Selasa, 28 Mei 2013

[Review Buku] Waktu AKU sama MIKA

Sebuah bbm masuk dari seorang teman yang berprofesi sebagai wartawan media cetak "Mba Ayu, saya lagi nonton di Bioskop film tentang ODHA. bagus deh filmnya.. Judulnya Mika. Mba harus nonton film itu.." kemudian saya menjawab "terima kasih mas, saya akan cari tahu.."

Lalu saya kemudian mengirimkan pesan pada papi (pacar saya), bercerita padanya bahwa ada film tentang hubungan percintaan dan, dikisahkan salah satu dari pasangan tersebut adalah ODHA. lalu kemudian saya kepo dan mencari tau via google tentang film Mika ini. lalu saya membaca bahwa Film ini diangkat dari sebuah novel berjudul "Waktu Aku Sama Mika"; saat melihat covernya saya lalu teringat sudah pernah melihat buku itu di surga saya (Toko Buku); namun karena bukunya sangat kecil dan lebih mirip buku harian, saya tidak jadi membelinya. dengan sedikit menyesal saya bertekad harusmenonton filmnya dan membeli bukunya.

Saat itu Sabtu, 2 Februari. kami baru saja merayakan ulangtahun sang Pacar tanggal 1-nya, dan memang merencanakan untuk nonton"Mika" di Bioskop di Bandung. Mau tahu gak komentar saya apa. Filmnya bagusss!!!! ceritanya Sederhanaaa... tapi sangat menyentuhhhhhh. dan ini dia mari saya perkenalkan Sang Penulis Indi atau biasa dipanggil sama Mika, Sugar. Hari itu entah kenapa, pas banget Indi sedang mengadakan kegiatan Nonton Bareng.


Saya dan Indi, Habis Nonton "MIKA" (what a surprise met her!)

And I met Her pas lagi nonton itu. Indi juga mengenalkanku pada pacarnya yang setia mengantarkannya pada saat itu.Ok Lets back to the Movie, biasanya Saya tipikal orang yang baca buku dulu baru nonton film. tapi kali ini kebalikannya. dan jujur sangat surprise melihat cerita sehari hari seorang yang hidup dengan HIV diangkat dalam sebuah film dan ditonton oleh banyak orang di Indonesia, mungkin juga di mancanegara. Betapa spesialnya kalian berdua, hai Indi dan Mika dimata semua teman teman yang hidup dengan HIV. Bahwa melalui pesan pesan sederhan Indi mencoba menyampaikan bahwa Indi dan Mika itu sama, gak ada bedanya. jadi pada saat ketemu, berkenalan, dekat, pacaran bahkan menikah dengan ODHA adalah hal yang lumrah. karena betapa informasi saat ini sangatlah mudah untuk diakses. Dalam film ini, Indi juga menyampaikan informasi singkat melalui, bagaimana mereka bisa dengan bebas bercengkrama, ngobrol, makan bareng, renang bareng dengan Mika yang hidup dengan HIV, namun tidak ada masalah. dan hal hal hebat lainnya yang membuat saya makin bangga dengan mereka berdua dan mengacungkan semua jempol yang saya punya untuk film MIKA.
Buku "Waktu Aku Sama Mika" Sederhana dan Menyentuh :)

Sepulangnya dari Bandung, Saat saya mampir ke Surga (Toko Buku); saya menyempatkan membeli bukunya Indi. "Waktu Aku Sama Mika" dalam waktu 2 jam buku itu habis saya baca dan, Indi sukses bikin saya penasaran, karena pasti masih banyak kisah hebat dan menyenangkan yang dilalui mereka berdua. dari seorang Indi yang sederhana, yang hidup dengan Skoliosis (kelainan tulang belakang) kalian bisa belajar untuk bagaimana menghargai orang lain tanpa cela. siapapun mereka, apapun sakit yang ada didalam tubuh mereka, kita harus saling menghargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar