Jumat, 23 November 2012

Tetangga Kami Si Ibu kucing



sudah minggu ke dua kami menempati rumah besar yang menjadi markas besar Indonesia AIDS Coalition. rumah yang nyaman dan sejuk, dengan langit langit tinggi di dalamnya. lingkungan yang tidak begitu berbeda jauh dengan rumah yang sebelumnya, hanya lebih private karena berada di dalam gang. 

di depan kami tinggalah sebuah keluarga yang di beri amanah oleh si pemilik rumah yang kami sewa rumahnya, untuk sering sering berkomunikasi dengan kami. karena beliau lah tetangga terdekat kami. awalnya hanya koh iwang yang dekat dengannya. saya tidak terlalu suka berbincang bincang dengan tema basa basi dengan tetangga. jadi cukuplah saya memperkenalkan diri dan rajin menyapa atau tersenyum.

Si ibu adalah penyayang hewan. dapat terlihat dari jumlah hewan yang dia miliki. dia memiliki 2 ekor anjing dan 'seperti' nya lebih dari 5 ekor kucing. dengan rumah yang tidak begitu besar, hewan sebanyak itu kalau buat saya sangat menganggu. bau kotoran dan bulu bulu yang berterbangan. tapi sepertinya si ibu tidak sepakat dengan saya. saya sebut tetangga saya kini Sang Ibu Kucing. mengapa.. karena semua kucingnya dia panggil dengan sebutan kakak atau adik. kalaupun kucing tersebut memiliki nama, maka si ibu akan mencantumkan kakak dan adik sebelum namanya.

seperti pagi ini, saat saya menyapu halaman depan rumah. dan menyapa si ibu yang sedang mencari cari beberapa ekor kucingnya yang sedang bermain main di jalan raya..

"kakaaak.... kakak mana yaaa... kakaaak.., nah kamu tuh ya, kalau pagi makan dulu.. baru main main. nanti kalau lapar bagaimana.. ayo masuk.. ade aja udah makan tuh.." lalu si ibu yang menggendong si kakak kucing masuk ke dalam rumah sembari tersenyum manis ke pada saya.

lalu saya pun tersenyum..


*pict by google


Tidak ada komentar:

Posting Komentar