Selasa, 14 April 2020

Toko Peralatan Bayi

Jarum jam dinding toko menunjukan tepat pukul delapan. Para pegawai berbaju merah muda bergerak secara teratur tanpa diperintah. Ada yang membuka rolling door, ada yg bersiap di kasir, ada yg menjaga rak diapers dan tugas tugas lainnya

Setumpuk gurita bayi dan kain bedong warna warni bersorak kegirangan karena mereka adalah barang paling dicari dikala musim bayi lahir tiba.

Berbagai pilihan diapers pun berdesak maju ke depan rak ingin dipilih oleh para pembeli. Tapi tentu pemenangnya tergantung pada seberapa besar bokong bayi yang akan menggunakannya.

Pada rak kaca tertutup nampak anggun dan elegan barisan alat pompa ASI dan mesin steril botol susu. Lemari tersebut dikunci dan dijaga ketat. Hanya dibuka saat ada pembeli yang hendak membawa pulang mereka. Barang barang paling mahal begitu mereka disebut di toko ini. 

Di sudut rak nampak tertunduk lesu kumpulan gelas plastik dengan kedua pegangan di kanan kirinya. Barang murah dan tidak terlalu menarik, begitu para penghuni menyebutnya.

Hingga setelah minggu yang panjang selama toko buka, akhirnya seorang ibu menghampiri rak gelas plastik dengan kedua pegangan tersebut. Dia memilih si kuning dengan gambar jerapah. Matanya sembab memandang lama gelas tersebut sebelum akhirnya membawanya ke kasir dan membayarnya.

Lalu di depan toko nampak seorang pria menghampiri perempuan tersebut. "Sudah dibeli gelasnya? Sudah ya.. sekarang harus lebih tenang.. Jangan ditangisi lagi kepergian anak kita."

----

Tulisan ini dibuat pada kelas CS Writers Club yang dilaksanakan setiap hari kami. More Info about the club check their IG @CSWritersClub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar