Jumat, 09 Januari 2015

Liburan Sekolah kemana Aja Malika, Keliling Bandung! Part #4

Sebelumnya saya dan suami sudah pernah datang ke tempat ini. Yak tempat liburan Malika selanjutnya adalah Saung Angklung Mang Udjo. Dulu saat berlibur berdua saja bersama suami alias honeymoon, saung Udjo menjadi salah satu destinasi pilihan saya. Beberapa kali melihat liputan serta beritanya di televise, membuat saya jatuh cinta pada tempat ini. Harapan saya saat itu dapat membawa malika ketempat ini, dan akhirnya, horeee.. terwujud.

Saung Angklung Mang udjo terletak di Jalan Padasuka no 118. Tempat yang didirikan oleh alamrhum bapak Udjo ngalagena ini awalnya merupakan sanggar kesenian jawa barat, yang kemudian berkembang menjadi sebuah tempat seni dan budaya di kota Bandung. Ditempat ini Malika yang awalnya bingung, menjadi tersenyum berseri seri. Karena kami yang awalnya merahasiakan tujuan liburan kami hari itu. Menjadi kejutan untuk malika. Malika sangat bahagia karena, dia sangat suka hal hal yang berbau tradisional. Sudah mengenal angklung sejak pertama kali masuk taman kanak kanak, serta sudah mulai menari saat masuk ke bangku kelas 1 sekolah dasar. Namun memang, kami orangtuanya masih mencari tempat untuk malika mengembangkan bakat budayanya, mungkin saung udjo bisa jadi tempatnya ya.

Nah, tiket masuk saung udjo sangat terjangkau. Harga tiket untuk 1 orang dewasa hanya 60 ribu rupiah, dan untuk harga tiket 1 orang anak hanya sebesar 40 ribu rupiah, itu sudah plus first drink (bisa dipilih es lilin atau air mineral botol). Beberapa hal menarik yang sudah kami saksikan sebelumnya kami saksikan kembali hari ini, khususnya bagi malika.

Malika yang terkesima melihat langsung pertunjukan pertunjukan budaya yang ada I saung angklung mang udjo ini. Pertunjukan pertama dibukan dengan pertunjukan wayang golek, yang selama in hanya bisa disaksikannya di salah satu televisi swasta. Bisa dia saksikan langsung. Tawanya yang renyah serta senyum sumringahnya tidak hilang selama pertunjukan berlangsung. Tokoh favoritnya, wayang golek berwarna merah bergigi satu bernama cepot ada didalam pertunjukan itu. 

Wah senang yah nak! Walaupun pertunjukan wayang goleknya tidak berlangsung lama, malika sudah sangat puas. Dalam pertunjukan kali ini, sang pembawa acara kegiatan menjelaskan, bahwa biasanya pertunjukan wayang memakan waktu semalam suntuk atau kurang lebih 7 sampai 8 jam sehari untuk satu buah kisah yang dipentaskan. Wahhh lama yah. Namun untuk pertunjukan kali ini hanya sebagai perkenalan saja, bagaimana cara memainkan wayang, menggerakan kaki & tangannya, bagaimana cara si wayang bertempur, menari atau bagaimana si dalang (sebutan orang yang memainkan wayang) berganti ganti suara berdasarkan tokoh yang dimainkan.

Pertunjukan kedua yang disaksikan adalah helaran. Atraksi Helaran ini, di simulasikan oleh kurang lebih 100 anak sanggar saung udjo. Ada yang menari, beradu silat, bermain angklung, bernyanyi, membawa umbul umbul, dan banyak lagi. Dengan kostum khas jawa barat, anak anak ini sukses membuka mata dan menarik senyum kami menjadi lebih lebar.

 
 


Nah pertunjukan Helaran itu sendiri  seringkali dimainkan untuk mengiringi upcara tradisional seperti menyambut tamu, perkawinan ataupun khitanan. Untuk pertunjukan kali ini malika disuguhkan kisah pertunjukan helaran untuk menyenangkan hati seorang bocah yang baru saja di khitan. Rasa sakit setelah khitan akan siran, saat teman2nya menghibur dengan nyanyian dan tarian. “seru bangeeett ya miii..” begitu kata malika.

Pertunjukan ketiga yang ditampilkan di Saung Angklung Udjo kemarin adalah pertunjukan tari. Kali ini mereka mempertontonkan pertunjukan tari topeng. Malika dengan semangat langsung menarik narik tangan dan minta untuk ikut sanggar di saung udjo. Siap nak, akan kami cari informasinya bagaimana supaya bisa bergabung di sanggar saung udjo ini. 

 

Nah.. cerita tari topeng yang disuguhkan oleh para penari cilik sebanyak 3 orang. Tari topeng berkisah tentang kekuatan perempuan yang sebenarnya sama dengan laki laki, mereka juga ingin membantu membela bangsa dan Negara dengan ikut berperang, namun dilarang, karena dalam budaya Indonesia, perang bukanlah bagian dan tanggungjawab seorang perempuan. Sehingga, untuk memuluskan niatnya, para perempuan dalam tarian ini, harus mengenakan topeng dan bergaya seperti lelaki yang gagah untuk dapat ikut membela bangsa dan Negara.

Pertunjukan selanjutnya adalah pagelaran music angklung yang sangat menarik. Home Band Arumba yang sangat terkenal, main di pertunjukan Saung Angklung Udjo. Mereka memainkan banyak lagu mulai dari lagu tradisional hingga lagu internasional hanya dengan menggunakan Angklung. Alat music tambahannya berupa Bass dan drum, selebihnya adalah alat music tradisional. Wahhh hebat ya, Indonesia ternyata bukan hanya kaya, namun juga kreatif.   

 
 


Dalam pagelaran music kali ini, disuguhkan juga pertunjukan angklung orchestra, dimana biasanya kita melihat di televise pertunjukan orchestra menggunakan alat music modern, merak hanya dengan menggunakan angklung sanggup memainkan music seperti bethoven yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Dan lagi lagi, saya dan malika takjub sampai ternganga melihat pertunjukan tersebut. Terlebih lagi para pemainnya masih muda muda lho (jauh lebih muda dari saya, walau saya juga belum tua tua amat). Kisaran usia SMP sampai SMA. Bravo keluarga besar saung mang udjo, you make people impressive!

Setelah menikmati beragam pertunjukan, waktu sudah memasuki satu jam lebih, ternyata tidak terasa kita sudah hamper ada di penghujung pertunjukan. Kali ini pembawa acara mengajak para penonton untuk ikut bermain angklung dengan arahan yang diberikan olehnya. Untuk kedua kalinya saya memegang angklung lagi. Dan malika yang sebelumnya sudah pernah berlatih angklung di sekolah TK-nya tambah happy dan girang karena, dia akan main angklun bersama kedua orangtuanya.

 

Ternyata bermain angklung itu gampang gampang susah. Selain harus focus, cara memegang angklungnya pun tidak bisa sembarangan. Salah salah nanti suara yang dihasilkan tidak bagus. Setelah berlatih nada dasar yang diajarkan secara kilat oleh pembawa acara, kami lalu bersama sama memainkan beberapa lagu diantaranya ‘bunda’ lagu yang dikenal sangat menyentuh hati karya band potret, serta lagu rasa sayange dan lagu cant take my eyes of you. Wahhh hebat yah! You should try it gaes, dateng kesini dan belajar langsung main angklung sama pakarnya.

Di akhir acara, para pengunjung diajak turun langsung ke floor pertunjukan untuk bermain, menari dan bernyanyi bersama para murid sanggar saung angklung udjo. It was fun, karena sudah lama saya tidak melihat malika tersenyum lebar, karena dia merasakan atmosfir baru. Dimana tarian, dan nyanyian dalam kemasan budaya dapat menjadi hobi paling asyik, apalagi saat diisi dalam liburan sekolah seperti ini. Nah, buat yang belum pernah kesini, silahkan lho, datang ke Saung Angklung Mang Udjo. mereka punya jadwal pementasan setiap hari, for more info lihat website mereka ya, http://www.angklung-udjo.co.id/.

1 komentar:

  1. ngajarin budaya indonesia ke anak. hebat nih, semoga angklung nggak di claim negara lain ya...

    BalasHapus