Senin, 13 April 2020

Kotak Mimpiku

Satu jam lagi kami semua harus boarding. Tiket yang sudah di tangan ini sulit sekali didapatkan. Butuh wawancara panjang dari tim verifikasi sampai kami akhirnya mendapatkan kesempatan berharga selamanya. Petugas boarding kembali mengkroscek barang bawaan kami. Jangan sampai menyesal setelah sampai di atas begitu rupanya.


  • Koper Ayu, cek
  • Koper Febby, cek
  • Koper Malika, cek



  • Kotak mimpi ayu : nikah sama laki2 yg diidamkan - cek, punya anak - cek, naik pesawat ke 5 benua - cek, nonton U2 - cek
  • Kotak mimpi Febby : menyelesaikan pendidikan - cek, punya clothing line skateboard sendiri - cek, menikahi ayu - cek


Kotak mimpi Malikaa..?

"Lho nak, kenapa kotak mimpimu kosong?"

Aku tidak sadar, Malika ternyata terdiam sejak di rumah hingga tiba di terminal  keberangkatan. Dengan wajah anak-anaknya dia menghampiriku

"Kan aku dah bilang, kenapa kita harus pergi sekarang? Umurku baru 12. Kotak mimpiku isinya baru dikit.. baru dua biji. nonton konser Naura sama masuk SMP 5. Tapi kan orgtua selalu gitu. Selalu ngerasa kalau mimpi mimpi kami kalian yang memutuskan. Kalau mimpi umi sdh selesai. Belum tentu mimpiku"

Kita berangkat aja gak apa nak, kataku. Kadang kadang mimpi itu terlalu sering dipikirkan.. sampe lupa mewujudkannya. Mungkin kita bisa langsung mewujudkan mimpimu bersama di atas sana?
Malika terdiam

---

Tulisan ini dibuat pada kelas CS Writers Club yang dilaksanakan setiap hari kami. More Info about the club check their IG @CSWritersClub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar