Kamis, 22 November 2012

cerita sahabat

Layak nggak sih seorang HIV sepeti saya jadi Guru PNS???
Mungkin Cita citaku akan kandas karena penyakit ini. yang saya tahu untuk jadi PNS ada test darah. secara status HIV saya udah ada di Rumah sakit, otomatis bisa langsung ke lacak kan kalo saya tes dimana mana ya? apa aku beralih profesi  aja ya. tapi aku masih ada tanggung jawab di sekolah. harus sama siapa kalau sharing masalah kayak gini. Orangtua ku belum tau sakit ku.. mereka sangat berharap aku jadi PNS. Aku sangat diharapkan di keluarga ini. tapi apa jadinya... padahal ODHA juga manusia kan? masa kami ga berhak jadi PNS.

dan telfon malam tadi diakhiri dengan tangisan..
Ria (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu dari jutaan perempuan di Indonesia yang terinfeksi HIV dari pasangannya. saya mengenalnya sekitar tahun 2010 di Rumah sakit tempat kami berobat. Ria adalah sosok yang energik, periang dan cantik. ibu satu orang putri ini, kini menjadi pribadi yang murung dan tidak bersemangat. dia adalah seoang guru SMA di sebuah sekolah. guru yang baik dan inspiratif bagi murid muridnya. akan ada kesempatan menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dia bilang pada saya. an itu menjadi kesempatan emas baginya untuk menunjukkan kepada orangtua nya, bahwa dirinya layak. namun seketika harapan itu pupus. Ria menjadi rendah diri dan tidak memiliki motivasi untuk hidup. Setelah dinyatakan HIV positif  bersama putrinya, Ria merasa hidupnya untuh seketika. 

Saya ga berhenti disini. sebagai teman. sebagai perempuan yang juga hidup dengan HIV, saya merasa Ria butuh banyak bercerita, bertukar pikiran dan keluar dari lingkaran ketakutan dirinya. itu memang tidak mudah. saya bisa bilang ini sangat sulit. kelihatannya beberapa teman yang hidup dengan HIV, kelihatan baik baik saja, terlihat menerima dan tidak seperti orang depresi. namun, jika saya atau mereka ditanya kembali, "Jika kamu terlahir kembali, apakah kamu mau menjadi odha?" jawabannya tidak, tentu saja tidak. namun beryukur atas apa yang kau miliki saat ini sangatlah penting. segala urusan, maalah, ketentuan yang diatur oleh Tuhan pasti ada sebab, entah apa itu.. baik ataupun buruk.. Tuhan sudah kasih yang paling baik untuk umatnya. saya tiak munafik, saya juga tidak terlalu religius. tapi saya percaya Tuhan. saya percaya bahwa ada kebahagiaan untuk setiap orang. itu sudah diatur dan digariskan.

Menjadi orang yang hidup dengan HIV tidaklah mudah. saya tidak menyebut apakah laki laki atau perempuan. tidak mudah. tapi saya dan banyak teman odha lainnya merasa bahwa satu satunya kekuatan yang kami miliki adalah diri kami sendiri. kami tidak menggantungkan hidup pada kami pada orang lain. bahkan kepada orang tua, pasangan, anak, sahabat atau siapapun.. berdiri diatas kami sendiri. kembali memanusiakan diri kami itu juga penting. bagaimana stigma dan diskrimasi terhadap orang yang hidup dengan HIV sangatlah ental di Indonesia, membuat kami.. saya khususnya berfikir Bagaimana orang bisa menganggap saya manusia jika saya tidak memanusiakan diri kita sendiri.

Sampai saat ini Ria belum menemukan solusi dari permasalahannya. saya juga masih mencari tahu apakah salah satu syarat menjadi PNS adalah test HIV. mari terus berusaha, berjuang.. bukan hanya untuk melaan HIV. namun untuk memperbaiki kehidupan kita. mencari kebahagiaan dan kedamaian.

Selamat pagi.. Jangan lupa senyuuuuuummmmmmmmmm.... 

1 komentar:

  1. sisi baiknya, akan lebih baik jika teman-teman yang mengidap HIV untuk bisa mengembangkan potensi dirinya, apa yang mereka bisa buat agar menjadi sebuah profesi, itu akan lebih mengagumkan,

    BalasHapus