Senin, 30 September 2019

Anxiety Confession (1)

Tiga hari berturut – turut beberapa kawan memberitakan tentang kematian orang – orang yang ku kenal. Satu diantaranya meninggal karena overdose, yang lain meninggal karena sakit dan yang paling menyesakkan adalah berita kematian terakhir datang dari Puput anak seorang kawan yang selama beberapa tahun terakhir ini berusaha untuk bertahan hidup dari beberapa kesakitan. Three in a row.

Lalu ada seorang bertanya padaku, “kenapa Mbak Ayu kerap memposting tentang kematian?”
“everyday people die” jawabku datar.

Ku pikir, aku akan baik – baik saja, tapi ternyata tidak.

Sekitar pukul 14.30 saat seorang kawan mengabarkan kematian Puput melalui pesan whatsapp. Kurang dari satu menit kemudian aku merasa pusing dan mual. Ada banyak suara di kepalaku yang memperdebatkan dan menyayangkan kematian anak tersebut. Apakah kemudian situasi ini juga bisa terjadi padaku di kemudian hari. Tentu aku tidak sanggup membayangkannya sekarang tapi ada banyak hal berseliweran di kepalaku sesaat setelah pesan itu kuterima.