Jumat, 26 September 2014

Trip To Belitong Part #10

Jumat 26 September 2014 – Day IV

Time to go Home.
Terima kasih belitung. Melalui alam nya, Belitung mengajarkan saya bagaimana memelihara, menjaga dan menghargai. Membuang sampah pada tempatnya, menghargai setiap tetes air, menikmati setiap langkah walau dihujani panasnya matahari. Terima kasih Belitung karena mempertemukan saya dengan sosok Andrea hirata yang hanya saya tonton filmnya. Melalui kisah hidupnya, Andre Hirata bisa memberika pengaruh penting bagi Kabupaten belitung. Baik secara infrastruktur maupun tingkat kunjungan wisatawan serta mengingatkan kembali makna bahwa setiap anak sepatutnya berani untuk bermimpi. Jangan pernah takut untuk jatuuh, bangkit dan terus mencoba.


Kami yang sudah lelah, melangkah gontai seperti tidak ingin meninggalkan belitung. Pagi ini kami mampir ke sebuah restoran mie terkenal di Belitung, namanya Mie Bangka Atep. Lokasinya persis dekat Monumen batu Statam.  Seteah melanjutkan makan, rombongan kami segera menuju Destinasi terakhir dan bandara H. AS. HananDjoeddin.




Danau Kaolin. Merupakan salah satu destinasi terakhir yang kami lewati sambil menuju ke Bandara. Warnanya biru. Sebiru spring bed di kamar saya di bandung, dan sebitu langsit. Warna biru tersebut didapat dari percampuran air dengan zat kimia Kaolin. Kaolin adalah salah satu bahan kimia dasar untuk pembuatan cat, pewarna makana dan kosmetik. Menurut informasi yang saya dapat harganya sangat mahal. Namun, keindahan yang ada membuat miris saat mendengar salah satu benda yang sering menempel di wajah kita, kosmetik. Sambil termenung dan menghindari silaunya matahari, kami berfoto beberapa kali lalu kami langsung menuju bandara karena khawatir, kami terlambat. Sedih namun bahagia. Kurang lebih itu yang saya rasakan saat hendak akan meninggalkan Belitung. Namun suatu hari nanti, saya akan kembali lagi kesini. Mengajak Malika untuk belajar dan berpetualang.

The End

1 komentar: