Senin, 29 Desember 2014

Catatan 2014, Tahun Terbaik


Setiap tahun, saat hari hari mulai masuk ke penghunjung bulan Desember, dan tahun mulai berganti, beberapa diantara teman teman lantas kemudian mengulang kembali apa yang sudah terjadi dan dilalui di tahun ini. apakah sudah cukup baik, apa yang harus kemudian diperbaiki di tahun mendatang. So do I. begitupula dengan saya saat mengingat, "walah ini sudah tanggal 29 Desember 2014, beberapa hari lagi memasuki tahun 2015. Apa aja yang udah gue lakuin yah?"

so here we go, saya mau share moment moment terbaik dan beberapa yang saya gak bilang baik (karena cenderung menyedihkan) namun memberikan makna mendalam bagi kehidupan saya. Semoga teman teman juga bisa membuat review semacam ini ya, supaya bisa meng-evaluasi diri dan tahun 2015 mendatang menjadi awal yang baik. semoga beranfaat dan menginspirasi teman teman ya :)

Februari 2014 - Menikah dengan pria pilihan :)
di bulan ini kami akhirnya mengucap janji sehidup semati dihadapan Allah swt. Saya dan pria yang bernama keren Febby Lorentz ini akhirnya menjadi suami istri di tanggal 1 Februari 2014. Setelah kenal melalui social media, bekerja bersama, saling mengenal selama kurang lebih 12 bulan, kami memutuskan untuk menikah. Pada dasarnya semua orang tahu bahwa Hidup dan Mati serta jodoh sudah diatur oleh yang Maha Kuasa,but the point is, you never know when that time is come. kita mungkin bisa memperkirakan kapan kita akan lahir? tapi kita tidak tahu jika Tuhan berkehendak lain. begitupula dengan kematian, yang pasti kedatangannya. kita tidak tahu toh, kapan Tuhan ajak kita pulang. dengan Jodoh, saya merasa bersyukur karena kemudian bertemu dengan pria yang memiliki visi dan misi yang kurang lebih hampir sejalan. kami dapat saling berdiskusi tentang banyak hal sejak awal bertemu. hingga waktu ini tiba, bukan hanya saya yang bahagia, bahkan kedua orangtua, anak kesayang saya Malika serta banyak sahabat, juga tentunya kami berdua, we are very very happy. (For More about my wedding day http://www.sukamakancokelat.com/2014/02/1-february-2014-walk-to-remember.html)

Maret 2014 - ODHA Berhak Sehat Mendapat MDG's Award 
bekerja bersama orang orang yang tahu dimana kapasitas kita, patut disyukuri. apalagi saat kita ingat bahwa ada virus HIV didalam tubuh. Indonesia AIDS Coalition, merupakan ruang yang bukan hanya menjadi tempat saya bisa bekerja, bisa berfikir kritis dalam isu isu HIV AIDS, tapi saya diberi kesempatan untuk mengeksplore lebih dalam, apa yang bisa saya lakukan. Dan social media menjadi salah satu pilihan platform, yang menjadi desk kerja saya. ODHA Berhak Sehat, yang merupakan inisiatif bersama banyak pihak menjadi salah satu bagian kerja yang saya lakukan. entah mengapa, semakin hari saya semakin menyayangi gerakan ini. gerakan yang dengan kesederhanaannya, berusaha mengedukasi masyarakat tentang pentingnya informasi HIV AIDS.bulan Maret ini, ODHA Berhak Sehat mendapatkan apresiasi atas apa yang telah dilakukannya kepada masyarakat melalui social media. sebagai Program Unggulan dalam Pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS & penyakit Menular lainnya yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat Sipil, ODHA Berhak Sehat mendapatkan MDG's Award yang diberikan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs. feel so glad. dan saya yang menjadi bagian didalamnya merasa bersyukur. bahwa semoga award ini, menjadi awal yang baik bagi kami, untuk memberi lebih banyak informasi kepada masyarakat. (For More about MDG's Award http://www.odhaberhaksehat.org/2014/odhaberhaksehat-campaign-received-indonesia-mdgs-award-2013/)

April 2014 - Menjadi Bagian dari Kartini Next generation Award
Kartini Next Generation adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada kaum perempuan di Indonesia yang telah berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai bidang baik untuk peningkatan kapasitas, pengetahuan, e-literasi maupun kesejahteraan di masyarakat. Kegiatan Kartini Next Generation sendiri adalah event tahunan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diselenggarakan bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Siapa yang sangka, perempuan yang hidup dengan virus HIV didalam tubuhnya ini menjadi bagian dari 18 Finalis KNG2014, Karena kecintaannya dengan isu HIV dan menjadi bagian dari keluarga besar ODHA Berhak Sehat.

Rasa syukur yang lebih dirasakan adalah karena kemudian mengenal perempuan perempuan hebat yang menjadi finalis serta pemenang lainnya. jadi punya keluarga baru yang kemudian rutin ketemuan, kalau ada kesempatan, Ada Kak Nancy, Mbak Lala, Mak Winda, Gesi, Bunda Nunu, Mba Wilda, Intan, Mbak fani, Devi, idnul, Nissa, Nita, Mbak Achi, Mbak Aulia, hwahhh masih banyak lagi. Sya amelihat sosok sosok inspiratif, yang dengan segala kemampuan yang mereka miliki memberi manfaat bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Lewat isu kesehatan, kebudayaan, lingkungan hidup. They give me inspiration in every way they do.. thankies girls, love you, ciyum satu satu! :*

Juni 2014 - Pindah Ke Bandung, hidup baru :)
ada Indah dalam setiap Pindah. adalah tagline sebuah buku yang sempat saya beli sebelum kepindahan kami ke Bandung. walaupun berat, saya sudah matang matang memutuskan untuk tinggal bersama suami dan anak saya. Saya akan fokus mengurus anak dan bekerja dari rumah. walau kegalauan kegalauan datang menghampiri di saat saat menjelang kepindahan kami, karena harus meninggalkan mama dan papa di rumah di tangerang selatan. Namun dengan keyakinan dan niat yang baik, insyaallah kepindahan kami ke Bandung menjadi awal yang sangat baik. Setelah pindah ke Bandung, saya mulai bisa menata kehidupan yang selama ini agak berantakan. Saya bisa fokus mengurus kesehatan saya dan si kecil. saya juga memiliki waktu berkualitas untuk membahagiakan diri dan keluarga.

July 2014 - Berbicara di Pembukaan Konferensi AIDS Internasional di melbourne. 
bekerja di isu HIV AIDS, awalnya bukan keinginan saya. kalau bukan saya yang kemudian memiliki virus HIV dalam tubuh, mungkin tuhan akan menunjukan jalan yang lain. tapi saya berusaha sekuat tenaga tetap menjadi manusia yang berguna, paling tidak untuk diri saya sendiri, untuk anak saya, keluarga saya dan masyarakat. itu kenapa saya merasa, saya harus berada di issue ini dengan cara yang saya mampu. dengan segala kekuatan yang saya punya. Jauh sebelum tahun 2014 tiba, saya sudah mendapatkan informasi melalui surat elektronik mengenai kesempatan menghadiri konferensi AIDS Internasional di Melbourne tahun ini. walau bukan kali pertama, namun kali ini spesial. mereka meminta saya, mewakili orang yang hidup dengan HIV, untuk membacakan speech di pembukaan kegiatan ini. you'll never know how it feels. rasanya sebenarnya gamang dan membingungkan. karena saya merasa tidak cukup pantas untuk berdiri di sana. namun beberapa kawan dan sahabat memberikan saya motivasi bahwa dengan berada di atas podium sana, saya bisa mewakili mereka yang selama ini mendapatkan stigma negatif bukan hanya di indonesia, namun di dunia. bahwa walau dengan virus HIV dalam tubuh saya, saya tetap bisa melanjutkan hidup. virus ini tidak mengurangi kemampuan saya berfikir, dan tidak membatasi rasa cinta dan kasih ang ada di dalam hati dan jiwa saya. hingga saatnya berada di melbourne, hari itu saya menangis dalam hati. Apa yang Tuhan berikan kepada saya selalu penuh dengan kejutan. sesaat Dia membuat saya sedih, namun di kesempatan yang lain saya dibuatnya bahagia. dan semuanya adalah pembelajaran yang bermakna yang pernah saya dapat. I never happy with these virus inside my self. but i'm trying to realize that God Plan is never wrong, and i really need to see inside my self, i still can live and do something for my life. (For More about International AIDS Conference http://aids2014.org/)

Kepergian para sahabat
di tahun ini, selain ada banyak kebahagiaan dan apresiasi yang saya dapatkan. saya juga kehilangan beberapa sahabat yang memiliki banyak arti. walaupun beberapa orang mengartikan bahwa kematian adalah sumber kesedihan, saat kita kehilangan raga orang orang yang kita sayang. Namun bagi saya, kematian yang sifatnya pasti itu, menjadi momen pengingat bahwa kita memiliki mereka yang sangat berarti dalam kehidupan. Dan jangan sampai kita menyadari hal tersebut saat mereka semua pergi.  Kematian yang sifatnya pasti, menjadi suatu hal yang sangat sakral dalam hidup saya. ada 2 orang yang sukses bikin saya nangis, sampai sakit, saat mereka meninggal. walau saya sudah berjanji kepada mereka, saya tidak akan jadi perempuan cengeng.

7 Januari 2014
Ashari Irdah (Arie) meninggal dunia, sekitar pada waktu subuh

Trust the process, be patient to yourself. Take it day by day. Results don't come overnight. Change doesn't happen immediately. Enjoy your time now, dont worry to disturb me. Get well very soon werewolf! *hugs | Tadi adalah pesan yang saya tulis di wall facebook arie beberap saat sebelum dia meninggal. saya juga mengirimkannya langsung ke whatssap messengernya, dan dia hanya balas dengan singkat. "aku capek" tidak ada banyak teman yang tahu kedekatan persahabatn antara saya dan arie. pria yang tubuhnya penuh dengan tato itu, aselinya adalah pria manis dan baik hati. kami sama sama punya panggilan kesayangan. dia biasa panggil saya kitten (yang menurutnya, saya seperti anak kucing) dan saya panggil dia werewolf, karena figurnya yang kuat, terlihat dari raut wajah dan sikapnya. kami sama sama suka nonton dan baca buku. Saya sempat sekitar 3 atau 4x datang kerumah sakit, bahkan sebelum dia masuk kerumah sakit. kami sempat makan buah bareng dirumah dan saya masih sempat peluk dia. saya bilang, "kalau kamu mau sehat, please sehatlah.. kalau tidak, paling tidak jangan tingalkan kami dalam kesedihan" lalu kami berpelukan, dia bilang dia akan baik baik saja. Tuhan memiliki  rencana lain untuk arie. pada Januari 2014, serigala manis ini meninggal dunia di rumah sakit fatmawati.

30 Mei 2014
Aziz Akbar meninggal dunia, sekitar pukul 11 siang
Buat saya aa (panggilan kesayangan saya pada aziz) bukanlah sekedar sahabat. dia seperti abang buat saya. mengenalnya sejak tahun 2009, memberi saya kesempatan untuk memiliki sahabat dan teman ngobrol. Aziz yang identik dengan motor vespa dan gayanya yang cuek, memiliki ruang yang sangat luas di hati saya. dia selalu menjadi pendengar yang baik. Walau kami sempat tidak bertemu dalam waktu yang lama sekitar satu tahun karena saya sudah tidak bekerja di satu organisasi bersamanya, namun kami selalu berkomunikasi intens melalui sms, telfon dan whatssap. Aa juga masih sempat datang ke hari pernikahan saya. dia bilang akhirnya, ada pria baik yang akan menjaga saya dan malika.

Saat aa sakit hati saya sedikit hancur. saya tahu betul bagaimana dia selalu berusaha menjaga kesehatannya. namun pola hidupnya yang sedikit agak berantakan, sering sekali begadang dan makan yang tidak teratur memicu kondisi kesehatannya semakin menurun. Aa sempat bilang kepada salah satu anggota keluarganya, "jika terjadi apa apa dengan dirinya, ini ada beberapa teman yang harus dikabari terlebih dahulu." saya adalah salah satu diantaranya. kepergiannya menyisakan kenangan dan semangat, bahwa hidup jangan terlalu dibawa serius, harus ada waktu yang kita sediakan untuk diri sendiri untuk bersantai. begitu aa berpesan pada saya. Saat masuk kerumah sakit, kondisinya sudah buruk. sudah tidak sadar dan tidak mengenali siapapun. Saya masih sempat telfon dia, walau dengan nada marah karena khawatir, saya ingin sekali dia sembuh. Namun sama dengan Arie, Tuhan punya rencana lain. pada penghujung bulan Mei tahun ini, aa meninggal dunia.

Desember 2014 - Kampanye Ayo Peluk ODHA, Jakarta
berawal dari Ide yang disimpan dari beberapa tahun silam. lalu dilanjutkan oleh obrolan beberapa orang di bulan November. lalu diteruskan Ngobrol via facebook messenger dan membuat grup whatssap, lalu Pagi ini terwujud menjadi lebih dari 100 orang. Hanya bermodalkan niat dan harapan menghilangkan stigma diskriminasi, kampanye Ayo Peluk ODHA akhirnya terwujud tadi pagi, Minggu 28 Desember 2014 di Car Free day Sudirman.

Saya percaya.. saat niat baik muncul bukan untuk kepentingan masing masing, namun untuk masyarakat yang lebih luas, untuk komunitas terdampak HIV AIDS baik secara langsung maupun tidak langsing, tidak sulit untuk membuat kegiatan semacam ini. Terima kasih semuanya.. terima kasih karena pelukan pelukan, jabat tangan serta perkenalan kita semua pagi ini, menutup 2014 dengan sangat manis. mari berjuang terus untuk kebaikan sesama, untuk indonesia yang bebas dari stigma dan diskriminasi. Bersama lebih dari 100 orang dari beragam organisasi dan kelompok masyarakat, kami turun ke jalan dan berpelukan dengan masyarakat.

Thats life. ada sedih, suka, duka, tawa serta tangis. dan kesemuanya selalu saya lalui dengan sepenuh hati. saya tidak pernah menyesali apa yang pernah terjadi dalam kehidupan saya. tahun 2014, merupakan momen yang paling baik dalam hidup saya. saya bisa sebut tahun ini merupakan titik balik kehidupan saya. dimana saya memutuskan untuk pindah ke Bandung setelah menikah, tinggal di rumah keluarga suami, menjadi full time mother, mengurus malika, mulai berfokus pada persoalan kesehatan dan mencari kebahagiaan keluarga. dan yang telah terjadi di tahun 2014 ini, menjadi saat saat terbaik. Saya mengenal lebih banyak teman dan sahabat, saya mendapatkan banyak pembelajaran dari setiap orang yang saya temui. Sahabat sahabat yang telah pergi pun seperti aa dan arie, menjadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan saya. Al-Fatihah untuk mereka. Terima kasih semuanya saudara saudaraku, sahabat sahabat yang telah menjadi bagian didalamnya. Semoga tahun 2015, bisa saya lalui dengan lebih baik lagi. Love You All! :*