Selasa, 14 Maret 2017

1 Dekade Bertumbuh Bersama Malika Sang Pemberani

Dear Malika, my very brave girl..
Saya mengenalmu sudah cukup lama, dan mengenalmu dengan cukup baik. Yup, kamu adalah seorang gadis cilik, bernama Malika. Ya, gadis cilik yang umi kandung selama 9 bulan dan umi lahirkan melalui operasi cesar. kamu tumbuh pesat, secepat angin bertiup di kala musim hujan mulai datang. kamu telah menjadi sumber kekuatan terbesar sepanjang saya hidup sepuluh tahun terakhir ini. kamu bahkan mengajarkan banyak hal yang tidak diajarkan oleh kedua orangtua dan guru-guru bahkan masyarakat di sekitar.

Awalnya Umi menginginkan lahirnya anak laki - laki, entah kenapa.. bukan karena Umi tidak menginginkan anak perempuan. Namun setelah kamu lahir, mata ini akhirnya kemudian dibuka oleh kehadiranmu. Dimana anak laki - laki dan perempuan tidak ada beda, mereka sama sama mahluk yang layak untuk bertumbuh, berbahagia, menjadi dirinya sendiri, serta mendapatkan cinta dan kehidupan yang layak.

Sejak kamu dilahirkan, kamu hidup dalam kesederhanaan. Saat itu kita tidak memiliki rumah sendiri, kita menumpang di rumah orangtua Abi, almarhum ayah-mu. Dan kami bersyukur untuk itu, meskipun hidup bersama - sama begitu banyak orang tidaklah mudah untuk dijalani. Disitulah kehidupan-mu pada akhirnya dimulai.

Malika yang selalu penuh semangat,
Saya menjadi ibu di usia yang sangat muda, hanya bermodalkan cinta kasih serta keberanian, Umi  bertekad untuk membesarkan-mu dengan cara yang kami anut. Banyak orang yang protes dan berusaha menasehati kami, seperti apa seharusnya membesarkanmu dan menjadi orangtua. We are this kind of people who believe with our faith, but we do respect others advice.

Abi saat itu bekerja sebagai call center di salah satu perusahaan provider telepon. Abi yang berusaha bangkit dari masa lalu yang penuh dengan tantangan dan persoalan, kemudian berusaha merubah dan memperbaiki dirinya menjadi pribadi yang lebih baik untukmu serta untuk kita keluarga kecilnya. Abi tumbuuh sebagai anak bungsu yang terjebak dalam lingkaran penyalahgunaan narkoba, It doesnt makes him bad, but.. he trapped in his confusing life at that time. Abi wafat 14 hari setelah kamu ber-ulangtahun yang ke-2 tahun. He might not live in here with us now, but his spirit and love lives in our life forever.

Alhamdulilah, sejak kecil kamu tidak pernah hidup kekurangan.. meski tidak berlebih.. Umi berusaha mencukupi kebutuhanmu dan membahagiakanmu sekuat tenaga. Karena bagi Umi, tiada yang lebih membahagiakan saat melihatmu tumbuh sehat dan bahagia.

Hari ini, usiamu menginjak 10 tahun. 1 Dekade yang luar biasa. Hal ini tentu Umi jalani dengan penuh syukur, karena telah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi ibu dari anak sekuat dan sehebatmu Malika. Anak yang mau belajar untuk memahami setiap perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Kamu adalah salah satu teman terbaik yang senantiasa menguatkan, saat Umi jatuh terpuruk. Kamu yang kemudian (entah dengan cara apa) mampu menyesuaikan dirinya dengan keadaan yang ada, untuk memahami bahwa ada hal - hal dalam kehidupan kita yang semestinya disyukuri lebih daripada yang orang lain tidak miliki.

Malika anakku sayang,
Selama 10 tahun ini kita telah sama - sama belajar untuk melalui beragam sulitnya kehidupan. Umi sungguh yakin kamu tidak memahami betul setiap detail dari kesulitan - kesulitan tersebut. Mulai dari kepergian Abi untuk selamanya, 8 tahun silam, Persoalan HIV yang kini menjadi bagian dari kehidupan kita, bagaimana Umi akhirnya bangkit mencari nafkah untuk membesarkanmu dan mengembalikan kehidupan kita seperti sedia kala. Dan dalam perjalanannya yang luar biasa, kamu adalah salah satu komponen terpenting yang menjadi saklar.. menjadi generator.. menjadi energi.. sampai kita tiba di hari ini.

Hari ini, di usia mu yang ke 10 tahun.. kamu menunjukan perkembangan yang luar biasa. Kamu menunjukan kesungguhanmu untuk menekuni olahraga renang, kamu menikmati masa kanak-kanakmu dengan mengekspresikan kesukaanmu yang bahkan seringkali dianggap remeh oleh kebanyakan orang, yup.. bermain futsal. Kamu menjadi individu yang baik dan apa adanya di sekolah, kamu tidak takut dianggap berbeda oleh kawan - kawan di sekolahmu, ingat kan.. saat semua teman mengejekmu pada saat kamu berambut bondol. Tapi kemampuanmu menyelesaikan persoalan membuat saya sedikit tenang, karena itu bekal yang cukup baik untuk hidup.

Dear Malika,
Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan yang Umi rasakan, dimana sampai hari ini kita diberi kesempatan untuk mengecap nikmatnya kehidupan. Dimana kini, kita memiliki papi yang senantiasa menjaga dan mencintai kita serta segala bagian dari kehidupan ini. Kita juga akan memiliki personil baru di keluarga kita, anggota tim yang tentunya akan menguatkan dan memberi warna baru dalam kehidupan kita. Don't you feel all that blessing my dear?

Di bagian akhir tulisan ini, Umi ingin kamu tahu bahwa hidup tidak akan selalu mudah, tidak akan selalu menyenangkan, tidak akan selalu sebahagia saat kamu masih anak - anak. Bukan bermaksud menakut - nakuti, tapi Umi ingin kamu siap menghadapi itu semua. Umi mungkin tidak akan selalu ada di sisimu, tidak akan selalu bisa menopangmu, dan di saat itu tiba, Umi ingin kamu tahu bahwa kamu memiliki banyak cinta di dalam darahmu, di setiap sarafmu terbentang luas semangat dan kemampuan untuk selalu berbahagia, Kemampuan untuk menghadapi setiap tantang yang datang di masa yang akan datang.

Entah ada apa 10 Tahun dari sekarang, tapi saat itu tiba.. tetaplah menjadi dirimu sendiri. Yang selama 10 tahun kebelakang telah sama - sama kita bangun dengan sekuat tenaga. Jadilah sinar penerang, jangan bebani pikiran dan kehidupanmu dengan kebencian. Jadikanlah orang - orang di sekitarmu kawan, karena 1000 orang kawan terlalu sedikit, sedangkan 1 orang musuh terlalu banyak.

Selamat ulang tahun anakku yang luar biasa, Malika Nasya Annajma..
Sehatlah selalu bintang keajaiabanku.. tumbuhlah menjadi pribadi yang menyenangkan..
Dari kami yang akan selalu mencintaimu, Papi, Umi, Adek Bayi di perut dan Abi di surga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar