Rabu, 22 Oktober 2014

Bandung Caang Festival 2014!

Hidup di Bandung bikin saya benar benar sehat dan bahagia. Produksi Hormon Endorfin dalam otomatis, sangat lancar karena setiap weekend, setelah melalui hari dengan aktifitas rutin, warga bandung disuguhkan acara acara yang super menyenangkan, friendly dan meningkatkan index kebahagiaan warga bandung, termasuk saya.

Saya tahu informasi mengenai Bandung Caang Festival dari sebuah Billboard besar yang dipasang di dekat Balaikota saat tengah melintas menggunakan mobil bersama suami dan anak saya. Caang yang punya arti Terang ini, membuat saya berimaginasi, seperti apa kira kira acaranya nanti ya. Lalu suami saya bilang "kamu kesana aja, kan tinggal jalan kaki dari rumah, tapi saya gak bisa menemai ya, saya kan ada di Chille." begitu ujar suami, yang memang kebetulan saat ini sedang bertugas ke Chille mendampingi Tim Nasional Indonesia untuk Homeless World Cup 2014.

Hari itu pun tiba. Sabtu, 18 Oktober 2014. Sore harinya saya dan Malika putri saya melangkahkan kaki mantap menuju area plaza Balaikota. walaupun kami tahu, acara puncak akan berlangsung pukul 7 malam, tapi ada wisata kuliner serta pagelaran musik dan tari tradisional yang diselenggarakan di area balaikota sore harinya. Sambil menikmati Mochi ice crem, dan sosis bakar, saya dan Malika kembali bersyukur karena dapat kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dengan tinggal di Bandung dan menjadi salah satu warganya yang berbahagia.


Malam pun tiba. Baru kali ini kami datang ke acara dengan animo masyarakat yang super tinggi. padatnya area sepanjang jalan merdeka, membuat kami sempat sedikit kesulitan untuk mendapat posisi yang pas melihat pawai mobil hias dan parade komunitas komunitas yang beragam. malika pun tak kalah semangat dengan maminya. dia super happy karena ini adalah event pawai pertamanya, selama dia hidup.

Ridwan Kamil, sang Walikota tak segan segan memanjakan masyarakat kota Bandung. Dengan tata cahaya lampu yang luar biasa ciamik. Kami yang standby didepan pintu masuk Balaikota pun tertegun, Seperti bukan di Indonesia. karena mungkin, sama seperti saya, ini juga pengalaman pertama bagi mereka. Maka tak lama azan Isya selesai berkumandang di beberapa masjid di sekitar balaikota. acara "Bandung Caang festival" Pun dimulai.

Iring iringan komunitas komunitas dengan kostum unik mereka memulai acara. Ada komunitas dengan drum bekas (saya lupa nama komunitasnya), lalu dilanjutkan dengan komunitas yang menggunakan kostum Anime khas Negara Sakura, ada Komunita penonton Setia "The Walking  Death", kebayang kan banyak zombie berkeliaran di Bandung malam itu. dilanjutkan dengan komunitas motor, komunitas sepeda baheula, ada juga dari radio radio di Bandung yang menyemarakan acara. Yang paling menarik perhatian saya dan putri saya yang mulai kelelaha karena berdiri selama 2 jam lebih, adalah pawai mobil hias dengan tema dan keunikannya masing masing, khususya karena mereka menyala dalam gelap, karena ini adalah Bandung Caang Festival. jadi semua kendaraan peserta pawai identik dengan gemerlap lampu, yangg tentunya malam itu sukses membuat indeks kebahagiaan Masyarakat bandung meningkat drastis. Sayangnya suami saya tidak ikut menyaksikan acara keren ini karena sedang berada di Santiago Chille untuk Homeless World Cup. dia hanya membalas pesan saya dengan singkat "Enjoy Bandung sayang.."

indeed, we really Enjoy our City!
We love Bandung :)
Suasana Bandung Caang Malam itu, diambil dari Kamera Smartphone Saya :)

 
 
 
 
 
 
 

1 komentar:

  1. Saya juga waktu itu kesana Mak, hehe tapi kita gak ketemu yaa.. salam kenal :)

    BalasHapus