Rabu, 07 Januari 2015

Kata Mereka Aku Bawel!

source : google.com
"Malika, sepatunya kembalikan ketempatnya!" |"Pap.. handuknya dijemur lagi dong!" |"Malikaaaa, mainannya kalau sudah dibereskan lagi ya!" | "Aduhh, si papi nih kebiasaan deh handuknya gak dijemur!"

kemudian mereka dengan kompak akan bilang, "Mami Bawel banget sih!". lalu saya malah makin sewot, dan membalas mereka dengan berkata "biarin aja bawel, udah bagus bawel. emangnya mau aku diem aja.." Hahaha seru yah situasi dirumah kami. Yah begitulah, bakat bawel ini entah dari mana datangnya. tiba tiba saja semenjak berkeluarga dan memiliki anak, bakat bawel saya semakin terasah tajam. Saya merasa sangat perferctonist, dan bila suami atau anak saya melakukan hal hal yang (walau sebenarnya sepele) kurang tepat, saya akan ngoceh dengan kecepatan cahaya. Dan ending dari semua ocehan saya adalah protes dari keduanya yang mengatakan bahwa saya BAWEL.

Tapi coba saya tanya sama kalian semua (baik ibu ibu, bapak bapak, ataupun yang mau mengomentari ibu bapaknya) Seneng gak kalau punya ibu atau mama yang bawel? Sudah sudah gak usah dijawab saya tahu jawabannya. Pasti kalian gak suka kan. Dengan alasan, bikit sakit kepala, berisik, pusing dengernya, sampai segala macam alasan yang bikin ibu bawel sering di-nyinyiri oleh anak ataupun suami, bahkan tetangga dan kerabat serta saudara lainnya.

Namun sebenernya dibalik kebawelan ibu atau mama kalian, ada rasa sayang yang luar biasa yang mereka rasakan dalam hati. Mereka ingin, rumah tetap bersih dan rapih, anak anak serta keluarga dapat melatih kedisiplinan (yang tentunya berguna buat masa depan dan kehidupan sosial). disamping itu para ibu yang dibilang bawel itu gak jahat kok, mereka justru adalah orang orang yang paling perhatian sama kalian. buktinya, mereka dengan sabar, senantiasa memberikan nasihat tanpa henti. Kalau mereka gak care, mereka pasti akan diam seribu bahasa. mereka bisa aja gak peduli, mau sepatu berserakan di teras depan rumah, mau cucian piring kotor menumpuk, ataupun mainan yang berantakan di ruang keluarga. Bayangkan jika hal itu terjadi. Bayangkan jika ibu yang kalian bawel itu diam, berhenti memberi kalian nasihat.  zzzz.. rasanya seperti apa ya..

Saat saya duduk di bangku SMP hingga SMA, saya merasakan hal yang sama. saya merasa Mama dan almarhum eyang putri saya adalah dua orang ibu yang paling menyebalkan karena mereka sangat bawel dan cerewet. bahkan alm eyang putri saya akan bawel dalam bahasa Jawa. Saya masih hapal betul dengan nasihat dan kebawelan mereka sejak saya kecil. Kalau habis makan segera cuci piringnya. Sepulang sekolah langsung diganti pakaiannya. rapihkan kamarmu sendiri. belajar merapihkan tempat tidurmu sendiri. atau hal hal yang sifatnya udah jaman dahulu banget seperti, anak perempuan gak boleh ngomong cepet cepet. atau kamu harus nyapu yang bersih nanti suaminya berewokan (padahal gak ada hubungannya) dan masih banyak lagi. saya sempat membenci mereka.

namun.. beberapa tahun kemudian, saat saya memiliki keluarga. saat saya menjadi seorang ibu dan istri, saya kemudian tersadar, bahwa beban mereka sangat berat dan melelahkan. bagi mereka yang punya ibu yang bekerja atau ibu yang berada di rumah, keduanya sama beratnya. mereka (dalam keadaan sesibuk apapun) akan senantiasa memikirkan orang lain didalam keluarga mereka. Mereka, para ibu akan sangat khawatir, jika mainan tidak dirapihkan kembali setelah dimainkan, akan terinjak kaki dan tentunya akan sakit. Atau jika kasur tidak rajin dirapihkan, bisa menjadi sarang bagi kutu kasur. Atau, kalau pulang sekolah/beraktifitas gak langsung ganti pakaian, hiiii bayangkan bau keringat yang akan menempel di tubuh, dan akan menimbulkan penyakit.

Maka dari itu.. masih sebel sama mama atau ibu kalian yang Bawel dan cerewet itu?  hehehe. Saya tobat sejak sujud di kaki ibu saya saat memohon ijin menikah. Saya rela beliau baweli hingga sekarang walaupun sudah berkeluarga, karena saya percaya, kata kata yang keluar dari seorang ibu, adalah sebuah doa dan nasihat berharga untuk anak anaknya. tsaahhh.. sok puitis yah akuh. hihi, semoga setelah menulis ini, suami dan anak gak sebel sebel lagi dibaweli sama saya. Peace! ^^v