Kamis, 07 September 2017

Membantu Anak Mengoptimalkan Fungsi Tubuh dan Otak

sumber gambar : pexels.com
Kepribadian adalah dasar dari pembentukan karakter seseorang, dan pada bagian inilah kita dapat mengetahui seseorang memiliki kecenderungan untuk merespon terhadap segala sesuatu, cara berkomunikasi atau bahkan kemana arah minat dan bakatnya. Malika, putri saya yang kini sudah berusia 10 tahun merupakan anak yang sangat aktif. 

Seperti yang saya pernah ceritakan di tulisan – tulisan saya sebelumnya, bahwa dia punya segudang aktifitas yang harus sama – sama kita seimbangkan dengan kehidupannya agar dia tetap happy menjalani aktifitasnya, tapi juga tetap mengindahkan kesehatan dan keseimbangan antara belajar dan bermain.

Kadang saya sebagai orangtua berfikir paling tahu urusan anak. “Pokoknya saya yang melahirkan dan membesarkan anak ini, jadi harusnya saya yang paling tahu soal anak saya, orang lain ga ada yang ngerti”. Nah, kira – kira ada gak yang ngerasa sama kayak saya. Padahal, kalau kita mau memahami lebih dalam setiap anak memiliki keunikannya masing – masing yang gak bisa diperlakukan sama antara satu anak dengan anak lainnya. Dan saat kita merasa tahu segalanya tentang anak kita, disana sebenarnya kita gat ahu apa – apa. Biasanya akan muncul banyak konflik, seperti bagaimana menghadapi anak yang tiba – tiba suka crancky, atau anak tersebut sulit mengungkapkan perasaannya, atau bahkan terlalu ekspresif dan sangat leluasa untuk mengungkapan tentang caranya berfikir. Dan kita sebagai orangtua, menyikapi sikap – sikap tersebut dengan kurang tepat.

Kemarin, tanggal 7 September 2017 saya mengikuti Seminar Balance Brain & Body di Klinik DF yang beralamat di Jl Lemah Neundeut No 10. Sejak awal mengetahui ada seminar ini, saya sangat excited Karena tentu saya pingin belajar lebih banyak tentang bagaimana cara membangun komunikasi serta pola asuh dan didik yang terbaik untuk Malika. Ada 2 pembicara yang sangat luar biasa expert di bidangnya, yang pertama adalah Ibu Damayanti S. Pane yang merupakan Psycho Biometric Analysis Consultant yang panjang lebar menjelaskan tentang bagaimana kita mengoptimalkan fungsi otak. Selain itu ada juga Mas Furqon Jaya Wicaksana, yang merupakan Fisioterapis, beliau menjelaskan mengenai bagaimana kita mengoptimalisasi fungsi tubuh dengan mengenal lebih dalam tubuh kita sendiri.

Kalau di paragraph kedua saya bilang soal bagaimana kita ini orangtua selalu merasa tahu bagaimana anak – anak kita, ternyata ada banyak hal yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan cara berfikirnya. Pengaruh – pengaruh tersebut bisa dating dari Pola Asuh, Budaya di sekitar, Agama, Pendidikan di sekolah serta lingkungan social. Dapat kita bayangkan ya, kalau anak – anak kita sepulang dari sekolah, atau tempat les nya tiba – tiba ada hal – hal baru yang sering bikin terkejut, bisa terkejut Happy… bisa juga malah bikin bingung.

Ternyata ada metode baru untuk menggali dan menemukan serta mengembangkan anak sehingga mereka dapat menerima diri dan memiliki fungsi yang optimal di lingkungannya. Metode tersebut adalah Psycho Biometric Analysis Screening atau yang lebih dikenal dengan Analisa Sidik Jari. Dari penjelasan yang saya dapat saya kemudian memahami bahwa metode analisis psikobiometrik tersebut berhubungan erat dengan Triune Brain Theory. Dimana Otak manusia terdapat 3 bagian yang terdiri dari Lizard Brain, Mamal Brain dan Human Brain. Yang masing – masing diantara memiliki fungsi kerjanya masing – masing (silahkan lihat di gambar tabel).

sumber : google.com

Nah psikobiometrik ini dapat menunjukan, bagian otak mana kah yang lebih dominan bekerja. Apakah Lizard Brain yang jika dalam keadaan tertentu dia akan memerintahkan tubuh untuk memghadapinya atau lari. Atau Mamal Brain yang lebih banyak menggunakan emosi, daya ingat dan kebiasaan, ataukah Human Brain yang lebih banyak mengaktifkan realitas berfikir. Meskipun pafda dasarnya manusia memiliki ketiganya, namun kita dapat memahami jika ada yang lebih dominan, cara komunikasi seperti apa yang harus digunakan serta dibangun pada anak.

Dan yang juga sangat penting untuk dipahami kita sebagai orangtua, bahwa sampai di usia 10 tahun anak – anak tidak bisa dipaksa untuk berfikir keras, dikasih segudang PR dan pelajaran – pelajaran yang berat, Karena itu hanya akan mengganggu tumbuh kembang dan cara berfikir anak. Maka sejak dari lahir, sebaik – baiknya focus orangtua adalah pada tumbuh kembang serta bagaimana mengajak anak bermain dan mengenal lingkungan dengan cara yang sederhana serta menanamkan Pendidikan budi pekerti. Hal ini kemudian menyambung kepada sesi yang dibawakan oleh Mas Furqon, bahwa kita selama ini abai terhadap perkembangan tubuh anak – anak dan menganggap semua baik – baik saja, padahal kesalahan postur sejak dini mampu mengganggu tumbuh kembang serta mempengaruhi fungsi kerja otak hingga dewasa nanti.

Koreksi Postur Anak Jika Kita temukan Tidak tepat
Menurut Mas Furqon, tubuh seringkali dipengaruhi banyak sekali persoalan seperti masalah – masalah berikut Otot (nyeri punggung, leher, bahu, lutut), cedera olahraga, gangguan postur, masalah Persendian (Arthritis/radang sendi dan Dislokasi), Persarafan & struktur otak, Jantung dan pembuluh Darah, Paru - paru dan saluran pernafasan, Pasca Operasi, Celebral Palsy dan gangguan tumbuh kembang anak. Nah masalah- masalah ini kalau kita telaah bisa jadi persoalanya adalah postur yang selama ini salah dan terpelihara.

Saya akhirnya menyadari ada banyak sekali sikap tubuh Malika yang selama ini kurang tepat, dan jika dibiarkan dapat berakibat fatal. Seperti belajar sambil duduk di lantai, sambil badan membungkuk untuk menulis, kitapun kadang suka tidak sadar lho saat mengetik di laptop berjam - jam tanpa sadar badan kita membungkuk sangat lama. Sikap - sikap tubuh yang salah tersebut khususnya pada anak masih bisa dikoreksi sebelum anaka berusia 17 tahun. Karena setelah memasuki usia tujuh belas, maka pertumbuhan tulang, otot dan semua komponennya akan terhenti. Wah serem ya, maka di usia - usia keemasan tersebut anak bisa kita bantu untuk mendapatkan fungsi tubuh yang optimal. Bagaimana caranya?

Ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan oleh orangtua. Kita bisa mengajak anak - anak kita melakukan beberapa gerakan rutin yang nantinya berfungsi untuk menambah daya tahan dalam melakukan aktifitas, lebih mudah beraktifitas karena postur tubuh yang benar, adanya keleluasaan bergerak serta menyeimbangkan kerja otot. Nah beberapa exercise tersebut berupa gerakan yang sangat sederhana dan bisa dilakukan dirumah bersama - sama dengan orangtua. Diantaranya adalah :
Flexi dan Extensi trunk dengan ayunan lengan, Rotasi trunk dan rotasi trunk dengan ayunan lengan, side flexi trunk, dan rotasi lower trunk. Saya mencoba mencari di youtube dan menemukan salah satu video yang rasa - rasanya mendekati dengan exercise yang kemarin diajarkan Mas Furqon. Link nya disini ya https://www.youtube.com/watch?v=vdScqySvcxc

Dari kegiatan hari ini ada beberap ahal yang dapat saya garis bawahi :

Setiap anak memiliki keunikan dan ke-khas-an nya masing - masing. Tipe - tipe anak dibawah ini merupakan suatu pemberian tuhan yang luar biasa, dan dengan kemampuan ini, anak - anak kita memiliki kemampuan yang luar biasa, sehingga jangan kita pernah memaksakan mereka untuk menjadi sesuatu yang tidak mereka suka. (penjelasan tentang karakter anak bersumber dari artikel Rocking Mama


Anak Linguistik : Suka berbicara di depan orang banyak, Sering menceritakan ulang informasi yang diperoleh dari berbagai media, Suka menulis, Suka berdiskusi dan memberikan tanggapan saat mendengarkan pembicaraan orang lain


Anak Kinestetik : Sangat mudah mempelajari sesuatu melalui praktik langsung. Misalnya, melatih penjumlahan dengan melibatkan benda-benda seperti kelereng, pensil, dll, untuk dijumlahkan secara langsung. Dengan kata lain, masih dalam konteks permainan yang melibatkan gerakan tetapi sekaligus sambil mempelajari suatu materi tertentu.


Anak Auditori :  Ini adalah tipe anak yang konvensional, yang cocok bersekolah yang juga menerapkan cara konvensional. Guru menerangkan di depan kelas, dan anak-anak diam menyimak dan mencatat. Mereka mungkin sekilas saja tidak memperhatikan, tapi percayalah, telinga mereka terpasang dengan baik. Menurut beberapa sumber, ciri-ciri paling menonjol dari anak tipe auditori adalah mereka aktif di berbagai diskusi kelompok, dan mampu menghafal lagu dengan cepat.


Anak Visual  Anak - anak ini cenderung mempunyai ingatan fotografis. Mereka akan dengan mudah mengingat sesuatu dari bentuk, penampilan, warna dan sebagainya yang berhubungan dengan visual. Mereka umumnya suka menggambar, suka memperhatikan detail gambar, dan memperhatikan gejala-gejala fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Saat belajar, mereka akan lebih mudah menghafal jika mereka dibantu dengan mind mapping, diagram alur, dan gambar-gambar dalam buku-buku catatan mereka.

Nah, keempat karakter tersebut tidak bisa kita abaikan lho. Seperti contohnya : Malika ini karakternya sangat Linguistik dan Auditori. Kami sangat sering berargumentasi dan berdiskusi, saya memberikan kepadanya kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, maka anak seperti ini menurut saya harus diberi ruang untuk berbicara dan jangan dimarahi jika pada akhirnya terlalu banyak berkomentar, jika hendak melarang, Malika dengan tipe Linguistik, harus diberikan fakta agar bisa mengikuti. Selain itu Malika si anak Auditori, sering saya temukan belajar sambil membaca keras - keras. Meskipun bagi beberapa orang mungkin anak seperti ini sangat annoying, tapi saya melihat itu bisa membantunya belajar. Maka malika seringkali bejar sambil mengilustrasikan dirinya sebagai guru, sambil menuliskannya dan mengucapkannya layaknya seorang guru.

Sayangnya, waktu 3 jam gak cukup untuk memuaskan pemahaman kita semua yang berada di seminar kemarin. Maka jika tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan membantu anak - anak kita mengoptimalkan fungsi tubuh dan otaknya, Klinik DF memiliki satu rangkaian treatment yang terdiri dari : Psycho Biometric Analysis Screening, Brain Gym, Natural Trauma Release exercise, Energy and Mind Set Reprogamming dan Fisioterapi. Kelima layanan yang dimiliki oleh DF klinik ini tentunya bisa sangat membantu kita sebagai orang tua membangun jembatan yang kuat untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal pada anak.

More Info about DF Klinik 
Alamat : Jl Lemah Neundeut No 10 Setrasari - Bandung
Telfon : 022 - 2010593
Whatsapp / Telegram : 085315997582 (Nchie) dan 08122416138 (Fery)
Instagram : @Df_Klinik
Website : http://www.dfclinic.com/

4 komentar:

  1. Teteeh...
    Haturnuhun resumenya.
    Kebayang sekarang mau mengarahkan anak belajat teh..mesti gimana. Gak asal lagi kaya dulu.

    BalasHapus
  2. Fathan pun sudah tes sidik jari, tinggal emaknya yang mesti menstimulasi lagi, nih, makasih ya artikelnya bagus banget

    BalasHapus
  3. Aaak! Ini yg kemarin itu yaa? Pantesan seru report nya! Anaku kinestetis satu, satunya campuran visual n auditori. Perlu belajar lagi nih emaknya buat bekel mendidik!

    BalasHapus
  4. Yuk kita arahkan anak kita sesuai kemampuannya. Jadi lebih peka....

    BalasHapus