Minggu, 01 Mei 2016

Anti Retroviral Theraphy Seumur Hidup

Hola, saya Ayu. Saya perempuan yang hidup dengan virus HIV. its not a good things actually, but there is always a good things in every darkness and pain. Jadi daripada bersungut-sungut dan mengeluh. Saya memilih untuk menuliskan setiap hal yang berharga, agar kemudian bisa dikonsumsi oleh teman-teman sekalian, dan menjadi sesuatu yang bermanfaat. 

Nah, apakah ada yang tahu apa itu HIV? Yup, HIV adalah Human Immunodeficiency Virus, virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia.  Jadi yang diserang oleh HIV hanya kekebalan tubuhnya saja ya. Nah, saat seseorang terinfeksi HIV, kekebalan tubuhnya akan menurun dan rentan untuk mendapat segala macam jenis penyakit baik dari dalam tubuhnya sendiri, maupun tertular dari orang lain.

Saat kondisi seseorang melemah karena terserang virus HIV, ada fase dimana semua penyakit ada di dalam tubuh. Dulu Abet (alm.suami saya), memiliki begitu banyak penyakit di tubuhnya seperti Meningitis, Pneumonia dan Hepatitis C. Kondisi tersebut adalah syndrome dimana, berkumpulnya semua penyakit saat kekebalan tubuh menurun, nah itu yang kemudian disebut AIDS yang memiliki kepanjangan Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Jadi HIV dan AIDS adalah 2 hal yang berbeda ya, jangan salah arti.

"HIV adalah Human Immunodeficiency Virus
Virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia"

Pada tahun 2009, saya terinfeksi dari pasangan tetap saya / suami. Abet dahulu adalah seorang pengguna putaw yang cara penggunaannya dengan jarum suntik. Sayangnya, kami tidak berhasil menolong Abet karena terlambat melakukan pemeriksaan. Daya tahan tubuhnya sangat lemah, sehingga obat-obatan yang diupayakan oleh dokter tidak berhasil, Abet meninggal 7 hari setelah diketahui statusnya. kepergian Abet memukul kehidupan kami, saya sempat ada di fase terpuruk dan tidak mampu melakukan apapun. Kesedihan mendera dan rasanya dunia sangat suram.


Pada akhir tahun 2009, kondisi saya memburuk. Saya terkena Tuberculosis dan herpes Zoster, selain itu saya juga memiliki Hepatitis C. Berat badan saya yang semula di kisaran 45kg, turun drastis ke angka 35 kg. Begitupun Jumlah CD4 (kekebalan tubuh), manusia lain dengan jumlah kekebalan tubuh normal adalah diatas 350, sedangkan saya hanya 104. Karena kondisi yang sudah tidak karuan tersebut, akhirnya dokter memberikan obat ARV (Anti Retroviral) yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan Virus HIV dalam darah, nah waktu pertumbuhan virus dilambatkan, penyakit-penyakit lain pun akan sulit menyerang tubuh. Memang ARV ini fungsinya bukan untuk menyembuhkan dan mematikan virus, seperti jika kita meminum parasetamol.


ARV yang dikonsumsi oleh kita yang terinfeksi HIV, terdiri dari 3 macam obat dan diminum seumur hidupnya secara rutin. kepatuhan akan terapi ARV ini teramat sangat penting, jadi kita tidak boleh terlambat minum obat, kita harus tentukan waktu yang pas dengan siklus hidup kita, dan konsisten dikonsumsi di jam yang sama. Seperti saya, yang mengkonsumsi ARV di pukul 9 pagi dan 9 malam. kenapa Ya harus diminum terus seumur hidup dan tepat waktu? itu pertanyaan saya dulu pada dokter. karena saya termasuk orang yang pelupa.

"Kepatuhan pada jadwal pengobatan adalah sangat penting. Jika tingkat obat dalam darah kita menjadi terlalu rendah, maka virus di tubuh kita dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat ARV yang kita pakai. Bila hal ini terjadi, maka obat yang kita pakai menjadi tidak efektif terhadap jenis virus baru ini."

Saat ini saya menggunakan beberapa jenis obat diantaranya
- Lopinavir dan Ritonavir yang digabung menjadi satu obat, ber-merk Aluvia. Obat ini dikonsumsi 2 butir di pagi hari (jam 9) dan 2 butir di malam hari (jam 9)
- Tenofovir. Obat ini saya konsumsi 1 x sehari pukul 9 malam saja.
- Lamivudine. Obat ini dikonsumsi 2 x sehari, setiap pukul 9 pagi dan 9 malam.

Di tahun ke-7 ini, kondisi saya terbilang sangat baik. Jumlah CD4 saya sudah ada di angka 870 dan Jumlah virus tidak terdeteksi. Hepatitis C saya pun sudah diobati dengan treatment yang berbeda, yang sudah pernah diulas dalam tulisan sebelumnya. Dokter bilang, saya sudah sangat siap jika mau memiliki anak, dan sang jabang bayi nanti tentunya bisa terbebas dari Virus HIV alias tidak tertular. Lho kok bisa? Nah, itu nanti kita akan bahas ya di tulisan saya selanjutnya. Semoga tulisan hari ini bisa membantu menambah semangat sahabat-sahabat saya yang hidup dengan HIV. Saya sangat paham rasanya terstigma dan terdiskriminasi, sayapun paham bahwa ini tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi saya yakin, bahwa tidak ada cobaan yang tidak mampu kita pikul. Karena Tuhan memberikan cobaan itu (sesungguhnya) beserta jalan keluarnya.





4 komentar:

  1. artikel bagus dan sangat menginspirasi tentang bahayanya HIV

    BalasHapus
  2. Artikel yg bermanfaat, menambah pengetahuan saya nih tentang HIV

    BalasHapus
  3. NICE INFO, salam blogger :)

    silahkan kunjungan balik ke http://pusatgameplaystation.blogspot.com :)

    BalasHapus