Sabtu, 24 November 2012

Kecanduan Pelukan

Pagi ini saya ingin dipeluk. Pelukan yang menghangatkan. Saya ingin dipeluk karena dalam peluk, saya merasakan rasa aman. sama merasa bahwa saya tidak sendirian. saya merasakan bahu saya menempel di bahunya, dan saya mendapatkan sedikit sandaran. saya merasakan degup jantung saya didengar oleh orang yang memeluk saya seakan akan dia memahami apa yang saya pikirkan dan rasakan. 
Saya juga punya hobi memeluk. sama seperti dipeluk. orang yang punya inisiatif memeluk biasanya memiliki jiwa yang kuat dan menenangkan. tidak jarang saat menangis atau marah atau bahkan lepas kendali, Pelukan menyembuhkan saya. 

Dan ini berlaku pada siapapun bukan cuma dua sejoli yang sedang kasmaran. pelukan dari kakak ke adik, anak ke ibu, pelukan dengan sahabat bahkan dengan dokter anda. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Epidemiology and Community Health mengungkapkan fakta bahwa bayi yang baru lahir selalu diberi sentuhan, seperti pelukan, ciuman, belaian sebagai tanda kasih sayang dari orangtuanya tumbuh menjadi pribadi yang tak mudah stres. terbukti bahwa manusia dilahirkan dengan indra perasa yang super sensitif.

saya punya pengalaman saat mendampingi seseorang yang baru mengetahui status HIV nya. dia menangis dan berteriak tanpa henti. lalu perlahan saya berbisik di telinganya "ibu, ijinkan saya memeluk anda. insyaAllah semua akan baik baik saja." lalu apa yang terjadi.. dia menangis lebih kencang dalam pelukan saya selama beberapa saat, dan kemudian tertidur. antara tertawa dan lega. tapi perempuan ini kemudian berterima kasih karena detik itu saat dia merasakan guncangan hebat yang ada di dirinya, sesaat sembuh. 

hal ini pun sampai dimanfaatkan oleh seorang Wanita 29 tahun asal New York yang membuka sebuah klinik terapi yang membebaskan klien untuk memeluknya. Tanpa konteks seksual, ia memasang tarif US$60 atau hampir Rp600 ribu per jam. bayangkan, hal hebat apa yang dia berikan kepada orang lain, selain juga pada akhirnya mendapatkan keuntungan.

Hebaaattt... Katanya nihh, Saat pelukan terjadi, Hormon Oksitosin dilepaskan dari otak Anda yang nantinya memunculkan perasaan bahagia dan tidak stres. Nah, perasaan inilah yang akan memberi manfaat positif terhadap kesehatan.

Jadi, mana nih yang bisa dipeluk? *kemudian mencari malika atau papi...*

 

2 komentar:

  1. Bahkan memeluk bantal guling juga memberikan rasa nyaman :)
    Nice article :)

    BalasHapus
  2. setujuuu. sambil kembali masuk ke dalam selimut dan peluk guling. :)
    terima kasih salam kenal..

    BalasHapus