Jumat, 16 Mei 2014

Cinta itu Soal hati, Bukan Jenis Kelamin

Source : google.com
Waktu duduk di bangku sekolah dasar, aku punya beberapa teman, di sekolah dan di rumah. Mereka adalah teman laki laki dan perempuan. beberapa teman laki laki ku, suka bermain sepak bola dan basket atau membaca komik. tapi ada beberapa teman teman laki laki yang lebih suka bermain bersamaku, dan sekelompok teman teman perempuan kami. Kami tidak pernah bermasalah dengan hal tersebut. kami sangat nyaman. teman laki laki ku ini, suka menonton film bersama, memasak bersama saat hari libur, dan aktifitas lain yang kata orangtuaku hanya biasa dilakukan oleh perempuan saja. tapi tidak dengan temanku. dia sangat mahir memasak, lebih baik daripadaku. dia lebih rajin dan telaten saat membersihkan cucian piring. tapi sejak kecil aku tahu, bahwa semua hal bisa kami lakukan bersama. sebagai perempuan, ternyata aku lebih suka bermain basket dan sepak bola ketimbang membantu ibu di dapur. dan teman laki lakiku dia tidak suka bermain sepak bola ataupun basket, dia lebih jago memasak. dan itu sangat menyenangkan. dia suka membawakan kami banyak makanan hasil karyanya di dapur.

Setelah tumbuh dewasa. aku dikelilingi oleh begitu banyak teman yang sungguh menyenangkan. teman teman yang selalu beraktifitasku bersama sama. di masa ini, aku sudah mulai menyukai lawan jenisku. laki laki yang menjadi idola di sma. dia pun memiliki perasaan yang sama denganku. lalu saat kami sedang menonton basket bersama, aku melihat seorang temanku, perempuan sedang berjalan melewati lapangan, bersama temanku yang lain, perempuan juga. mereka berjalan bergandengan tangan, sangat mesra. aku bingung. tapi aku gak mau berpikir panjang. aku pikir sangat wajar dua orang perempuan bersahabat berjalan berdua. namun, pada saat waktu istirahat siang. aku bertemu dengan mereka berdua. kebetulan mereka duduk persis dihadapanku. dari situ aku menyadari bahwa mereka lebih dari bersahabat, mereka adalah dua orang yang saling mencintai. dari apa yang mereka bicarakan aku merasa bahwa yang mereka berdua rasakan adalah perasaan yang indah. mereka berdua lebih jujur daripada diriku sendiri. aku bahkan tidak berani mengungkapkan perasaanku. aku perlu berguru pada mereka berdua. dan hubungan percintaan yang kusaksikan hari ini membuka mata hatiku. bahwa kasih sayang adalah tentang hati, bukan mengenai identitas laki laki dan perempuan.
“Indonesia Rumah Kita, 
Indonesia Rumah Ku Juga, 
STOP stigma, kekerasan, dan diskriminasi pada LGBTI di Indonesia” 
#IDAHO2014 #IDAHO2014ID
Memperingati International Day Againts Homophobia and Transphobia, saya  memberikan support sebesarnya kepada seluruh sahabat LGBT saya di seluruh dunia. mereka juga memiliki hak untuk mencintai dan menyayangi sesama manusia. Mereka memiliki hak untuk hidup, bekerja, mendapatkan pendidikan serta perlindungan sebagai manusia, baik dari keluarga, masyarakat maupun negara dimana dia tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar