Ujung Berung. Rujukan baru itu, harus saya lengkapi lagi dengan berkas-berkas yang sama yakni KTP, Kartu Keluarga, Kartu BPJS, Hasil USG, Rujukan dari dokter Maman, ditambah hasil CD4 dan Viral Load HIV saya. Semua di fotocopy 1 lembar jumlahnya, dijadikan satu rangkap. Sebelum ke RSUD Ujung berung, suami saya harus ke kantor BPJS hanya untuk melegalisir (cap) rujukan yang diberikan RS Bungsu. Saya tidak membayar satu rupiah pun disini, karena menggunakan BPJS. Alhamdulilah :) Selesai. eits belummm dong cinnn..

Sampai tulisan ini dibuat, kami belum ke RSUD Ujung Berung karena sudah terlalu siang. Loket Pendaftaran Pasien dan BPJS di sana pasti sudah tutup. Kami memutuskan untuk kembali kesana minggu depan, karena saya masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan di Jakarta. Saya akan meng-update tulisan ini, kalau kami sudah ke RSUD Ujung Berung dan mudah2an bisa mudah dapat rujukan untuk operasi di RS Hasan Sadikin. Jika teman-teman perhatikan, kenapa di beberapa pemeriksaan awal saya tidak menggunakan BPJS. Karena saat itu saya membutuhkan jawaban segera, ada apa dengan tubuh saya. Karena saya tahu proses BPJS akan rumit dan lama, maka kami memutuskan untuk menggunakan dana simpanan untu berobat kesana kemari.

Kondisi kesehatan saat ini bagaimana yu? Sangat prima. Saya sehat sekali, gak batuk, pilek, demam dll. Saya masih konsumsi ARV setiap hari, untuk menjaga supaya virus HIV saya gak erorr, dan tubuh tetap stabil. Payudara kanan akan sesekali berdenyut dan mengakibatkan nyeri, seperti ada sesuatu yang hidup didalam sana, tapi so far gak menganggu aktifitas saya. Doakan prosesnya lancar yah. Love!

to be continue..

7 komentar:

  1. mbak.....makasih sharingnya ya. Ditunggu update selanjutnya. Aku pun sebenarnya punya FAM, dan memang potensial banget FAM ini dalam diriku. Operasi pertamaku pas kelas 3 SMA. Kemdudian numbuh lagi, operasi lagi pas aku udah kerja kantoran sekitar tahun 2004-an. Nah skr udah 2016 eh numbuh lagi. Nasib....nasib....Memang kayaknya ada orang yang potensial gampang kena FAM ada pula yang enggak ya mbak. Terima kasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
  2. semoga lekas sembuh ya mbak. :)

    BalasHapus
  3. jaga kesehatan terus ya mbak ayu... semoga lancar semua pengobatan dan operasi FAM nya.. tetep nunggu update postingannya nanti, berguna bgt soalnya utk referensi in future :)

    BalasHapus
  4. Selamat Siang,
    Saya mau sekedar sharing, saat ini saya jg sedang menunggu proses operasi pengangkatan FAM hari Jumat bsk. Dari awal periksa saya menggunakan bpjs, alhmdulillah hingga saat ini semua lancar dan prosesnya cepat dn tidak rumit. Tgl 17 Sept saya ke puskesmas, bertemu dokter dan diperiksa, lalu dpt surat rujukan ke rs, tgl 19 periksa ke rs poli bedah, dokter lgsung menyiapkan saya untuk di operasi, hari itu saya melakukan ronsen dn cek darah, kemudian diminta menemui dokter internis. Tgl 14 okt saya menemui dokter internis (agak lama di bulan sept sudh penuh, dn di awal bln okt, dokternya cuti), oia seblm km dkter internis, saya minta rujukan lgi ke puskesmas. Setelah dpt persetujuan dr internis, saya di ke rujuk kembali ke dokter bedah (saya minta rujukan lg ke puskesmas)_dn tgl 17 okt lalu saya sudah mendapatkan jadwal dn pengantar operasi. Hingga saat ini, semua proses di cover oleh bpjs.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba operasi fam di rs mana ? Bandunhkah? Dmana nya ?

      Hapus
    2. di RS Hasan Sadikin Bandung

      Hapus
  5. Aduuh ribet ga ya pake bpjs.. di payudara byk kista.. sy ingin periksa lnjut pake bpjs.. ada saran sebaiknya periksa kmn..sy domisili jkt. Bpjs msh bdg. Terakhir periksa 2 bln ll ke yki lebak bulus..terimaksih

    BalasHapus