Minggu, 31 Agustus 2014

Dari Tangerang Selatan ke Jl Veteran Bandung

source : marshaskinner.com
Saat ini Jam 1:46 dini hari di bandung, terbangun karena tiba tiba mau pipis. dingin, 23 derajat celcius. and I suddenly remember, sekarang sudah tinggal di Bandung dengan air yang akan selalu dingin waktu mandi. its almost 3 month, hampir 3 bulan saya dan malika tinggal disini. tapi belum pernah sama sekali cerita di blog. karena gak bisa tidur, sambil menunggu rasa kantuk nya datang, i will tel you some stories. siapkan susu cokelat hangat ya, karena mungkin ceritanya akan membosankan dan bikin kamu ngantuk atau pengen disko. lah, gak nyambung. hihihi.. so here we go, cerita dari Pamulang, Tangerang ke Jl. Veteran, bandung.
Keputusan Untuk Pindah
Setelah kurang lebih 23 tahun tinggal di Pamulang bersama kedua orangtua dan kakak adik saya. pada tahun 2014 ini saya dan suami memutuskan untuk pindah ke Bandung. ada banyak sekali alasan yang diambil untuk memenuhi keputusan ini. dan ini tidak mudah. kenapa tidak mudah? kan pamulang bandung gak jauh. cuma 3 jam. banyak juga orang yang bilang saya suka terlalu lebay dan galau untuk sok sedih ninggalin Pamulang, keluar dari rumah orangtua. Alasan utama saya adalah ingin hidup mandiri. dengan pindah ke bandung saya dan suami akan hidup bertiga saja. tidak akan ada intervensi dari orangtua. baik urusan makanan, maupun urusan kehidupan berumah tangga yang otomatis bisa ribet atau seringkali jadi merepotkan mereka. Nah, dengan pindah ke bandung, kendali rumah tangga sepenuhnya ada di tangan kami berdua.

Alasan selanjutnya adalah ingin memberikan atmosfir kehidupan yang lebih baik. walaupun sebenarnya masih berada di bawah atap atmosfir bumi yang sama, namun atmosfir kehidupan di Pamulang tangerang dan bandung agak sedikit berbeda, dan kurang sehat bagi Malika untuk tinggal di area yang panas suhu udara sekitarnya dan macet yang luar biasa. alasan terakhir, Saya mau mengurus malika dengan mandiri. selama ini, setelah ayah malika (suami pertama saya) meninggal dunia, pendidikan, pola asuh dan perawatan sehari hari Malika diurus oleh neneknya, yaitu ibu saya. saya sebenarnay teramat sangat bersyukur karena beliau dengan suka hati dan ikhlas menjaga serta merawat anak saya, sejak dia berusia 2 tahun hingga 7 tahun. 5 tahun lamanya. sehingga, saya kemudian berfikir, ini adalah momentum yang tepat untuk kemudian kembali merekatkan hubungan ibu anak antara saya dan malika dengan lebih baik. dan tadaaaaaa.. disinilah kami sekarang.

Beda Pamulang, Beda Bandung
Ada banyak hal baru yang gak kami dapat selama tinggal di Pamulang. dan itu yang membuat kami semakin yakin bahwa kepindahan ini membawa kebaikan dan (insyaallah) kebahagiaan untuk keluarga kecil kami yang doyan banget makan. Pertama, selamatinggal di Pamulang, saya bekerja di daerah Rawamangun yang jarak tempuhnhya sama seperti perjalanan saya ke Bandung, 3 jam, bahkan lebih jika macetnya lagi menggila. Sudah tidak sehat bagi saya untuk terus melakukan itu. sehingga, bersama kantor menyepakati beberapa hal dan akhirnya saat in saya memutuskan untuk bekerja dari rumah.

Hal lain yang juga berbeda adalah, selama tinggal di Tangerang dan beraktifitas di sekitar Jakarta selatan dan tangerang Selatan, saya gak punya banyak tempat untuk menghibur diri selain dari pada Mall atau pusat perbelanjaan. sehingga selama tinggal di Tangerang Selatan saya cenderung konsumtif. selalu membeli apapun untuk menghibur diri. belanja menjadi penyalur kebahagiaan. di Bandung, saya punya banyak taman untuk berjalan jalan dan menikmati udara segar, saya punya beragam tempat wisata kuliner, dan banyak sekali kegiatan kreatif serta menyenangkan yang saya rasakan selama tinggal di bandung. Hal lain yang juga gak kalah menyenangkan adalah malika berada di sekolah baru, saat ini memiliki kamar sendiri dan kami sebagai orangtua berusaha untuk memberikannya ruang untuk belajar menikmati dan menghargai kehidupannya, belajar mencari kebahagiaan diri. Nah gitu deh, nanti saya akan cerita lebih banyak tentang bandung yang super kece ini ya. kapan? setelah KTP dan Kartu keluarga saya jadi, kita cerita cerita lagi ya!..

3 komentar:

  1. selamat ya mbak atas kehidupannya yang sekarang, inshaa Allah makin kompak dengan keluarga kecilnya :)
    baca ceritanya jadi pengen ke bandung nih :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. aminnn. terima kasih!
    mangga main ke bandung.. rasanya super beda deh!
    Salam kenal ya ^^

    BalasHapus