Kamis, 25 September 2014

Trip To Belitong Part #3

Rabu 24 September 2014 – Day II
Pagi ini saya terbangun dengan rasa kantuk yang luar biasa. Walaupun semalam tidak tidur terlalu malam, namun rasanya, masih ingin memejamkan mata sekejap lagi. Namun alarm di telfon genggam saya terus berbunyi dan saya teringat bahwa perjalanan kami di hari kedua sudah menanti. Kami berjanji pada sang tour guide untuk standby di lobby hotel pada pukul 8, supaya tidak terlalu siang menikmati perjalanan nanti. Maka saya memutuskan untuk segera mandi dan sarapan bersama rombongan.

Hotel Aston Belitong ini adalah salah satu hotel terbesar disini, hotel yang diresmikan oleh Ibu Menteri Marie Elka Pangestu ini, baru resmi dioperasikan beberapa bulan yang lalu tahun ini. Sehingga masih sangat bagus dan terawat. Hotel ini konon katanya sudah full book dipesan hingga akhir bulan oktober mendatang, dibarengi dengan tingkat kunjungan wisatawan dari luar daerah yang terus meningkat. Namun sayangnya, masih ada beberapa keganjalan seperti area pantai yang terlihat rusak atau tidak terawat di samping persis sang hotel berdiri tegak. Berbeda dengan banyak hotel di beberapa lokasi pinggir pantai yang pernah saya datangi. Semoga keberadaan hotel ini tidak justru merusak alam yah.


Dari Pantai Kelayang, kami siap menyebrang ke pulau pulau

Selesai sarapan,  kami semua sudah sangat siap untuk memulai perjalanan di hari kedua ini. Ini terlihat dari barang bawaan yang ditenteng oleh semua personil perjalanan, saya bisa menebak bahwa mereka semua sama seperti saya membawa pakaian ganti, handuk, alat mandi dan pelembab anti matahari. Yess, karena hari ini kita akan bermain main dengan air, laut, ikan, alam, matahari dan semesta. Langkah kami hari ini kemudian dibawa oleh Pak Yadi sang Tour Guide ke Pantai Kelayang, disana sebuah kapal sudah menanti kita, dan akan mengantarkan kami ke semua destinasi perjalanan hari ini. Jujur saja, semua tiba tiba mendadak ciut, apakah kapal ini aman, batin kami dalam hati. 

Namun berterima kasihlah karena mereka sangat well prepare mempersiapkan setiap perjalanan para wisatawan yang menggunakan jasa tour guide mereka. Ada Life Vest atau jaket keselamatan yang tersedia untuk kita gunakan selama berada di kapal. Dan kemudian berangkatlah kami. Ini bukan kali pertama saya naik kapal, saya lupa kapan, tapi ini kali pertama saya menaiki sebuah kapal saat sedang berlibur bersama mereka, orang orang hebat yang bekerja bersama saya dua tahun belakangan ini. Semangat mereka juga tidak kalah tinggi, dan tidak henti hentinya senyum mereka disunggingkan setiap saat. Perahu pun melaju.






Sang nahkoda kapal membawa kami ke sebuah pulau kecil di tengah lautan biru nan luas. Ada sebuah pulau yang hanya berisi pasir dan batu batu besar. Ajaib, batin saya dalam hati. Ajaib karena pasirnya sehalus tepung, ajaib karena batu batu itu begitu besar dan kokoh. Ajaib karena Tuhan Semesta alam menciptakan ini semua untuk kita pelihara. Kami semua melompat dari kapal, dan menapakan kaki di permukaan pulaunya. Yup.. lagi lagi.. perasaan itu muncul, rasa kagum pada Tuhan atas ciptaannya yang tak mungkin dicipta oleh kami mahluk bernama manusia. Seluruh rombongan sibuk berfoto, berlarian dan menikmati pulau kecil tersebut. Lalu setelah puas, kami melanjutkan perjalanan menuju ke tengah lautan. Tebak kami akan melakukan apa? Kami akan snorkeling. Seruuuuu!!! Saya belum pernah snorkeling sebelumnya. Bahkan saya tidak bisa berenang dengan sempurna, gerakan dasar saja masih sungguh sangat berantakan. Tapi saya yakin, bermodalkan keberanian dan rasa penasaran yang tinggi serta banyak orang yang akan menjaga saya, semua ketakutan itu akan sirna.

Foto dulu sebelum snorkeling
Mesin perahu pun berhenti. Semua sibuk bersiap siap. Ada yang berganti pakaian, ada yang pakai life vest, ada yang mencoba coba kacamata selam dan alat pernafasannya. Saya sibuk berdoa dalam hati. “Tuhan, kasih saya keberanian. Saya ingin lihat ciptaanMu yang dibawah sana. Selama ini Cuma nonton di tipi ajah Ya tuhan. Amin” lalu seketika keberanian itu muncul. Setelah semua siap, life vest dan kacamata selam siap. Kami semua berfoto. Parah yah. Bukan berdoa sebelum masuk ke dalam laut. Kami malah berfoto. Yah.. anggap saja semua berdoa dalam hati seperti yang saya lakukan tanpa diketahui orang barusan. Bani orang pertama yang masuk ke air. Langkah dan lompatannya sangat yakin dan byuurr, dia langsung berenang kesana kemari, memasukan kepalanya dan kemudian berteriak.. kerennn!!! Saya makin deg degan. Satu persatu teman teman saya mulai masuk kedalam air. Kini giliran saya.





Ini tidak seperti yang saya takutkan. Sangat aman dan menyenangkan. Airnya tidak dingin, melainkan hangat. Pelampungnya menjaga saya agar tetap mengambang diatas dan kacamata selam serta ala nafas menjaga kami dari air asin dan bisa melihat ke dasar lautan. Namun dasar saya, penakut. Tetap saja takut. Beberapa kali saya sangat panik dan berteriak teriak saat merasa tubuh tidak seimbang. Sehingga saya akan seperti orang yang akan tenggelam. Setelah beberapa saat saya baru bisa tenang dan memberanikan diri untuk menyelamkan kepala ke dalam air dan. Ya Tuhan! Ini sungguh sungguh sungguh luar biasa keren dan indah sekaliiii!!!! Selama ini saya hanya melihat ikan di aquarium atau di tukan jual ikan di pasar. Sayapun melihat batu koral dan karang di televisi. Tapi kali ini saya melihat langsung. Oh Tuhan, Kau sungguh sungguh Maha Hebat!! Semesata memujiMu atas semua ciptaan yang ahhh.. saya speechless God.

Berada didalam air mengajarkan saya makna lain dalam hidup. Bahwa lagi lagi, hidup ini bukan Cuma soal saya. Bahwa kita gak boleh egois dalam hidup. Ada semesta yang juga mesti kita pelihara. Perjalanan ini juga mengingatkan kita bahwa Ada orang lain yang juga ada di sekeliling kita dan menjaga kita dalam kondisi kondisi tertentu. Seperti saat ini. Bersama mereka, rekan kerja, yang sudah saya naggap seperti keluarga, kita bukan Cuma melakukan kerja kerja, namun kami selalu berusaha membangun relasi yang baik, agar saat kami berkumpul, kami dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi siapapun yang ada disekitar kami.

To Be Continue..

1 komentar:

  1. wisata air memang selalu seru ya. di pantainya juga dibawah lautnya.saya masih belum berani nyelam gitu walopun sukaa dan penasaran pengen merasakan dan menikmati keindahan bawah laut.

    BalasHapus