Selasa, 28 Mei 2013

HIV dan Olahraga

Banyak orang menyangka, bahwa setelah terinfeksi HIV lalu kemudian seseorang akan masuk kepada fase menuju kematian, perlahan lahan merasa sakit namun kemudian mati. Sehingga hal ini menjadi momok yang sangat menakutkan, khususnya bagi teman teman yang hidup dengan HIV, yang kemudian berfikir bahwa mereka sudah tidak lagi produktif dan tidak mampu atau tidak diperkenankan untuk beraktifitas; seperti berolahraga, bekerja dan beraktifitas lainnya.

Padahal hal itu tidak tepat. Jika seseorang sudah terinfeksi HIV, memang benar adanya dalam tubuh telah ada virus HIV yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Namun jika dengan treatment yang tepat dan pola hidup sehat, tidak masalah bagi seorang yang hidup dengan HIV untuk berolahraga dan beraktifitas layaknya masyarakat lainnya yang tidak memiliki HIV. ODHA tetap bisa berolahraga dengan ketentuan dan kondisi tertentu. Kenapa? Karena jika dalam kondisi sakit dan dalam masa pemulihan, sebaiknya tidak melakukan olahraga berat yang justru akan membuat kondisi tubuh semakin sakit. Namun dengan pantauan dan monitoring kesehatan yang teratur, olahraga justru memberikan banyak manfaat yang baik bagi tubuh. Beberapa dari cerita dibawah ini adalah mereka yang hidup dengan HIV dan hingga kini masih berprestasi melalui olahraga, namun juga olahraga menjadi bagian dalam proses pemulihan kesehatan.
1) Magic Johnson, Basketball Player

Mungkin jika Magic Johnson tahu bahwa hidup dengan HIV ternyata dia bisa baik-baik saja, dia tidak akan pensiun dari grup basketnya Lakers pada Nov. 7, 1991. Magic Johnson akan tetap berkomitmen untuk memerangi epidemi HIV / AIDS ketika ia secara terbuka mengungkapkan status HIV-nya kepada seluruh dunia. Keberaniannya hari itu, hingga hari ini telah hidup dengan HIV selama 2 dekade telah mengubah hidup dan cara pandang tentang orang yang hidup dengan HIV.

"Jika saya tahu bahwa saya masih bisa bermain basket dan melakukan hal saya, saya mungkin tidak akan pensiun. Tapi saya tidak menyesal dan tidak akan melihat ke belakang. Dan saya telah melakukan hal yang tepat pada waktu itu". Pemain LA LAkers dengan nomor punggung 32 kini berusia 52 tahun, dan setelah Dua dekade setelah hidup dengan HIV di usianya 52 tahun kesehatan Johnson masih terus berolahraga dan dengan nyaman menjaga kondisi kesehatannya dan rutin mengkonsumsi antiretroviralnya dengan teratur. Setiap pagi dia bangun pukul 5 untuk terus latihan, mulai dari peregangan, berlari sampai latihan Tae Bo. Johnson tidak bisa jauh dari basket walaupun dia sudah pensiun setelah menyampaikan kepada seluruh fans tentang status HIV-nya. Dia adalah MVP All-Star game tahun 1992 dan memenangkan Medali emas dalam Olimpiade Barcelona sebelum bermain di Lakers dan kemudian pensiun. Beberapa Artikel Mengenai Magic Johnson bisa dilihat disini dan disini
2) Ginan Koesmayadi, Street Soccer Player and runner
menurutnya.. "Berlari itu belajar berdamai dengan diri sendiri, mengalahkan ego..". Pria kelahiran Jawa Barat yang akrab dipanggil Ginan ini hobinya berolahraga. Coba tanya aja sama dia betapa cinta dia dengan sepak bola, lari dan sekarang mulai merambah dunia tinju. Ginan-pun pernah berjalan dari Bandung menuju Jakarta; dalam rangka menjawab nazar pada saat homeless world cup 2011 tercapai. Ginan yang termasuk salah satu pendiri dari Rumah cemara telah hidup dengan HIV selama kurang lebih 13 tahun. Dia bersama teman teman di Rumah cemara telah memberikan banyak kegiatan bermakna khususnya bagi orang yang hidup dengan HIV dan para pecandu narkoba yang sedang dalam masa recovery. Melalui Sepak Bola dan (kini) Tinju, mereka menyalurkan hobi mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat. Aktifitas ini selain memang menyehatkan tubuh, juga mengajak orang muda di Indonesia khususnya ODHA dan pecandu memiliki kegiatan yang sifatnya positif. Berita dan Video saat Ginan Koesmayadi melakukan Nazar Berjalan dari Bandung ke Jakarta; Artikel lainnya tentang Ginan bisa dilihat disini

3) Ji Wallace, Atlet Trampolin;

Pria kelahiran 23 Juni 1977 yang berasal dari Lismore, Victoria, Australia adalah pesenam Olimpiade dan trampolin juara. Pada awal karirnya Wallace memenangkan beberapa gelar nasional Australia dan membuat terobosan internasional pada tahun 1996 dengan memenangkan emas di DMT (ganda Mini trampolin) disiplin di 19 Trampoline Kejuaraan Dunia di Vancouver. Dalam kejuaraan Dunia diadakan di Sydney, ia mencatat rekor dunia untuk menyelesaikan melompat dengan tingkat tertinggi kesulitan dalam DMT, triple-tiga. Dia berkompetisi di Olimpiade 2000 di Sydney , di mana ia menerima medali perak di trampolin . Pada tahun 2005, ia keluar publik sebagai gay dan mendapat gelar Duta Gay untuk olahraga di Australia. Agustus 2012 surat kepada Sydney Star Observer, ia mengungkapkan ia HIV-positif. Berita tentang Ji Walace bisa dilihat disini dan disini.


Artikel ini juga saya posting di www.odhaberhaksehat.org | http://www.odhaberhaksehat.org/2013/olah-raga-hiv/#more-1016

Picture Magic Johnson and Ji Walace from Google.com; Ginan Picture is taken from his collection 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar