Jumat, 02 Oktober 2015

Perjalanan Ke Beijing, Cina [bagian 1]

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina..
Entah kapan persisnya pepatah tersebut singgah di telingaku. Yang pasti semasaku kecil. Mungkin bapak dan ibu guru di sekolah yang menyampaikan melalui pelajaran Bahasa Indonesia-nya. Atau bisa juga ayah dan ibu-ku dalam nasihat serta petuah mereka. Namun siapapun yang mengirimkan pepatah itu sampai menggetarkan gendang telingaku. Prosesnya berhasil, Saraf auditori mengirim sinyal ke otak bahwa ada bunyi yang mengandung pesan. Dan kekuatan Tuhan bekerja pada saat itu.

hah? Beijing? Kapan..? aku terkejut karena mendapat kabar harus menggantikan rekan di organisasiku untuk menghadiri sebuah pertemuan di Beijing Cina. Pertemuan tersebut sangat strategis bagi organisasi kami, karena selain dapat belajar dari situasi negara lain. Saya juga dapat mengambil momentum, duduk bersama dengan delegasi dari negara sendiri. Bertatap muka langsung dan berdiskusi lebih dalam dengan bapak dan ibu dari kementrian kesehatan. Pertemuannya akan diadakan satu bulan setelah aku menerima kabar tersebut. Wah lumayan mepet nih, batinku dalam hati. Harus segera mengurus ini dan itu terkait keberangkatan. Lalu aku seperti terbawa kembali ke pepatah masa kecilku. ‘yak, aku akan ke Cina’

Ini bukan kali pertamaku mengurus Visa perjalanan ke luar negeri. Dari semua kedutaan besar yang saya sambangi, dan menjalani proses administrasi registrasinya, alhamdulilah selalu diberi kemudahan dan kelancaran. Awalnya, aku pikir mengurus visa Cina akan sulit. Mengingat Bahasa-nya yang rumit serta penulisan hurufnya yang tidak menggunakan abjad. Tapi dugaanku meleset. Mengurus visa cina lebih mudah, sangat mudah. Yang perlu kita lakukan pertama adalah mempersiapkan seluruh dokumen perjalanan yang akan kita serahkan saat mendaftar. Contohnya seperti saya yang akan menghadiri pertemuan. Yang dibutuhkan adalah surat undangan resmi dari penyelenggara di Cina. Harus berbahasa Cina, atau paling tidak seluruh cap dan tanda tangan dilakukan oleh warga negara Cina. Kebetulan seluruh dokumen undangan saya diurus oleh UNICEF di Cina.


Selain Undangan resmi. Kita juga harus memastikan tiket pesawat dan tempat menginap kita sudah terkonfirmasi. Artinya, kita juga harus menyiapkan copy dari dokumen tersebut untuk dijadikan dokumen penyerta. Dokumen lain seperti jadwal kegiatan, fotocopy KTP dan passport serta pass photo kita. Semua harus sudah dijadikan dalam satu dokumen yang rapih, pastikan jangan sampai ada yang tertinggal supaya tidak bolak-balik. Jika semua dokumen sudah siap, kita bisa langsung masuk ke website Chinese Visa Application Service center di alamat website https://www.visaforchina.org/JKT_EN/.


Tampilan Website Chinese Visa Application Center
Di website tersebut, kita bisa mengisi form registrasi yang telah tersedia. Form-nya menggunakan Bahasa Cina, namun ada terjemahan Bahasa inggrisnya. Pastikan kita mengisinya dengan sangat hati-hati dan jangan sampai ada yang terlewat. Form tersebut berisi lebih dari 5 halaman. Setelah selesai mengisi, kita bisa simpan, lalu kita print untuk juga disertakan saat akan memproses visa tersebut.

Sumber : google.com
Kantor kedutaan besar china berada di komplek Mega Kuningan. Tapi kita tidak mengurus Visa di kedutaannya, seperti kebanyakan negara lain. Ada kantor khusus, untuk mengurus Visa saja. Letaknya di The East Building Unit 6, Lt.2 Jl. DR. Ide Anak Agung Gede Agung Kav. E 3.2 No.1 Jakarta Selatan. Untuk lebih mudahnya, naik transjakarta, turun di halte dekat Mega Kuningan, naik ojek lalu bilang ‘Bang, mau ke kantornya Net TV’ hehehe.

Sampai di Chinese Visa Application Center, kita akan merasa seperti di Bank. Karena deretan box customer service nampak seperti teller bank yang siap melayani kita. Memasuki pintu, kita akan dipindai dan ditanya oleh security mau mengurus aplikasi yang reguler, express atau rush. Setelah kita beri informasi, jenis visa yang mana, security akan memberikan kita nomor antrian. Layaknya kita mengantri di Bank, disini pun tidak berbeda. Saat nomor kita tertera pada layar, itu menunjukan kita harus menuju ke box customer service nomor tersebut.

Petugas customer service-nya masih sangat muda dan cantik, Nampak seperti pemain film korea. Setelah menyerahkan semua dokumen, nona cantik itu langsung memeriksa ulang dan memproses semuanya. Lalu kita diberi tanda terima pengambilan. Selesai, itu saja. Mudah kan? Biaya Visa dibayarkan pada saat pengambilan. Untuk Visa reguler, biaya yang dikenakan sebesar Rp 540.000 dengan durasi kerja 5 hari. Untuk Visa Express, durasi kerja-nya 3 hari dengan biaya Rp 900.000. Sedangkan jika kita sangat terburu-buru dan butuh cepat, mereka juga menyediakan Rush Application, dimana dengan biaya Rp 1.100.000, visa kita akan beres dalam tempo 2 hari saja.

Nah, saya kebetulan mengurus visa yang reguler, dengan biaya Rp 900.000. Tidak sampai 30 menit prosesnya sungguh lancar. Itu jika kita menyiapkan semua dokumen dengan tepat serta mempelajari terlebih dahulu, apa dan bagaimana mengurus visa china. Tahap Pertama menuju Beijing sudah beres. Tapi tulisan ini belum menggambarkan gimana Cina yaa.. yah paling enggak, kita bisa sama sama tahu, bahwa mengurus visa china tidak begitu sulit prosesnya. To Be Continue :)

1 komentar:

  1. Wah ternyata gampang ya ngurusnya. Nice info, Mbak. Penasaran juga sama perjalanannya ke Cina. Lanjut ke cerita lain aaahh :)

    Salam kenal

    BalasHapus