Selasa, 20 Desember 2016

Sejarah & Misteri Kegemaran Membuat Mandala Selama Kehamilan

Gambar 1. Sumber Ancient.eu
Pernahkah beberapa teman melihat postingan saya di facebook, Instagram atau path akhir - akhir ini, tepatnya sih selama kehamilan 4 bulan terakhir. Begitu banyak berseliweran hasil gambar saya, bentuknya lingkaran dengan begitu banyak pattern di dalamnya. Gambar - gambar ini tentunya terinspirasi dari hasil karya beberapa Mandala Artist yang pernah saya temukan. Yup, namanya gambar yang saya buat adalah Mandala. berdasarkan beberapa literasi yang pernah saya baca, kata Mandala berasal dari terminologi umat Hindu yang berarti lingkaran atau cakram. Mandala dapat didefinisikan dalam dua hal, secara eksternal sebagai representasi visual alam semesta dan secara internal sebagai panduan untuk beberapa praktik tradisi dan kebudayaan di Asia, salah satunya simbol meditasi.

Keterangan Gambar 1 : Mandala asal Tibet yang digambar di Sera Monastery, 2 Km dari Lhasa, Tibet. Gambar Asli dari Kosi Gramatikoff, di uploaded oleh Christian Violatti dan di publish secara terbuka pada 7 September 2013.

Mandala adalah simbol pengabdian dalam kekuatan suci agama Hindu dan Budha, Mandala juga digunakan dalam Filosofi India, Jainism. Mandala dapat dilukiskan di kertas, kayu, batu, pakaian maupun tembok. Dalam beberapa tradisi, Mandala bisa dibuat menggunakan bahan yang berasal dari material sungai seperti pasir. Dalam tradisi Budha Tibet, fungsi dari Mandala sangatlah kuat dan dipercaya sebagai struktur arsitektural dan hampir semua kuil dibangun dengan bentuk Mandala Raksasa. 

Gambar 2. Sumber : Ancient.eu
Dalam beberapa keyakinan, Mandala di asosiasikan sebagai simbol sebuah istana. Di bagian tengahnya adalah istana, yang memiliki empat gerbang yang di lambangkan sebagai empat bagian dari dunia dan di lokasinya ada bersama beberapa lapisan dari lingkaran yang membentuk pelindung di sekitarnya. Setiap lingkaran, biasanya memiliki makna tertentu seperti kemurnian dan kesetiaan, yang mana harus didapatkan sebelum memasuki Istana. Tergantung kepada beberapa tradisi, didalam istana, mandala memiliki simbol yang diasosiakan dengan berbagai dewa dewi atau budaya, seperti petir sebagai simbol laki - laki, lonceng simbol perempuan, kincir simbol dari delapan jalan Budha, atau berlian sebagai simbol dari keyakinan yang terang antara sesama.


Keterangan Gambar 2 :  Sebuah Mandala asal Tibet, dari abad ke 19, telah digunakan dalam beberapa tradisi. Mandala ini kemudian menjadi gambar yang digunakan dalam ritual praktek meditasi. Gambar Original tidak diketahui sumbernya, di upload oleh Christian Violatti dan di publish pada 30 April 2013.

Gambar 3. Sumber : Wikipedia

Dalam pandangan lain, madala bisa mewakili dewa tertentu atau kelompok dewa (bisa beberapa atau ribuan). Dalam kasus ini, para dewa, atau dewa utama akan ditempatkan di tengah bagian dari Mandala, yang kemudian dewa lainnya akan ditempatkan di sekitar dari pusat gambar. Dewa yang utama dianggap sebagai kekuatan generative dari Mandala dan yang lainnya dipandang sebagai manifestasi dari kekuatan dewa.

Nah, dari makna yang sudah saya coba artikan dari artikel referensi. Ternyata makna dari mandala sangat mendalam ya. Pemahaman tersebut bukan hanya satu saja ternyata, ada banyak kepercayaan, keyakinan dan tradisi yang menggunakan Mandala sebagai simbol sakral dalam keyakinan mereka. Agama Budha, Hindu, Kristen juga budaya - budaya Asia dan Barat sejak lama mempercayai bahwa mandala merupakan simbol sakral mereka. (keterangan Gambar 3 : text dan diagram kosmologis dari aliran Jain, dari abad ke 17.)

Mandala pertama yang saya gambar saat hamil
Entah ini kedengerannya mistis atau aneh, tapi saya selalu meyakini bahwa setiap manusia memiliki bakat sejak lahir yang tersembunyi. Sejak kecil saya gembar sekali menggambar pattern dan ornamen di bagian belakang buku tulis. Gambar - gambar tersebut sangat random dan hampir gak diketahui oleh saya sendiri apa maknanya. Setelah saya baca dan pelajari, kurang lebih gambar - gambar tersebut menyerupai mandala. Sayangnya, coretan tangan anak kecil tersebut tentunya sudah musnah di tukang loak, karena sudah di jual sejak lama ke pengepul kertas oleh ibu saya. Nah, yang menarik kebiasaan menyukai gambar dan menggambar sejak kecil tersebut terpelihara hingga saat ini. Saya gak pernah bisa menggambar objek yang absolut seperti manusia, hewan atau bahkan bangunan. Pasti hasilnya kacau. Tapi untuk pola, pattern, garis, lingkaran, dan kumpulan simbol - simbol, saya sangat suka. Saya selalu membiarkan kedua tangan saya bergerak tak tentu arah, mengikuti apa yang diyakini oleh sang empu yang bahkan tidak tau mau menggambar apa.

Sejak saya mengetahui bahwa saya hamil, saya dilanda kekacauan yang luar biasa. Selain mual muntah, juga perasaan - perasaan yang tidak seperti biasanya saya. Saya kemudian menjadi orang yang lebih tertutup, lebih senang berada di dalam kamar dengan pintu tertutup dan lampu mati, berdiam diri. Jika keluar rumah, bertemu dengan orang banyak, pasti saya langsung gugup, pucat dan memilih untuk pulang. Lalu saya mulai berfikir, kenapa saya gak menggambar saja seperti yang pernah saya lakukan sebagai terapi penyembuh yang pernah saya pelajari. Alih alih ingin menggambar, saya malah bingung mau membuat apa.. dan kebiasaan masa kecil saya pun mulai muncul. Gambar pertama yang saya buat, saat saya dan suami sedang ada dalam mobil.. dengan guncangan yang hebat tangan saya asik membuat pola pola dalam layer bertumpuk yang kemudian membentuk mandala. Dan mulai sejak itu, saya membuat mandala dengan lebih teratur menggunakan alat bantu seperti jangka, busur, penggaris, pensil dan penghapus. Saya juga melengkapi alat gambar saya dengan pulpen khusus untuk menggambar dan berbagai warna.  

Beberapa Contoh Mandala yang saya buat. Sumber : Koleksi Pribadi

Beberapa contoh Mandala yang telah saya buat. Sumber : Koleksi Pribadi


Semakin bertambah usia kandungan saya, gambar - gambar yang saya buat rasanya semakin kompleks dan sempurna. Pola dalam tiap layer dalam lingkaran mandala semakin beragam, dan ukuran lingkaran yang saya buat semakin besar. Rasa penasaran untuk menyelesaikan tiap mandala selalu berapi - api, saya bisa terjaga hingga pukul 1 pagi, atau menyelesaikan 2 sampai 3 mandala berdiameter 10 cm dalam waktu satu hari. Menariknya (sekaligus misterius), setiap rasa mual dan rasa cemas saya hadir, Mandala membantu menghilangkan perasaan tersebut. Saya bisa sibuk dengan kertas , dan perabotan menggambar saya. Bahkan saya cenderung marah jika ada yang menganggu proses pembuatannya. Biasanya setiap menggambar saya ditemani alunan musik instrumental yang saya dengarkan dari youtube. 

Hingga hari ini, usia kandungan saya memasuki usia ke 15 minggu setiap gambar memiliki kekuatan tersendiri. Ada kesedihan, kemarahan, kegembiraan dan banyak mewakili rasa yang mungkin hanya saya saja yang mengetahuinya dengan melihat gambar tersebut. Setiap gambar yang saya posting, biasanya saya bubuhkan kata - kata motivasi di captionnya. Entah kenapa, saya mempercayai kata - kata motivasi tersebut dapat menjadi mantra bagi saya atau siapapun yang membacanya. Nah, Teman - teman sekalian bisa melihat koleksi gambar mandala saya di akun Instagram pribadi saya di sini https://www.instagram.com/ayuma_morie/, sayangnya memang akun tersebut saya kunci. Tapi kalian bisa mengirimkan request pertemanan, nanti saya akan approve.

Mungkin tulisan berikutnya, saya akan menceritakan kepada teman - teman sekalian bagaimana proses pembuatan Mandala, berikut alat alat yang dibutuhkan untuk membuatnya. Tapi ada satu hal sih yang paling penting, adalah kemauan, nanti insting menggambar akan ikut mengalir dengan sendirinya kok. Baiklahhh, terima kasih sudah membaca tulisan saya hari ini. Semoga kalian semua tetap semangat dalam menghadapi kehidupan yang akan terus berubah dan tidak akan menunggu kita. Sehat selalu, bahagia selalu yaaaa!

Referensi Sejarah Mandala :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar