Senin, 03 Agustus 2020

Cinta Yang Mengubah Hidupku Part #25

Setiap tanggal 13 Oktober, aku tidak terbiasa dengan kejutan. Beberapa kejutan yang biasa kuterima rasanya tidak benar benar membuatku terkejut malahan lebih sering membuatku kesal. Sejak SMA, karena sekolahku terletak di dekat danau maka salah satu hal yang biasa diterima oleh mereka yang berulangtahun adalah kami akan dilempar ke tengah danau paling tidak satu kali seumur umur kami bersekolah di sini. Tentunya karena aku sudah lulus, aku tidak berharap mendapatkan kejutan yang sama. Karena beberapa bulan terakhir aku sudah mendapatkan kejutan dari hidup.

Meskipun kini aku sedikit bisa mengimbangkan kebimbanganku dengan padatnya aktifitas perkuliahan yang baru dimulai. Yup, dengan segala aktifitas baru di kampus aku mungkin bisa menyeimbangkan hati dan pikiran. Kampusku letaknya tidak jauh, masih ada di sekitaran Pamulang. Aku mengambil jurusan desaign grafis, yang sesungguhnya bukan pilihan awal yang kuharapkan. Pada akhirnya aku melanjutkan untuk berkuliah karena tuntutan orangtua. Aku tidak begitu yakin dengan semua pilihanku kala itu.

Godaan demi godaan muncul di kampus saat ketua BEM di kampus terindikasi melakukan pendekatan yang cukup ekstrim padaku. Seperti mencoba mengantarku pulang ke rumah yang tentunya belum kesampaian karena aku selalu menolak. Dia juga sering kedapatan duduk di bangku tunggu depan kelasku setiap kelasku berakhir padahal aku tahu hari itu dia tidak ada kelas. Apakah aku kegeeran atau sinyal yang kurasakan tepat. Tapi Baskoro sang ketua BEM tidak jelek – jelek amat. Dia orang yang baik dan tentunya pintar dalam bidang IT. Mungkin memang aku sedikit tersanjung, tapi aku masih bersama Abet. Meskipun aku belum yakin perjalanan hubungan kami setelah dia mendekam di penjara.  

Sebuah sms singkat masuk di tengah jam pelajaran, “Ada surat dari Abet Yu, ke warung ya”. Dan tentu aku tidak bisa menolak untuk singgah di warung seusai jam kuliah selesai, aku juga ingin tahu bagaimana kondisinya sekarang setelah Abet dipindahkan ke LP Cipinang.

----

To my dear little girl,
I was stupid since I was born.
The life I’ve had, I waist.And the world was felt so cruel.Its getting hard and harder everyday.What is the purpose of our life exactly?Whats happen to this world?What should I do to make things happenedConfused and unconsciousness, Questioning my dayIts death that I have to think to feel aliveIts sorrow that I have to felt first before I goGoing somewhere and nowhere was uselessAnd I just kept waist my time.
This is just a story to tell.My story to share to u on your birthday cake.Just make your wish and your hope for your happiness.And let the stars be witness.Keep on your imaginations and try to make it come true.
Happy Birthday love.Me.    
  
-----

Aku melipat surat dan menghapus air mata yang menetes di pipiku. Bersamaan dengan ada pesan masuk.

Baskoro : Yu, besok pulang kuliah aku anter ya. Please. Aku mau ngomong.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar