Selasa, 24 Juni 2014

Catatan Dari Sahabat



Ini refleksi dari jalan yang tak pernah kupilih, 
jawaban atas sebagian teka teki dan misteri takdir
pelipur segala gelisah dan keraguan. 

Ini juga pesan untuk para petarung, para ksatria, para panglima, 
para pengabdi negeri berjuluk jamrud khatulistiwa, 
yang telah terlalu lama terus dijarah dan dimiskinkan.

Langitlah yang memilih jalan untuk kita, 
bukan karena kita berbeda, tapi karena kita dipilih. 
Arahkan kemana saja langkahmu, 
niscaya kita akan kembali ke jalan yang sama. 

Upayakanlah apa saja untuk pergi menjauh dan pusaran takdir akan menarikmu kembali. 
Hingga di ujung pencarian kita, hanya ada satu jalan membentang, 
penuh aral, kerikil, bebatuan, onak dan duri. 

Kita tahu lelah dan sepi akan meraja di sepanjang jalan itu. 
Tidak perlu bersedih atau takut. 
Itulah jalan kita dan langit yang memilihnya. 
Sekali lagi, bukan karena kita berbeda, tapi karena kita dipilih. 

Pernahkah kita bertemu dan bercengkerama dengan jiwa-jiwa suci di mimpi dan sadar kita? 
Pernahkan kita mendengar sungai, laut, awan, mentari, 
gunung, hutan belantara, angin, batu dan daun 
memanggil jiwa jiwa kita dengan bahasa yang sama? 

Pernahkah kita kehilangan seluruh indera kita 
dan seluruh alam berhenti lalu kemudian kita mulai mendengar, 
melihat, mencium dan mengecap dengan indera jiwa-jiwa kita? 
Pernahkah kita menemukan kita sanggup melakukan suatu hal 
yang kita tidak pernah memikirkannya? 
Pernahkah langit menenangkan jiwa jiwa kita dengan semburat kuning yang begitu megah? 
Pernahkah kita memahami seluruh alam terhubung dan mendengarkan? 
Pernahkan kita merasa begitu ringan dan menyadari potensi-potensi kita yang tak berbatas?
Dan itulah jalan kita, jalan yang tak pernah kita pilih.
Bukan karena kita berbeda, tapi karena kita di pilih.

O, jiwa jiwa yang dekat, aku menunggu.
Disatu titik waktu singgah kita yang begitu singkat.


48M 454799.51m E_9346265.93m S _23072008_02:48
West Indonesia

Selasa, 10 Juni 2014

Only once in your life


I truly believe, you find someone  
who can completely turn your world around. 
You share hopes for the future,  

 dreams that will never come true, 
goals that were never achieved   

and the many disappointments life has thrown at you.

When something wonderful happens,   

you can’t wait to tell them about it, 
knowing they will share in your excitement. 

Never do they hurt your feelings   

or make you feel like you are not good enough, 
but rather they build you up
and show you the things about yourself
that make you special and even beautiful. 

There is never any pressure, jealousy or competition 

 but only a quiet calmness when they are around. 
 
You can be yourself and not worry 
about what they will think of you
because they love you for who you are. 

Laughter seems part of daily life
 
 where before it was infrequent or didn’t exist at all. 
A phone call or two during the day helps to get you
 
through a long day’s work and always brings a smile to your face. 

You open your heart knowing that
 
there’s a chance it may be broken one day
and in opening your heart, 
you experience a love and joy that you never dreamed possible. 

You find strength in knowing you have a true friend
 
& possibly a soul mate who will remain loyal to the end. 
Life seems completely different, exciting and worthwhile.
Your only hope and security is in knowing that they are a part of your life 

~ Bob Marley ~

Rabu, 04 Juni 2014

Selamat Jalan Aa!

Ada sesuatu tentang kematian yang gak pernah bisa cukup diungkap dengan kata kata. Ada kalanya ini akan menjadi kata yang menakutkan dan menyediahkan setiap insan. Atau sesuatu yang kemudian menyadarkan seseorang bahwasannya hidup ini hanyalah sementara. Kehidupan paling nyata adalah kematian itu sendiri. ini adalah tulisan kesekian saya tentang kematian, setelah saya kehilangan kembali seorang sahabat.

Begini ceritanya. Namanya Aziz. Saya biasa memanggilnya aa, itu karena usianya yang sangat jauh dari usia saya. Aa yang adalah anak ke 8 dari 9 bersaudara merupakan pribadi yang sangat baik dan ramah. Aa selalu menjadi tempat yang menyenangkan untuk bercerita dan bercengkrama. Saya mengenal aa karena kami sama sama hidup dengan HIV. Kelompok dukungan sebaya mempertemukan kami. Aa seringkali memberikan saya penguatan untuk selalu bersemangat menghadapi kehidupan. 9 tahun hidup dengan HIV tidak menyurutkan semangatnya untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik.


Aa masih sempat menghadiri pernikahan saya. Kami juga masih sempat bertemu di Bandung saat Rumah cemara mengadakan kegiatan lari. Sayangnya kami tidak pernah berfoto bersama. Sekalipun tidak pernah. Sejak tahun 2010 saya mengenalnya, bekerja bersama dan menjadikan telinga kami untuk saling bercerita. Tapi say atidak punya foto bersama aa.