Rabu, 25 Mei 2016

Mencari Solusi buat si 'Fibroadenoma Mamae'

Pusing tujuh keliling mewarnai hari-hari saya setelah kunjungan terakhir ke dokter hari sabtu lalu. Kenapa pusing? Karena saya kepikiran, harus nyiapin uang sepuluh juta rupiah untuk melakukan operasi pengangkatan tumor jinak di payudara kanan saya. Itu uang banyak banget kan gak kayak kita nyenggol pohon terus daun-daunnya pada jatuh berguguran ya gak sih. Saya sedih luar biasa, dan sempat berfikir, yaudahlah, gak usah diangkat aja FAM nya. Biarin aja dia disana, anggap aja anggota keluarga baru. Jaga pola hidup sehat dan berserah diri pada Tuhan Semesta alam. Tapi kemudian putri kecil saya mencolek saya dan bertanya "kalau misalnya gak dioperasi, tambah besar gak? Bahaya gak?" lalu saya terdiam. Dan kemudian suami berkata "yuk, kita ke dokter lain.. barangkali ada option lain buat kamu." hati saya tergugah.

Kedua orang ini memang yang peling tepat untuk kemudian disebut sebagai sang penyelamat kehidupan, sang penyemangat diri saat kita sudah terpuruk. Selalu saja ada colekan atau sentilan sederhana yang kembali mendorong saya untuk bangun perlahan, dan maju kedepan untu melanjutkan hidup. Karena itu kemudian saya memutuskan untuk mendatangi dr. Maman Abdurahman SP.B(K)OnK, di tempat praktiknya hari senin lalu.

Dokter Maman berpraktik di Apotik Papandayan di daerah Burangrang, Bandung. Selain disana, beliau juga ada jadwal di RS Hasan Sadikin dan RS Santosa. Tapi Hari itu kami memutuskan untuk pergi ke kliniknya. Saya datang pukul 4 sore, dan cukup terkejut karena baru datang sudah mendapat antrian nomer tujuh saja. Dokter Maman terbilang salah satu dokter favorit di kota Bandung yang berpihak pada mereka yang ada di kelompok menengah kebawah. Meskipun di kliniknya yang ini kita gak bisa menggunakan BPJS, melainkan pembayaran tunai untuk konsultasi sebesar 150 ribu rupiah. Tapi dia sangat pro BPJS.



Setelah 1,5 jam menunggu akhirnya suster memanggil saya yang ditemani oleh suami dan anak. Wajah sang dokter sangat ramah dan penerimaannya sangat hangat. Dia memulai dengan perkenalan, dan bertanya apa gerangan yang membawa saya menemuinya. lalu kemudian saya bercerita tentang persoalan yang saya hadapi. Saya juga menyerahkan hasil pemeriksaan yang sebelumnya sudah saya lakukan di RS Borromeus, saya sampaikan kepadanya bahwa saya memutuskan untuk mencari option lain, dan peluang untuk tetap bisa operasi dengan menggunakan BPJS. Pemeriksaan dilakukan dengan santai dan tidak terburu-buru, dengan sabar sang dokter mengecek setiap detail penjelasan yang digambarkan pada hasil USG yang sudah ada di tangannya. Dan membahagiakan, karena dokter Maman gak alergi sama ODHA (Orang yang hidup dengan HIV AIDS) seperti saya. Dia memperlakukan saya sama seperti pasien lainnya.

"Dulu di operasi tahun berapa, dimana dilakukannya dan sama dokter siapa?"

"tahun 2001 dok, di RS Fatmawati Jakarta, tapi saya lupa nama dokternya. Ibu saya yang hapal"

"oke, gini bu. Setelah saya periksa, dan seperti yang sama-sama kita lihat gambar pada USG. ini benar Tumor ya bu, tapi Jinak. Permukaannya rata, garisnya tegas. Jadi harus dioperasi, tapi gak terburu-buru kok, gak harus besok. Dipikirkan aja, kapan siapnya"

"Operasinya dimana nanti dok?"

"Di RS Hasan Sadikin aja, supaya bisa pakai BPJS. Nanti ibu konsul dulu ke dr.Nirmala, minta surat keterangan tentang kondisi HIV-nya, setelah itu baru ke poli bedah tumor untuk melakukan satu kali pemeriksaan lagi untuk persiapan operasi, cek darah dan ronsen paru-paru ya."

saya senyum, dan bahagia.

"baik dok. akan saya lakukan semuanya. tapi saya mau tanya beberapa hal dok."

"silahkan"

"apakah kalau tidak diangkat tumornya, nanti akan berbahaya kalau saya merencanakan kehamilan"

"gak ada masalah kok bu, tapi ya nanti tumornya akan terus membesar dan menjadi sangat menganggu. bisa jadi juga berbahaya, tapi bukan pada janinnya. Jadi memang baiknya di angkat dulu, baru kemudian program kehamilan"

"oh gitu ya dok. gak akan jadi kanker kan dok?"

"gak bakalan kok. tapi bisa menjadi tumor Filoides. pertumbuhannya lebih cepat dan bersifat ganas, nanti kalau sudah statusnya Filoides, payudaranya harus diangkat semua, bukan hanya Tumornya saja. tapi gak kita kemoterapi karena bukan kanker."

saya sedikit deg-deg-an.

"Kalau makanan, ada yang dipantang gak dok?"

"Kalau mau Tumornya membesar, makan bakso dengan vetsi yang lebih banyak. atau makan junkfood/fastfood yang banyak."

"ah dokter nih, ngeledek aja. Jadi pantangan cuma itu aja dok. Artinya saya boleh makan daging ya?"

"ya boleh dong bu. Tapi kan makanan itu ada aturannya, jangan terlalu berlebihan, porsinya diatur dan diseimbangkan. Tapi ARV-nya patuh kan ya? Selalu diminum"

"Selalu dok. Insyaallah Patuh kok. terima kasih"

Hari itu saya berlega hati, langkah kaki terasa ringan saat berjalan pulang. Saya akan mengabarkan kedua orangtua saya, dan menyiapkan diri serta proses administrasi untuk persiapan operasi nanti. Lalu kenapa kok kelihatannya seperti masalah besar ya? Kok orang-orang lainnya punya FAM/Tumor jinak di payudara biasa biasa aja. gak seheboh kamu yu. Well, gini.. tujuh  tahun terakhir ini, bukanlah tahun tahun yang mudah atau menyenangkan saya jalani. Persoalan kesehatan selalu menjadi prioritas dan keutamaan bagi saya, karena saya memiliki virus HIV dalam tubuh saya. persoalan sekecil apapun, gak bisa saya abaikan, karena akan berakibat fatal dengan kondisi kekebalan yang lebih lemah dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki virus HIV. Itu mengapa saya membagikannya melalui tulisan saya di blog.

Saya ingin teman-teman menjadi lebih sensitif lagi terhadap kesehatan dirinya, baik yangterlihat maupun yang gak terlihat. Saya pingin lebih banyak orang aware terhadap ODHA yang juga memiliki persoalan kompleks seperti akses ke layanan kesehatan, kami harus super super detail untuk memastikan bahwa semua bagian paham dan tahu bahwa kita hidup dengan HIV, tapi juga membutuhkan penanganan dan pertolongan. Dan pagi ini saya dapat kabar baik, suami saya sudah mengurus rujukan BPJS untuk saya bisa kontrol ke RSHS, untuk mempersiapkan rencana operasi saya. Wish me luck ya teman-teman, semoga saya dan semua yang membaca tulisan ini dilimpahkan kesehatan! love you all!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar