Selasa, 04 Desember 2018

Saya Tidak Merayakan Hari AIDS Sedunia

Setiap satu Desember, seluruh dunia memperingati Hari AIDS. Moment ini dimulai tepat 30 tahun silam dimotori oleh UNAIDS yang merasa bahwa hari itu penting untuk terus diingat. Saya sepakat.

Sama seperti hari kemerdekaan sebuah negara atau hari lahir. Hari AIDS ada sebagai sebuah pengingat, bahwa sudah 30 tahun lamanya virus HIV menjadi persoalan semua orang di dunia.

Saat saya ketikan pertanyaan how many people living with HIV in the world, jawabnya 1.8 million individuals worldwide became newly infected with HIV in 2017 – about 5,000 new infections per day. Bisa terbayang ga sih begitu banyak orang yang terinfeksi HIV dan stigma diskriminasi mungkin jumlahnya berlipat ganda lebih banyak daripada jumlah kasus itu sendiri.

Saya tidak pernah merayakan Hari AIDS sedunia. Dan tahun ini, adalah momen pertama setelah sembilan tahun terinfeksi HIV saya tidak mengikuti momen peringatan HIV baik di Jakarta, bandung, maupun luar negeri. Saya tidak berada di televisi dan menerima wawancara media cetak atau pun elektronik. Saya hanya melakukan 1 wawancara telfon dengan salah satu radio yang kebetulan penyiarnya adalah teman saya. That's it! Tau gak rasanya tidak melakukan itu semua, SANGAT MENYENANGKAN. i feel so glad that I dont have to be busy. I can spend time with my family :)

Ps. Sorry for anyone that I ignore for interview. Thanks for your understanding 

Eits, tunggu dulu. Perasaan senang saya ini bukan berarti kemudian menjadi hakim dan menyatakan bahwa teman - teman aktifis yang melakukan peringatan hari AIDS atau yang memberikan testimonial hidup adalah sebuah kesalahan. Not at all. Apa yang selalu dipelihara, kampanye meningkatkan kesadaran HIV AIDS ini sangatlah baik. Saya selalu mengapresiasi hal tersebut. Its a big thing!

Tapi tahun ini, I just want to take a break. 

Saya tidak cuma ingat hari AIDS sedunia tanggal 1 saja. Bahkan saya baru menuliskan artikel ini di tanggal empat, I'm busy with our food business at home and washing dishes after dinner.

Dalam sebuah wawancara, Magic Johnson NBA Basketball player yang sudah terinfeksi HIV selama dua puluh tahun mengatakan "I tell you its funny. because the only time i think about HIV is when I have to take my meds twice a day".

Saya pun begitu. Saya mikirin HIV itu setiap hari. Setiap saat alarm di HP saya berbunyi dan kemudian saya minum obat, setiap saya harus kontrol ke dokter di RS Hasan Sadikin Bandung dan mendapatkan obat gratis dari pemerintah, setiap saya mengumpulkan uang menabung untuk bisa melakukan pemeriksaan darah rutin untuk mengukur keberhasilan terapi, dan setiap kali terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia baik pada saya maupun kawan - kawan saya karena kami terinfeksi HIV. We remember HIV everyday, and I never celebrate it.

Jika ditanya apakah saya bersyukur dengan kondisi saya sekarang? Yup, Jawabnya adalah Iya. Saya tidak pernah mengutuk diri saya karena infeksi HIV. Namun jika diberi kesempatan untuk sehat, saya lebih memilih untuk tidak terinfeksi HIV. Apa yang terjadi pada hidup saya sembilan tahun terakhir adalah hal yang mungkin diluar kuasa saya sebagai manusia. Saya tidak memiliki informasi apapun semasa saya remaja untuk melindungi diri saya ataupun pasangan saya yang akhirnya meninggal karena HIV.

Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupan sambil belajar dari orang - orang yang bertahan dan memperjuangkan hidupnya di tengah arus stigma diskriminasi yang tidak berkurang sedikitpun.

Saya tidak cuma ingat hari AIDS sedunia tanggal 1 saja dan saya tidak merayakan hari itu. Karena bagi saya, mengingatkan orang - orang mengenai HIV dapat dilakukan setiap saat. Tapi tentu rasanya sulit melakukan itu setiap hari jika anda bahkan tidak merasakan luka atau kesedihan yang dialami ODHA setiap harinya.

Maka Hari AIDS sedunia dibuat untuk yaaa.. paling tidak dalam satu tahun, anda diberi kesempatan untuk ingat bahwa ada orang yang berjuang setiap harinya bertahan hidup, so you should respect them. Jangan kasih Stigma dan diskriminasi hanya karena kalian gak paham soal HIV. We dont need the privilage of life bcs we're living with HIV. Kami hanya ingin diperlakukan sama. Tidak ditolak untuk bersekolah atau bekerja. Hey, HIV atau personal life kami bukanlah ukuran kemampuan kami menjadi manusia.

Satu Desember memberi kesempatan untuk ingat bahwa Hidup sungguhlah berharga, sehingga amat sayang jika anda jadi orang - orang cuek dan gak peduli sama kesehatan diri mereka dan sampai terinfeksi HIV.

Peringatan hari AIDS ini bukan tentang tarian pembukaan di panggung - panggung daerah atau tentang tangisan kawan ODHA yang dipublikasi di televisi nasional dan dijadikan bahan ibaan tanpa ada solusi konkrit. Hari itu kita semua diajak untuk ingat bahwa negara belum 100% memberikan upaya pencegahan HIV AIDS  yang maksimal dengan memasukan informasi kesehatan seksual dan reproduksi dalam pelajaran dan kurikulum di sekolah. Orangtua di rumah masih tabu untuk menjawab pertanyaan anak - anak mereka tentang seksualitas. Atau bahkan, orang di sekitar kita masih sibuk ngurusin kita nih ML nya lewat mana, orientasi seksual kita Homo atau Hetero.

Semua sibuk urus personal life orang lain, lupa kalau ada sekarang internet dan sosial media merajalela menyuguhkan banyak hal yang mungkin dapat menjadi trigger untuk kami orang muda mencari tahu sendiri. No, we're not supposed to do that. Harusnya kita bisa mempelajari Kesehatan seksual dan reproduksi dalam keadaan tidak sembunyi - sembunyi dan membicarakannya secara terbuka. Sebagai pintu gerbang pencegahan HIV.

Tulisan ini tidak bermaksud menghakimi pihak - pihak yang memperingati HIV AIDS. I salute you, siapapun orang orang yang saya kenal maupun tidak... yang banyak melakukan kampanye, memberikan penyuluhan, menjadi penjaga gawang di layanan kesehatan dan memastikan kami semua ODHA di Indonesia tetap sehat. But you have to remember that today isn't a celebration. Its a reminder. 

Saya tidak merayakan hari AIDS sedunia, saya mengingatnya setiap hari :)
Saya harap kamu bisa mencegah jangan sampai kamu terinfeksi HIV
Saya juga berharap kamu bisa untuk hidup berdampingan dengan ODHA
dan saya harap kamu bahagia serta selalu sehat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar