Minggu, 17 Mei 2015

30 Hari Pertama Pengobatan Lini 2 #Day7

sumber : google.com
Membawa Obat keluar Rumah, Pastikan Situasi dan Kondisi selalu baik
Catatan Tanggal 14 Mei 2015

Begitu banyak yang bisa dituliskan setiap harinya dalam catatan bernama blog. terlebih lagi bagi mereka yang menjalani keseharian dengan aktifitas berurusan dengan kesehatan. Dokumentasi setiap aktifitas dapat dibagikan, dan menjadi pelajaran bermakna bagi siapapun yang membacanya. belum banyak Orang yang hidup dengan HIV yang memiliki keberanian untuk membagikan hal tersebut kepada masyarakat. Dengan alasan stigma dan diskriminasi, ODHA lantas menutup rapat setiap cerita dari kehidupannya. Kemungkinan akan terjadi penolakan  di tempat kerja, terbuka identitas dalam status sosialnya, membuat kekuatan tulisan menjadi bisu. Saya memutuskan untuk membagi lewat blog, karena saya percaya, bahwa tulisan memiliki kekuatan untuk berjuang. berjuang dengan tombak dan bambu runcing, tidak berbeda dengan berjuang melalui tulisan. Namun tulisan sarat akan makna. Dan saya memilih untuk melakukannya, saya memilih untuk membuka bagian penting dalam kehidupan saya yang bagi sebagian orang adalah aib, namun tulisan tulisan ini, selalu menjadi kekuatan tersendiri bagi saya untuk menjadi lebih baik setiap harinya.


Hari ketujuh dalam pengobatan ARV lini kedua, rasanya semakin terbiasa menelan obatan obatan dengan ukuran super tersebut. Meskipun sudah berlangsung seminggu lamanya, beberapa efek samping masih sangat terasa. Dan denyutan denyutan yang menyakitkan kepala dimalam hari masih terus datang dan pergi. Saya cenderung mengabaikannya dan mengalihkannya pada hal hal yang lebih bermanfaat seperti mengurus rumah, menulis dan tentunya menyebarkan lebih banyak informasi lewat ODHA Berhak Sehat. Karena saya yakin, saya harus selalu menuntaskan apa yang sudah saya mulai. Dan pengobatan ARV ini, merupakan satu satunya jalan agar saya dapat kembali beraktifitas dengan kondisi tubuh yang maksimal.

Hari ini merupakan kali pertama saya membawa obat obatan saya keluar rumah. Karena beberapa hal, mau tidak mau obat tersebut harus ada didalam tas saya. Mengingat waktu bepergian yang kadang tidak dapat diprediksi jadwalnya. Bagi sebagian orang, membawa obat ayng biasa kita konsumsi bukanlah kendala. Sedangkan tidak untuk saya kali ini. Dari 3 jenis obat yag saya konsumsi, salah satunya harus tetap berada di suhu dibawah 30’celcius. Sehingga, tidak bisa terkena panas matahari, ataupun berada di suhu tersebut diatas. Karena Obat dapat rusak. Sedangkan ARV bukan obat sembarangan, yang tersedia dimanapun dan dapat dibeli di semua apotik. Obat ini merupakan subsidi dari pemerintah, orang yang hidup dengan HIV akan mendapatkannya secara cuma cuma sesuai dengan apa yang diresepkan oleh dokter. Obat ini juga hanya bisa didapatkan di Apotik di lingkungan rumah sakit yang menjadi rujukan untuk pelayanan HIV AIDS. Sehingga, jumlah yang tersedia, tidak seperti obat influenza atau paracetamol. ODHA harus menjaga baik obat ARV miliknya. Jangan sampai hilang, atau rusak akibat kelalaian. Beberapa memilih untuk meletakannya di kotak obat. Beberapa, tetap membawanya dalam botol kemasan seperti saya. Agar obat tetap dalam suhu ruangan yang tepat, dan terjaga.

obat di kotak praktis (Sumber : google.com)

Tantangan membawa obat keluar rumah bukanlah hal mudah. Selain kita harus menjaga obat tersebut agar tetap dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Ada tantangan tersendiri, saat mengkonsumsinya di tengah masyarakat. Pasti akan ada pertanyaan terlontar mengenai obat tersebut, seperti “obat apa itu yang kamu minum?” atau “kamu minum obat apa sih?” atau “kamu sakit, kok minum obat? Sakit apa?” Kita tentunya tidak dapat menahan rasa ingin tahu orang lain. Beberapa memilih berbohong dan menyembunyikan hal tersebut.  Beberapa tetap pada pendiriannya, dan cuek karena semua orang sudah mengetahui kondisi kita, seperti saya. Kembali lagi seperti tulisan tulisan saya sebelumnya. Tidak ada yang salah tentang apa yang harus dan dapat kita lakukan dalam upaya pemulihan diri dan kesehatan kita. Kita-lah yang paling memahami situasi disekitar kita, dan diri kita. Back to your self. Dan tentunya pastikan kita merencanakan aktifitas kita dengan tepat sehingga, dapat menyesuaikan dengan waktu minum obat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar