Minggu, 27 Oktober 2019

Tempat Paling Aman di Muka Bumi


Warung ini tidak berbeda dengan warung lainnya yang berjejer di pelataran parkiran area pintu masuk taman nasional gunung gede pangrango. Cat kusennya berwarna biru dengan deretan display minuman, mie instant serta nasi dan lauk pauk yang bisa kita santap dengan lezat.

Perjalanan pertamaku ke Gunung Gede berakhir dengan persinggahan di warung tersebut, tapi siapa sangka bahwa dalam babak selanjutnya kehidupanku.. Abet dan saya memilih untuk juga setia singgah ke warung sederhana tersebut setiap kali kami merasa penat. Bukan hanya karena makanan – makanan super lezat dan aroma tempe goreng yang baru matang diangkat dari minyak panas… tapi karena ada sesuatu dari warung sederhana tersebut yang membuat kami merasa aman.

Pagi ini, dalam pejaman mataku aku membayangkan kembali berada di warung tersebut. Bedanya, tidak ada siapapun kecuali diriku sendiri di dalamnya. Tidak ada Abet, tidak ada sepasang suami istri yang akan bertanya hendak makan apa kami hari itu, juga tidak ada pendaki yang hilir mudik bersiap naik atau beristirahat setelah turun gunung.

Hari itu hanya ada aku yang meluruskan kaki pada bangku panjang kayu yang dicat biru terang. Di meja ada sepiring nasi dengan telur dadar dan orek sayur kacang panjang, masih panas baru matang sepertinya.

Di luar warung, hujan turun dengan derasnya membuat pertemuan antara air hujan dengan tanah mengeluarkan petrikor yang menenangkan sekaligus membuatku merasa tidak sendirian.

Kali ini aku berusaha berlari dan bersembunyi dari orang – orang yang sering melemahkanku dan menganggapku tidak mampu untuk menjadi diriku yang terbaik. Tanpa harus berbicara, beberapa orang sangat mengintimidasi hanya dengan kehadirannya atau melalui wajahnya di gambar yang mereka unduh di media social mereka sering membuatku merasa tidak aman.

Tapi itu tidak akan terjadi lagi, mereka tidak bisa melemahkanku karena aku berada dalam ruang amanku yang sederhana ditemani petrikor dan sepriring makanan. Kelihatannya sederha, tapi dalam ruang amanku.. aku tidak mengijinkan siapapun kembali melemahkanku dan menganggapku tidak berguna. Dalam ruang amanku, aku mengijinkan diriku untuk pulih dan menjadi baik – baik saja. Dalam ruang amanku yang bahkan dalam sekejap mata saja bisa kukunjungi, mereka tidak akana bisa menyakitiku dan aku tidak perlu lagi merasa takut serta cemas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar