Kamis, 03 Agustus 2017

Rise, Dawn & War For The Planet Of The Apes

Rise of The Planet Of The Apes
Tahun ini, sekuel film yang saya nantikan akhirnya muncul juga. Film ini berjudul War For the planet of the Apes, yang mana adalah kelanjutan dari 2 film sebelumnya Rise of the planet of the Apes dan Dawn of the planet of the apes. Ketiga film ini sangat menyihir saya, sejak pertama kali sekuel yang pertama muncul di tahun 2011. Film pertama dari ketiga sekuel ini berkisah tentang sebuah perusahan bernama Gen Sys yang melakukan penelitian untuk menemukan pengobatan penyakit Alzheimer.

Upaya yang sangat baik tersebut, tidak berbanding lurus dengan keamanan penelitian yang di ujicobakan pada kera. Alih - alih berhasil, pengobatan Alzheimer ini malah menemukan kegagalan dimana pasien yang secara ilegal mendapat obat uji coba ini penyakitnya malah menjadi semakin parah. Dan kera - kera yang menjadi bahan percobaan malah berbalik menjadi sangat cerdas.

Will Rodman adalah salah satu peneliti dalam perusahan Gen Sys yang matian - matian berusaha menemukan obat ini, dia menyelundupkan oabt tersebut untuk kemudian diberikan pada sang Ayah yang mengidap Alzheimer. Dalam perjalanan penelitiannya, salah satu kera yang menjadi sumber percobaan mati ditembak karena mengamuk, saat Will akan mempresentasikan progress penelitian obat Alzheimer ini. Karena amukan kera tersebut, Steve Jacobs CEO dari Gen Sys menutup proyek penelitian ini. Kera pertama yang menjadi alat percobaan dan ditembak mati tersebut, ternyata memiliki anak. Anak kera tersebut, akhirnya dibawa oleh Will  kerumahnya karena proyek penelitian ditutup oleh Gen Sys.

Dawn Of The Planet Of The Apes
Caesar adalah nama yang diberikan oleh ayah Will yang mengidap Alzheimer. Dan keduanya menjadi sangat akrab, sampai akhirnya Will menemukan kondisi sang ayah semakin menurun, dan penyakitnya bertambah gawat. Singkat cerita, selain kegagalan pengobatan pada ayah Will, berlanjut dengan banyak kejadian yang menyebabkan kerusuhan di perusahaan Gen Sys yang dilakukan oleh kera - kera yang di motori oleh Caesar karena dia merasakan ada kesalahan besar yang dilakukan pada perusahaan tersebut pada dirinya.

Dalam Sekuel keduanya, Dawn Of the Planet of The Apes. Caesar dan kawanan simpanse telah bermutasi menjadi kera - kera yang sangat cerdas, kecerdasaan mereka menjelma menjadi sangat mirip dengan kecerdasan manusia, seperti berbicara, bernegosiasi, dan berfikir tentang strategi. Para kera tinggal di hutan, bersisian dengan kota, dimana Hutan tersebut kemudian menjadi rumah mereka sekaligus batas ruang antara manusia dan kera. Di sisi lain, manusia menjadi terancam keberadaannya karena dengan hancurnya laboratorium perusahaan Gen Sys, menumbulkan wabah yang berbahaya bagi manusia yang kemudian dikenal dengan Symian Flu. Satu persatu manusia mati karena wabah tersebut, dan manusia yang tersisa kini membangun camp camp perlindungan. Disana mereka kekurangan bahan pangan, pasokan listrik dan semua kebutuhan pokok untuk hidup, semua menjadi sangat terbatas. 

Di tengah hutan di tempat para kera tinggal, terdapat sebuah generator yang jika dihidupkan kembali dapat memberikan pasokan listrik kepada manusia di kota. Sehingga sekolompok orang memutuskan untuk masuk ke hutan untuk menemui Caesar, dan meminta ijin untuk menyalakan generator tersebut tanpa bermaksud menggangu keberadaan para kera di hutan. Koba, salah satu kera yang juga menjadi percobaan oleh Gen Sys rupanya tidak sepakat dengan Caesar yang memutuskan untuk menolong manusia dengan generatornya. Dendam Koba kepada manusia sangat besar dan tidak terkendali, sehingga Koba dan beberapa kera berkhianat dari Caesar dan kelompok kera lainnya, dan menyerang manusia.

War For The Planet Of The Apes
Pada Film ketiganya yang saat ini masih diputar di bioskop, War For The Planet Of The Apes menggambarkan kondisi yang telah berlangsung lama di bumi akibat kegagalan penelitian perusahaan Gen Sys telah menyebabkan banyak sekali kehancuran dan perubahan. I'm not gonna spoiler for this one, trust me. Tapi yang paling signifikan adalah, wabah Flu Symian yang menjadi semakin ganas pada manusia tidak lagi menyebabkan kematian, melainkan perubahan pada manusia. Kematian Istri dan Anak pertama Caesar sang pemimpin, membuat akhirnya dirinya memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan kaum kera, dan membalaskan dendam nya pada manusia.

Film ini mengajarkan saya untuk tidak melawan alam, dan tidak bertindak sewenang - wenang yang dapat menimbulkan kehancuran yang lebih besar. Walaupun kera bukanlah manusia, namun mereka adalah salah satu mahluk yang juga layak kita hargai dan jaga. Karena dalam ketiga sekuel film ini, saya dapat merasakan betul bahwa keseimbangan hidup dapat hancur dengan sangat mudah, jika dalam salah satu bagian di rantai kehidupan terdapat sebuah kesalahan. Saya sangat merekomendasikan film ini ditonton oleh keluarga, ajaklah ayah ibu, adik atau bahkan anak anak kita. Tentunya untuk anak - anak yang berusia 17tahun kebawah harus diberikan bimbingan serta pemahaman pada setiap adegan dan ceritanya.  

1 komentar:

  1. teh apes jaman aku kecil adalah serial tv , terus difilmkan ke layar lebar. jadi penasaran juga ingin nonton

    BalasHapus