Jumat, 24 Februari 2017

Hey, its Malika First Swim Race!

dokumentasi pribadi
Semenjak menjadi penduduk tetap kota yang sejuk ini, Malika seperti menemukan dirinya yang hilang. Karena disini dia bebas berlarian tanpa khawatir kesulitan mendapatkan sumber oksigen yang bersih dan tidak terkontaminasi asap knalpot. Kami bisa bebas melenggangkan kaki sesuka hati Karena terbentang luas jalur khusus untuknya, bernama trotoar. Dia juga kemudian bebas berlarian di lapang – lapang serta taman – taman yang memang dibangun untuk kami, para warganya. Hal itu tidak mungkin terjadi di tempat tinggal kami yang lama. Selain tersedianya tempat yang layak untuk anak untuk tumbuh dan bahagia, di Bandung juga sangat banyak komunitas – komunitas serta klub olahraga yang mampu mengakomodir minat serta bakat anak. Singkat cerita, akhirnya Malika memutuskan untuk melengkapi jati diri masa kecilnya dengan perlahan mewujudkan mimpi menjadi atlit renang dengan bergabung bersama salah satu klub renang di kota Bandung.

Sebelum masuk klub renang, saya dan papinya memutuskan untuk membayar jasa les private renang, dengan tujuan utama agar Malika senang dulu sama renang. Tidak kaget dengan ritme berlatih di klub yang tentunya akan lebih banyak. Selama 1 tahun lamanya, mulai dari sama sekali tidak bisa berenang dan tidak berani sama air, sampai fasih menguasai semua gaya. Dengan catatan, dilatih oleh personal trainer seperti ini hanya mengembangkan kemampuan saja, yang penting asal anak bisa renang. Itu tujuan awalnya. Sampai pada akhirnya kami rasa Malika sungguh – sungguh dan berkomitmen, gak gampang bosan dan gak minta berhenti latihan. Kami mulai bergabung dengan salah satu klub renang di kota Bandung.

Bulan Januari ini merupakan bulan ke – 8 Malika bergabung di klub tersebut, dan selama belajar disana Malika belajar memahami tentang kecepatan, kedisiplinan, focus dan bagaimana dia memahami situasi serta kondisi yang ada di sekitarnya. Awalnya dia kaget, Karena setelah bergabung di klub dia harus mulai bisa membagi waktu bermain, sekolah, istirahat, kemudian juga harus mulai makan dengan teratur dan tentunya dengan gizi yang tepat. Disana bukan hanya Malika yang belajar, tapi kami kedua orangtuanya belajar lebih banyak untuk mendukung Malika.

her nervous face
Beberapa minggu yang lalu, saya dan papinya memutuskan untuk mendaftarkan Malika mengikuti pertandingan renang yang diselenggarakan oleh Invitasi Renang ITB, yang diperuntukan untuk seluruh Klub renang se-Indonesia. Apakah Malika sudah siap? Menurut pengakuannya sih dia tidak siap. Dia cenderung nervous dan takut kalah (atau mungkin takut mengecewakan kami berdua). Lalu kami meyakinkan dia, bahwa pertandingan ini merupakan uji coba setelah dia belajar selama 18 bulan lamanya bersama Personal Trainer dan bergabung di klub. Jika tidak di coba, Malika tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berada di laga pertandingan renang.

Hari semakin dekat, Malika semakin gugup sekaligus bersemangat. Saya? Jangan tanya.. saya senewen setengah mati Karena saya takut pertandingan ini justru akan membuat Malika kapok renang. Tapi papinya meyakinkan saya bahwa Malika bisa. Pada kesempatan pertandingan ini, kami mendaftarkan Malika ke 2 nomor pertandingan, yakni 50 Meter Gaya Dada dan 50 Meter Gaya Bebas, keduanya dilangsungkan di 2 hari yang berbeda. Ternyata menjelang pertandingan ada begitu banyak hal yang makin membuat saya gugup. Seperti diantaranya,Malika harus ijin ke sekolahnya, Karena salah satu hari pertandingan jatuh di hari Sabtu, sedangkan hari sabtu merupakan hari sekolah. Kemudian, ada aturan baku yang menyebutkan mengenai outfit, saat pertandingan harus menggunakan baju renang tanpa lengan. Sedangkan Malika tidak memilikinya, alhasil… jumat malam Malika dan papinya berkeliling toko olahraga untuk membeli baju renang.

Her first jump
Tiba di Hari H, kami bertiga agak panik Karena ternyata di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) yang satu arah dengan tempat pertandingan, sedang ada wisuda. Gak kebayang macetnya kayak apa doongg.. akhirnya demi kebaikan Malika, saya mengikuti saran suami untuk berangkat ke tempat pertandingan dengan menggunakan motor, meskipun sebetulnya saya lagi sangat gak nyaman. Tiba di lokasi, semua tidak seperti bayangan saya. Saya kebayang arena renang di Gor Renang di kampus UPI itu lho, yang ada bangku penontonnya.. dan ternyata gak seperti itu. Ini suasananya lebih mirip pasar, Karena tumplek blek semua disana. Orangtua, peserta, pelatih, dan supporter. Hanya dibatasi dengan tali rafia, ada pembatas khusus untuk area supporter, pelatih, juri dan peserta yang akan masuk ke arena pertandingan. Bagaimana keadaan Malika saat itu, menurut pengakuannya sih dia merasa sangat siap. Wejangan – wejangan yang saya berikan kepadanya ternyata cukup memberikan dia kekuatan.

Dan inilah hasil 2 pertandingan dalam 2 hari, untuk Kelas Pertandingan 50 Meter Gaya Dada Putri, Malika berhasil finish dengan waktu tempuh 1:13:20 dan untuk kelas pertandingan 50 Meter Gaya Bebas Putri, malika berhasil finish dengan waktu tempuh 1:14:44. Percaya atau tidak, saya sangaaaaaaattt nervous.. saya khawatir Malika akan berhenti di tengah Karena kelelahan. But she’s not, she did it very well

We are proud of her!
The best thing from all of this adalah, Dalam setiap pertandingan semua pihak akan belajar mengenai semua hal. Bisa jadi baik atau buruk. Saya dan suami, sebagai orangtua belajar banyak 2 hari ini. Khususnya tentang bagaimana berdamai dengan ego dan obsesi kami sebagai orangtua terhadap anak. Bahwa sebagai orangtua, kita boleh boleh aja punya mimpi setinggi langit ingin anak begini dan begitu.. tapi apakah anak kita benar2 menginginkan dan menikmati hal tersebut.. apakah ini mimpinya juga, ataukah anak hanya berusaha menyenangkan kita sebagai orangtua.
Malika pun sebagai anak belajar banyak tentang bagaimana, menyampaikan mimpi, angan2 bahkan rasa takut dan kebahagiaannya. Dia mampu mengkoreksi dan menyadari kekurangan yang terjadi di pertandingan, serta mengapresiasi diri sendiri atas apa yang telah dia lalui. Alhamdulilah, 2 hari ini kami jadi tim yang solid. Saya, papinya dan Malika berhasil melalui semuanya.. menyingkirkan ego dan obsesi masing2.. lebih banyak berdiskusi bersama dan membicarakan proses, hasil serta bagaimana kedepannya agar jadi lbh baik.. dan tidak lupa mengapresiasi keberhasilan bersama 2 hari ini yakni betapa berharganya sebuah pengalaman, Tentunya kami ngobrol sambil ketawa ketiwi.

Tanggal 3 dan 4 Maret nanti, insyaallah Malika akan ikut kembali pertandingan renang di kolam renang UPI yang dijadikan tempat pertandingan Pekan Olahraga Nasional. Kebayang kan nervousnya kita semua. Mohon doanya semoga Malika tetap bisa menjaga kondisi tubuh, menjaga semangat serta bisa focus menjelang pertandingan. But the most important thing is, keep have fun!

1 komentar:

  1. Selamat ya, Malikaaa. Mungkin semangat pantang menyerah Malika nurun dari ibunya 😊

    Sehat-sehat terus ya, Mba.

    BalasHapus